Namun pengalaman buruk dimasa kecilnya ini
Suatu hari setelah tragedi SUPERGA Benito Lorenzi striker Inter Milan yang merupakan partner di timnas Italia dan salah satu sahabat sang ayah datang kerumah Sandro yang saat itu sedang bersedih setelah kehilangan ayahnya. Dia meminta izin kepada ibu Sandro Mazzola agar anaknya diizinkan menjadi maskot tim di (Inter Milan).
Dari seorang maskot, Sandro kemudian menjadi pemain binaan Inter. Nama besar ayahnya cukup mendukung karier yang diretasnya, namun nama besar ayanhnya pula yang sempat membuatnya nyaris mengubur mimpi menjadi pebola andal. Maklum , publik terlalu berharap banyak bisa kembali menyaksikan kehebatan sang ayah lewat penampilan Mazzola. Saking beratnya tekanan publik kepadanya Sandro pernah mencoba mengalihkan kariernya sabagai pemain basket.
Akhirnya,dengan tekatnya Sandopun memilih sepakbola. Pilihan Sandro setelah dilanda kebimbangan rupanya sangat tepat,bahkan mungkin dia berkembang lebih baik dari sang ayah. Selain sama-sama menjadi penyerang, Sandro punya kemampuan lain yang belum sempat ditunjukan ayahnya,dia punya daya kreativitas tinggi dalam merancang serangan. Sandro Mazzola memang bukan penyerang biasa.Urusan mencetak gol sudah jelas memang itu kemampuan utamanya,kemampuan yang sempat mencatatkan namanya menjadi Top Skorer Serie-A pada musim 1964-1965 dengan 17 gol, sekaligus memberikan scudetto bagi Inter di musim yang sama. Pada tahun ini pula Sandro Mazzola berhasil mengantarkan Inter Milan merengkuh trofi Liga Champion pertamanya dengan mengalahkan tim kuat saat itu yaitu Real Madrid pada partai final dengan skor 3-1. Dua gol diantaranya merupakan sumbangan dari Sandro Mazzola. Hanya sekedar pemberitahuan pada saat itu Real Madrid diperkuat oleh bintang-bintang top dunia seperti Alfredo Di Stefano dan Ferenc Puskas.
Di luar kemampuan standar sebagai striker ,Sandro Mazzola dikenal mempunyai umpan akurat plus dribble dan kontrol bola yang mumpuni. Pergerakannya di atas lapangan mampu memberi ruang bagi pemain lain merangsek ke pertahanan lawan. Banyak yang menyebut kemampuan Sandro Mazzola bisa dilihat pada diri Fransesco Totti dan Alessandro Delpiero (waktu muda).
Kalau untuk era yang sama ada Gianni Rivera, kala itu keduanya malh bersaing langsung untuk menjadi playmaker andalan Italia. Keduanya menganggap diri masing-masing lebih baik dari rivalnya. Rivalitas itu justru menjadi salah satu faktor yang membuat penampilan Sandro Mazzola semakin bersinar. Dia adalah salah satu pahlawan InterMilan di 1960-an,salah satu pahlawan terbesar di masa La Grande Inter. Sosok yang patut menjadi Legenda Inter karena setia hingga mundur dari sepak bola.
BIODATA SANDRO MAZZOLA
Nama Lengkap :
Alessandro Mazzola
Lahir :
Turin (Italia), 8 November 1942
Posisi :
Striker , Playmaker.
Klub :
Inter Milan (1960 - 1977)
Main / gol :
Serie-A : 418/116
Liga Champion : 67/18
Coppa Italia : 80/24
Prestasi :
Scuddeto : 4 (1962-1963, 1964-1965, 1965-1966,1970-1971)
Liga Champion : 2 (1963-1964, 1964-1965)
Piala Interkontinental (sekarang Piala Dunia Antar Klub) : 2 (1964 ,1965)
Piala Eropa : 1 (1968)
No comments