Hari Jumat, tanggal 21 Januari 2011, akan berlangsung pertandingan antara sesama klub Aceh, PERSIRAJA versus PSAP Sigli.
PERSIRAJA dan PSAP adalah dua klub yang bersaudara (satu darah), yaitu darah Aceh. Kita tidak ingin ada permusuhan antara sesama tim Aceh. Justru seharusnya kita saling bekerjasama dan memberi dukungan agar di musim depan minimal ada satu klub Aceh yang bisa mengharumkan nama Aceh di pentas LIGA SUPER INDONESIA.
Pertemuan untuk membahas perdamaian antara klub PERSIRAJA dan PSAP telah dimulai oleh para manajer klub sebelum kompetisi tahun ini dimulai. Dan pada hari Rabu tanggal 12 Januari 2011 yang lalu, para pengurus SKULL dan pengurus PARR (Pasukan Aneuk Rimba Raya) yang merupakan kelompok suporter resmi PSAP, juga telah bersilaturahmi dan bersepakat untuk memulai era baru yang penuh rasa persaudaraan dan perdamaian, serta sepakat untuk mengubur semua kenangan buruk di masa lalu.
Karena itu kami (pengurus SKULL) mengimbau seluruh anggota SKULL untuk menghormati kesepakatan perdamaian yang telah dibuat. Jangan ada anggota SKULL yang masih menyimpan rasa dendam pribadi dan memutuskan untuk bertindak emosional, sehingga bisa merusak nama baik SKULL yang telah dengan susah payah kita jaga bersama-sama selama ini.
Mari kita sama-sama berdoa dan berusaha agar pertandingan antara PERSIRAJA vs PSAP tahun ini dapat berlangsung dengan aman, damai, lancar dan penuh sportifitas. Baik di Stadion Lampineung, maupun di stadion Kuta Asan, Sigli.
Tunjukkanlah bahwa para anggota SKULL (SKULLER) itu adalah suporter yg dewasa, tidak kampungan, berpendidikan dan sportif.
Karena itu diwajibkan kepada seluruh anggota SKULL untuk mematuhi peraturan-peraturan berikut ini pada hari pertandingan melawan PSAP di Stadion Lampineung:
Harus menghormati dan menghargai para suporter PSAP yang menjadi tamu kita, serta harus bisa menjaga suasana damai dengan para suporter PSAP.
Tidak mengucapkan ejekan (apalagi makian) dengan kata-kata kotor, seperti “BINATANG” dan sejenisnya.
Tidak mengucapkan kata-kata yang dapat menyinggung sentimen kesukuan (rasis) seperti “PIDIE” dan sejenisnya.
Tidak melakukan perbuatan yang bisa memancing suasana rusuh, seperti melemparkan benda apapun ke dalam lapangan, merusak fasilitas stadion, dan sejenisnya.
Harus bisa mengontrol emosi pribadi, serta tidak boleh terpancing dengan provokasi apapun dari siapapun (terutama dari para penonton umum yang tidak memakai seragam). Bila ada provokator di antara kita, maka dia akan menjadi musuh kita bersama.
Harus mampu berjiwa besar menerima hasil pertandingan (apapun hasil pertandingan harus kita terima dengan sikap yang sportif). Dalam sebuah pertandingan olahraga, kalah atau menang itu soal biasa. Maka selain bisa bergembira kalau PERSIRAJA menang, kita juga harus bisa merelakan kalau PERSIRAJA kalah. Dan mari kita sama-sama mengucapkan “SELAMAT” untuk tim yang menang.
Bila ada anggota SKULL yang tidak sependapat dengan pengurus dan tidak bersedia untuk berdamai, serta tidak mau mematuhi peraturan ini, kami relakan kamu untuk mundur dari anggota SKULL. Silakan mengembalikan kaus seragam SKULL, dan kami akan mengganti rugi biaya untuk membeli kaus tersebut.
Peraturan ini tidak hanya berlaku saat kita menjamu para pendukung PSAP Sigli, tapi juga untuk para pendukung klub-klub Aceh lainnya, seperti PSSB Bireun dan PSLS Lhokseumawe.
Tunjukkanlah kepada suporter sepakbola di daerah-daerah lain di Indonesia, bahwa Aceh itu tidak sama seperti mereka, tidak rusuh seperti mereka, tidak kampungan seperti mereka, tidak akan berbuat hal-hal yang konyol seperti mereka.
Semua hal yang baik patut untuk kita contoh, tapi semua perbuatan-perbuatan bodoh yang dilakukan oleh suporter sepakbola di daerah lain, tidak perlu untuk dicontoh, dan tidak perlu terjadi di nanggroe geutanyoe.
Ingat! Selama ini (setelah hampir 4 tahun SKULL berdiri), kita masih dicintai oleh masyarakat Banda Aceh / Aceh Besar. Kita juga masih dihargai oleh pengurus klub PERSIRAJA. Jumlah anggota SKULL pun terus bertambah. Semua ini bisa terjadi karena SKULL masih mempunyai citra yang baik di tengah masyarakat dan pengurus sepakbola. Jangan sampai kita menjadi musuh masyarakat, seperti yang telah terjadi pada beberapa kelompok suporter di kota lain di Indonesia.
Ingat juga… Apapun sikap yang kita lakukan dalam menerima tamu yang berkunjung ke rumah kita, akan dibalas dengan sikap yang sama saat kita berkunjung ke rumah orang… Sebagai tuan rumah, mari kita menghargai tamu kita… Dan di saat kita yang menjadi tamu, kita juga harus menghargai tuan rumah.
Salam Perdamaian!
