Skema 3-4-3 terus dimatangkan allenatore Gian Piero Gasperini dalam skuad Inter Milan.
Setelah mencukur Tim Trentino dan AC Mezzocorona dengan skor identik 6-1, formasi ofensif tersebut kembali digunakannya di laga pemanasan ketiga Inter, melawan Cremonese pada Rabu (20/7).
Hasilnya pun memuaskan meski Nerazzurri kembali gagal mencatat clean sheet. Klub Lega Pro Prima Divisione (kasta ketiga Italia) itu dilibas 4-1. “Gim ini menutup bagian pertama dari latihan pramusim, yang digunakan saya untuk saling mengenal dengan para pemain,” tutur Gasperini di Football Italia.
“Kaki-kaki kami sedikit berat karena latihan kebugaran yang dijalani, tapi ini juga performa bagus dari beberapa segi.”
Gelandang Wesley Sneijder menjadi tumpuan di lini tengah dan menunaikan tugas dengan baik. Antusiasme tinggi persona yang secara reguler dikaitkan dengan Manchester United itu pun tak luput dari pengamatan Gasperini.
“Sneijder bermain sangat apik di tengah dan pemain yang paling segar di lapangan. Melihatnya bermain dengan rasa lapar yang begitu besar membangkitkan semangat. Dia melakukan sesuatu yang kami butuhkan sekarang,” terang pelatih 53 tahun itu.
Si bocah ajaib Ricky Alvarez terus bersinar bersama tim barunya. Tak seperti laga kontra Trentino dan Mezzocorona, pemain kidal yang direkrut dari Velez Sarsfield itu gagal menyumbang gol.
Kendati begitu, Alvarez menyumbang sebiji assist untuk gol Samuel Eto’o dan secara keseluruhan kecepatan serta pergerakannya sering merepotkan pertahanan Cremonese.
“Hanya dalam beberapa hari kami ‘melempar’-nya dari satu gaya sepakbola ke gaya lainnya yang sangat berbeda. Dia menangani transisi ini dengan natural, seperti yang dilakukan pemain-pemain besar.”
“Tak ada keraguan bahwa kami bekerja sama dengan seorang pemain yang mempunyai teknik dan karakter hebat,” komentar Gasperini tentang Alvarez.
Eto’o mencetak sepasang gol Inter dalam laga ini. Sisanya dijaringkan Giampaolo Pazzini dan bek 19 tahun, Marco Faraoni.
No comments