Sama-sama terpuruk di kompetisi liga, Inter Milan dan Olympique Marseille berharap mampu mengubah arah ke jalur yang lebih positif di Liga Champions.
Terima atau tidak, kampanye Inter di Seri-A musim ini begitu mengecewakan. Tercecer di peringkat tujuh klasemen dengan tertinggal 17 poin dari pemuncak klasemen, AC Milan, menggambarkan betapa Inter kepayahan bersaing di liga domestik.
Rasa frustrasi berkecamuk dalam benak penggawa Inter maupun Interisti, julukan fans Inter. Namun harapan baru muncul setelah Nerazzurri, julukan Inter, mengamankan kemenangan pertama dalam 10 pertandingan terakhir di semua kompetisi kala mengalahkan Chievo 2-0, Jumat pekan lalu.
Kemenangan itu datang tepat waktu ketika Inter membutuhkan suntikan moral untuk menjamu Marseille di leg kedua babak 16 besar Liga Champions, Rabu (14/3/2012) dini hari WIB. Tak bisa dipungkiri, saat ini Inter memang sangat membutuhkan kepercayaan diri untuk membalikkan defisit 0-1 dari Marseille.
Apalagi dengan segala kritikan atas performa buruk dan spekulasi terkait masa depan pelatih Claudio Ranieri, Nerazzurri mengganggap kemenangan atas Chievo begitu penting. “Sekarang kami akan menghadapi Marseille dengan kepercayaan diri dan kebahagiaan lebih besar,” ujar Ranieri dilansir Googlenews.
“Ketika hal-hal tidak berjalan bagus, saya mengatakannya secara tegas. Namun saya senang dengan tim (saat melawan Chievo) karena mereka melupakan bulan buruk di belakang mereka,” imbuh Ranieri.
“Sekarang langkah selanjutnya adalah kualifikasi Liga Champions. Kami semua tahu betapa pentingnya ini bagi semua orang terlebih bagi siapa pun yang masuk ke lapangan.”
Meski hanya mengejar defisit 0-1, tetap saja tidak mudah bagi Inter membalikkan keadaan. Inter setidaknya harus menang dengan keunggulan marjin dua gol untuk melaju ke perempat final.
Akan lebih rumit lagi jika sampai kebobolan gol. Karenanya, menjaga keseimbangan antara serangan dan pertahanan menjadi penting bagi Inter.
“Kami akan melanjutkan apa yang telah kami lakukan hingga sekarang dan tentunya memetik kemenangan memberikan kami kebahagiaan karena sepak bola adalah olahraga. Dan bagi sebuah tim besar seperti Inter menjalani satu bulan tanpa kemenangan dan segalanya menjadi tak terlihat, jelas itu tidak mudah.”
Situasi Marseille di Ligue 1 juga tak jauh beda dengan yang dialami Inter. Di akhir pekan kemarin Marseille menelan kekalahan 0-1 dari Ajaccio yang menahan mereka di peringkat delapan, tertinggal 19 poin dari pemimpin klasemen, Paris St Germain (PSG).
Situasi Marseille di Ligue 1 juga tak jauh beda dengan yang dialami Inter. Di akhir pekan kemarin Marseille menelan kekalahan 0-1 dari Ajaccio yang menahan mereka di peringkat delapan, tertinggal 19 poin dari pemimpin klasemen, Paris St Germain (PSG).
Kendati hasil di liga domestik mengecewakan, pelatih Marseille, Didier Deschamps yakin tak akan mengalami masalah membuat pasukannya siap menghadapi lawatan ke Giuseppe Meazza. “Kami harus memulihkan diri (dari kekalahan lawan Ajaccio) karena ada banyak kekecewaan yang dialami para pemain,” ujar Deschamps.
“Namun menghadapi pertandingan seperti ini, tidak akan masalah memberi motivasi kepada semua orang. Meski kami unggul satu gol, kami akan bermain menghadapi tim bagus. Kami akan memanfaatkan peluang dengan segala yang kami miliki.”
No comments