Pendiri / Pengurus
Suporter Kutaraja Untuk Lantak Laju (S.K.U.L.L)
PERSIRAJA dan PSAP adalah dua klub yang bersaudara (satu darah), yaitu darah Aceh. Kita tidak ingin ada permusuhan antara sesama tim Aceh. Justru seharusnya kita saling bekerjasama dan memberi dukungan agar di musim depan minimal ada satu klub Aceh yang bisa mengharumkan nama Aceh di pentas LIGA SUPER INDONESIA.
Pertemuan untuk membahas perdamaian antara klub PERSIRAJA dan PSAP telah dimulai oleh para manajer klub sebelum kompetisi tahun ini dimulai. Dan pada hari Rabu tanggal 12 Januari 2011 yang lalu, para pengurus SKULL dan pengurus PARR (Pasukan Aneuk Rimba Raya) yang merupakan kelompok suporter resmi PSAP, juga telah bersilaturahmi dan bersepakat untuk memulai era baru yang penuh rasa persaudaraan dan perdamaian, serta sepakat untuk mengubur semua kenangan buruk di masa lalu.
Karena itu kami (pengurus SKULL) mengimbau seluruh anggota SKULL untuk menghormati kesepakatan perdamaian yang telah dibuat. Jangan ada anggota SKULL yang masih menyimpan rasa dendam pribadi dan memutuskan untuk bertindak emosional, sehingga bisa merusak nama baik SKULL yang telah dengan susah payah kita jaga bersama-sama selama ini.
Mari kita sama-sama berdoa dan berusaha agar pertandingan antara PERSIRAJA vs PSAP tahun ini dapat berlangsung dengan aman, damai, lancar dan penuh sportifitas. Baik di Stadion Lampineung, maupun di stadion Kuta Asan, Sigli.
Tunjukkanlah bahwa para anggota SKULL (SKULLER) itu adalah suporter yg dewasa, tidak kampungan, berpendidikan dan sportif.
Karena itu diwajibkan kepada seluruh anggota SKULL untuk mematuhi peraturan-peraturan berikut ini pada hari pertandingan melawan PSAP di Stadion Lampineung:
Harus menghormati dan menghargai para suporter PSAP yang menjadi tamu kita, serta harus bisa menjaga suasana damai dengan para suporter PSAP.
Tidak mengucapkan ejekan (apalagi makian) dengan kata-kata kotor, seperti “BINATANG” dan sejenisnya.
Tidak mengucapkan kata-kata yang dapat menyinggung sentimen kesukuan (rasis) seperti “PIDIE” dan sejenisnya.
Tidak melakukan perbuatan yang bisa memancing suasana rusuh, seperti melemparkan benda apapun ke dalam lapangan, merusak fasilitas stadion, dan sejenisnya.
Harus bisa mengontrol emosi pribadi, serta tidak boleh terpancing dengan provokasi apapun dari siapapun (terutama dari para penonton umum yang tidak memakai seragam). Bila ada provokator di antara kita, maka dia akan menjadi musuh kita bersama.
Harus mampu berjiwa besar menerima hasil pertandingan (apapun hasil pertandingan harus kita terima dengan sikap yang sportif). Dalam sebuah pertandingan olahraga, kalah atau menang itu soal biasa. Maka selain bisa bergembira kalau PERSIRAJA menang, kita juga harus bisa merelakan kalau PERSIRAJA kalah. Dan mari kita sama-sama mengucapkan “SELAMAT” untuk tim yang menang.
Bila ada anggota SKULL yang tidak sependapat dengan pengurus dan tidak bersedia untuk berdamai, serta tidak mau mematuhi peraturan ini, kami relakan kamu untuk mundur dari anggota SKULL. Silakan mengembalikan kaus seragam SKULL, dan kami akan mengganti rugi biaya untuk membeli kaus tersebut.
Peraturan ini tidak hanya berlaku saat kita menjamu para pendukung PSAP Sigli, tapi juga untuk para pendukung klub-klub Aceh lainnya, seperti PSSB Bireun dan PSLS Lhokseumawe.
Tunjukkanlah kepada suporter sepakbola di daerah-daerah lain di Indonesia, bahwa Aceh itu tidak sama seperti mereka, tidak rusuh seperti mereka, tidak kampungan seperti mereka, tidak akan berbuat hal-hal yang konyol seperti mereka.
Semua hal yang baik patut untuk kita contoh, tapi semua perbuatan-perbuatan bodoh yang dilakukan oleh suporter sepakbola di daerah lain, tidak perlu untuk dicontoh, dan tidak perlu terjadi di nanggroe geutanyoe.
Ingat! Selama ini (setelah hampir 4 tahun SKULL berdiri), kita masih dicintai oleh masyarakat Banda Aceh / Aceh Besar. Kita juga masih dihargai oleh pengurus klub PERSIRAJA. Jumlah anggota SKULL pun terus bertambah. Semua ini bisa terjadi karena SKULL masih mempunyai citra yang baik di tengah masyarakat dan pengurus sepakbola. Jangan sampai kita menjadi musuh masyarakat, seperti yang telah terjadi pada beberapa kelompok suporter di kota lain di Indonesia.
Ingat juga… Apapun sikap yang kita lakukan dalam menerima tamu yang berkunjung ke rumah kita, akan dibalas dengan sikap yang sama saat kita berkunjung ke rumah orang… Sebagai tuan rumah, mari kita menghargai tamu kita… Dan di saat kita yang menjadi tamu, kita juga harus menghargai tuan rumah.
Salam Perdamaian!
Pendiri / Pengurus
Suporter Kutaraja Untuk Lantak Laju (S.K.U.L.L)
No comments