Tim SAD Indonesia (SADI), bersama pelatih dan tim ofificial lainnya dibawah komandan Cesar Payovich Perez sejak 28 juli 2011 berada di negaranya Alexis Alejandro Sánchez, Chile, untuk mengadakan serangkaian uji tanding dengan beberapa klub elit setempat. Uji tanding ini disebut sebagai ajang untuk menambah pengalaman, mengasah kemampuan dan sebagai persiapan mengikuti Piala Asia U 19 akhir tahun 2011. Para pemain yang diturunkan dalam uji tanding adalah gabungan antara Tim SAD yang senior dan yunior yang baru bergabung dengan Tim SAD sejak Januari 2011 yang berusia antara 16 s.d. 19 tahun.
Uji tanding pertama berhadapan dengan Klub Universidad de Catolica U-20. Dalam pertandingan ini Tim SAD Indonesia menampilkan permainan khas keras dan cepat berasal negara mereka berguru, Uruguay. Akhir pertandingan dimenangkan oleh Universidad catolica 3-1. Satu gol dicetak oleh Abdur Rahman Lestaluhu yang menerima umpan dari Manahati Lestusen
Pada eksibisi kedua, SAD bertemu dengan Klub OHiggin, bertading dilapangan yang menggunakan rumput sintetis menjadi pengalaman baru buat Tim SADI yang masih yunior. Pertandingan dimenangkan oleh lawan (2-1). Satu-satunya gol SAD tercipta dari tendangan Rudy Chandra.
Masih dilapangan sintetis, uji tanding ketiga berlanjut di Estadio Municipal de la Florida, markasnya Audax Italiano, Di Stadion ini dikedua kubu tidak terjadi gol. Dengan permainan keras dan cepatnya, SAD dapat menahan Audax, dan pertandingan berakhir seri.
Lepas dari Audax Italiano, SAD uji kekuatan dengan melawan Union Espanola yang berlangsung di Quilin, lapangan biasa (bukan sintetis) tempat timnas Chile biasa berlatih. Permainan berakhir dengan kosong-kosong.
Klub elit Colo Colo berhasil menang 2-1 dari SAD pada uji tanding ke lima, setelah pada awal pertandingan Abdul Rahman Lestaluhu berhasil membobol gawangnya. Pertandingan dengan Colo Colo disamping keras dan cepat juga disebut terkesan kasar. Kesabaran SADI diuji oleh permainan lawan. Sangat membanggakan bahwa Tim SAD tidak terpancing dengan provokasi yang dikembangkan lawan. Usai bertanding pelatih klub elit ini memuji permainan bagus yang dipertontonkan Abdul Rahman Lestaluhu, Manahati Lestusen dan Rudolfo Yanto Basna.
SAD mengakhiri eksibisinya dengan bertanding melawan Universidad de Chile (3 Agustus 2011, ini satu-satunya pertandingan yang saya saksikan). Cesar menurunkan pemain SAD yunior yang baru berguru di Uruguay pada Januari 2011. Permainan berlangsung dilapangan sintetis. Musim dingin di Chile hari itu diwarnai adanya matahari. Pertandingan berjalan seru karena kedua kubu saling serang dengan tempo yang tinggi. Hadir pada uji tanding ini Dubes LBBP RI Santiago bapak Dr. Aloysius Lele Madja dan Ibu serta beberapa warga negara Indonesia. Mungkin karena kehadiran Dubes dan sorak sorai penyemangat dari suporter Indonesia, gol pada babak pertama berhasil bersarang telak di gawang lawan hasil tendangan Hadi Wibowo. Menerima kekalahan ementara 1-0, para pemain Universidad de Chile seperti “mengamuk”. Mereka bermain lebih keras dan cepat, dan membalas dengan memasukkan dua tendangan ke gawang SAD. Hasil pertandingan berakhir kemenangan bagi pihak lawan (2-1).
Usai keseluruhan uji coba pertandingan, Cesar Payovich Perez mengatakan anak didiknya banyak mengambil manfaat dari uji tanding ini. Menurut Cesar Chile banyak menurunkan pemain U-20 yang sudah berpengalaman, bahkan disebutkan Universidad de Chile, Colo Colo dan Universidad Catolica menurunkan pemain timnasnya. “Walau belum ada kemenangan di raih di Chile, namun proses belajar di Uruguay masih berlangsung, saya percaya SAD akan memberikan yang terbaik untuk Indonesia ” demikian Cesar berkata dengan optimis.
Malam hari seusai tanding dengan Universidad de Chile, Tim official dan para pemain menikmati makan malam bersama dikediaman Bapak Dubes. Karena lapar dan sudah lama tidak bertemu dengan makanan negeri sendiri, para pemain SAD makan dengan rada “lahap”, hingga sang pelatih fisik terbengong dan berkata sambil bercanda : “besok kamu harus latihan lebih berat lagi”, dan pemain SAD nyengir.
Tim SAD Main di CV Vise dan Penarol
Pada saat omong-omong dengan Tim SAD (seperti juga sudah diberitakan dibeberapa media olah raga) mereka dengan bangga mengatakan bahwa ada tiga pemain SAD senior yang bermain di klub Belgia CS Vise. Pemain dimaksud adalah Yandi Sofyan, Yericho Christiantoko dan Alfin Tuasamony. Ketiga pemain tersebut membuat bangga sesama Tim SAD, dan menyebut bahwa itu merupakan pemain Indonesia pertama yang bermain di Belgia, setelah sebelumnya Syamsir Alam dan Muhammad Zainul Haq juga masuk Klub Penarol (Uruguay).
Dibawah ini beberapa foto kegiatan Tim SAD :
Mari dukung terus putera putera garuda muda yang ingin terbang tinggi mengharumkan Indonesia.
Vamos SAD Indonesia ! Siempre te apoyaremos ! Love you all…..
Vamos SAD Indonesia ! Siempre te apoyaremos ! Love you all…..
Catatan : dari berbagai sumber, foto koleksi pribadi.
oleh :
No comments