Ada banyak solusi yang bisa digunakan sebagai masukan untuk managemen untuk menarik minat sponsor, diantaranya:
1. Untuk menjadi klub Profesional, PSAP harus menjadi PT. PSAP yang bisa menjual sahamnya kepada masyarakat melalui bursa saham/pasar saham. Hal ini lazim dilakukan oleh klub-klub professional diluar negeri. bagi masyarakat yang mempunyai dana bisa membeli saham, sehingga secara tidak langsung dapat memberi dukungan dan mempunyai rasa memiliki terhadap PSAP.
2. Bekerja sama dengan media cetak. Yaitu dengan membuat suatu kolom khusus, di kolom itu terdapat kabar terbaru mengenai perkembangan PSAP. Di kolom itu juga terdapat nomer rekening yang bisa membantu masyarakat jika ingin memberikan bantuan kepada PSAP, selain itu juga memuat besarnya saldo rekening yang memungkinkan masyarakat tahu
keadaan keuangan Persiba. Hal ini pernah dilakukan oleh Barito Putera Banjarmasin, klub milik salah seorang pengusaha Kalimantan Selatan. Untuk hal yang satu ini, semua pihak akan di untungkan. PSAP mendapatkan pemasukan melalui rekening yang di buat, supporter juga mendapatkan informasi perkembangan dan juga keadaan keuangan klub, sedangkan untuk media cetak bisa menjadi salah satu sponsor dan menambah nilai jual produknya.
3. PSAP harus memiliki outlet resmi, di outlet ini menjual berbagai pernak-pernik dan aksessoris resmi PSAP. Outlet ini bisa menjadi unit usaha dan sumber pendapatan milik Psap. Selama ini saya sering sekali membaca postingan para simpatisan yang ingin mencari merchandise resmi Psap.
4. Menaikan harga tiket masuk stadion, hal ini menjadi hal yang lumrah untuk sebuah klub yang sudah berlaga di kompetisi teratas liga Indonesia. Bisa juga dengan menjual tiket terusan untuk satu musim kompetisi.
5. Menggaet BUMN dan BUMD potensial. Di ACEH atau PIDIE ada beberapa Badan Usaha Nasional semisal Pertamina, Bank Nasional/daerah, atau PT swasta yg bergerak di bidang transportasi (PT KURNIA group). Kesemuanya memiliki dana CSR (Corporate Social Responbility) yang boleh dipakai untuk sponsor Olahraga.
1. Untuk menjadi klub Profesional, PSAP harus menjadi PT. PSAP yang bisa menjual sahamnya kepada masyarakat melalui bursa saham/pasar saham. Hal ini lazim dilakukan oleh klub-klub professional diluar negeri. bagi masyarakat yang mempunyai dana bisa membeli saham, sehingga secara tidak langsung dapat memberi dukungan dan mempunyai rasa memiliki terhadap PSAP.
2. Bekerja sama dengan media cetak. Yaitu dengan membuat suatu kolom khusus, di kolom itu terdapat kabar terbaru mengenai perkembangan PSAP. Di kolom itu juga terdapat nomer rekening yang bisa membantu masyarakat jika ingin memberikan bantuan kepada PSAP, selain itu juga memuat besarnya saldo rekening yang memungkinkan masyarakat tahu
keadaan keuangan Persiba. Hal ini pernah dilakukan oleh Barito Putera Banjarmasin, klub milik salah seorang pengusaha Kalimantan Selatan. Untuk hal yang satu ini, semua pihak akan di untungkan. PSAP mendapatkan pemasukan melalui rekening yang di buat, supporter juga mendapatkan informasi perkembangan dan juga keadaan keuangan klub, sedangkan untuk media cetak bisa menjadi salah satu sponsor dan menambah nilai jual produknya.
3. PSAP harus memiliki outlet resmi, di outlet ini menjual berbagai pernak-pernik dan aksessoris resmi PSAP. Outlet ini bisa menjadi unit usaha dan sumber pendapatan milik Psap. Selama ini saya sering sekali membaca postingan para simpatisan yang ingin mencari merchandise resmi Psap.
4. Menaikan harga tiket masuk stadion, hal ini menjadi hal yang lumrah untuk sebuah klub yang sudah berlaga di kompetisi teratas liga Indonesia. Bisa juga dengan menjual tiket terusan untuk satu musim kompetisi.
5. Menggaet BUMN dan BUMD potensial. Di ACEH atau PIDIE ada beberapa Badan Usaha Nasional semisal Pertamina, Bank Nasional/daerah, atau PT swasta yg bergerak di bidang transportasi (PT KURNIA group). Kesemuanya memiliki dana CSR (Corporate Social Responbility) yang boleh dipakai untuk sponsor Olahraga.
No comments