JAVIER ZANETTI
Di Argentina dia dikenal sebagai "Pupi", Zanetti lahir di Buenos Aires, setelah pindah ke Italia dia mendapatkan julukan "Il Trattore" (The Tractor) karena dia memiliki kekuatan, ketahanan, stamina yang prima, dan kemampuannya untuk menjalankan sebagai pemain sentral. Setelah bermain di inter, dan bermain diberbagai posisi, Zanetii mendapatkan ketenarannya. Baru-baru ini, ia bermain di lini tengah dan dia telah mengakhiri kekeringan golnya, terakhir Zanetti mencetak gol 4 tahun lalu tepatnya pada tanggal 5 November 2006. Di tim nasional, Zanetti berposisi sebagai back kanan tetapi dapat berfungsi sebagai gelandang bertahan atau gelandang tengah .Zanetti telah memenangkan lima gelar Serie A dengan Inter, Zanetti mendapat julukan "Il Capitano" (sang Kapten) gelar itu diberikan oleh media dan fans inter sejak Zanetti ditunjuk sebagai kapten. Zanetti memegang rekor sebagai pemain asing yang penampilannya terbanyak di Seria A dan menjadi pemain dengan rekor terbanyak kedua di inter dengan 700 caps pertandingan dibawah Giuseppe Bergomi .
Zanetti yang berencana ingin pensiun di inter dan ingin terus bekerja di inter setelah pensiun. Zanetti juga memiliki kegiatan-kegiatan amal, salah satunya dengan membangun yayasan bagi anak-anak kurang mampu di Argentina. Zanetii juga ditunjuk sebagai duta besar untuk proyek “Desa Anak SOS” di Argentina oleh FIFA, dan pada tahun 2005, ia menerima penghargaan Ambrogino d'Oro dari pemerintah kota Milan untuk inisiatif sosialnya dalam membantu anak-anak yang kurang mampu.
Pada tanggal 22 Mei 2010 di final Liga Champion 2010, Zanetii telah memainkan 700 laga bersama Inter, dan kemenangan inter pada malam tersebut memastikan bahwa Zanetti mendapatkan treble yang sangat bersejarah.
Kehidupan awal
Javier Zanetti Adelmar lahir di Buenos Aires dan dibesarkan di daerah pelabuhan di distrik Dock Sud. Zanetti menggabungkan komitmen sekolah dan bekerja, Zanetti membantu ayahnya bekerja sebagai tukang batu dan tukang mengantarkan susu ke tetangganya, Zanetti juga bekerja di toko kelontong sepupunya tanpa mengabaikan semangat untuk bermain sepak bola. Dia mulai bermain sepak bola di lapangan di pinggiran kota di waktu luangnya.
Karir klub
RE Talleres
Zanetti sempat ditolak oleh klub junior dari Argentina Independiente, setelah itu Talleres de Remedios de Escalada mendatangkan Zanetti (tim divisi dua pada saat itu), tetapi pada tahun 1993 pindah ke Divisi utama bersama klub Argentina lainnya, Banfield.
Banfield
setelah berumur 20 tahun Zanetti memulai debutnya bersama Banfield pada tanggal 12 September 1993 di pertandingan kandang melawan River Plate. Dia mencetak gol pertamanya 17 hari kemudian saat melawan Newell's Old Boys dalam pertandingan yang berakhir 1-1. kinerja yang luar biasa untuk Banfield mendapatkan apresiasi dari penggemar El Taladro ( julukan Banfield) dan juga membuatnya mendapatkan panggilan masuk ke tim nasional Argentina. Klub raksasa River Plate dan Boca Juniors datang ingin mengrekrut Zanetti tapi Zanetti memutuskan untuk tetap bertahan selama satu tahun di Banfield. Pada tahun 1995, bersama dengan Sebastián Rambert sesame pemain Argentina, Zanetti memutuskan pindahkan ke Italia untuk memperkuat Internazionale, dan pembelian Zanetii ini menjadi pembelian pertama Massimo Moratti yang waktu itu baru terpilih menjadi president inter.
Internazionale
Zanetti memulai debutnya bersama Inter pada 27 Agustus 1995 melawan Vicenza di Milan. Selama memperkuat inter, Zanetti telah memenangkan tiga belas trofi: Piala UEFA pada tahun 1998 - mencetak gol kedua untuk inter dari luar area penalti -, tahun 2005, 2006 dan 2010 Coppa Italia, tahun 2005, 2006 dan 2008 Piala Super Italia, scudetto 2005-2006, 2006-2007, 2007-2008, 2008-2009 dan 2009-2010 dan juara Liga Champion 2010 dan piala dunia antar klub 2010. Pada tahun 2010 Zanetti menjadi kapten pertama di Italia yang meraih treble winnwers, Scudetto, Coppa Italia dan Liga Champion. Kualitas Zanetti mendapat hormat dan kualitasnya sangat memakutkan di lapangan. Dia kadang-kadang dikritik karena terlalu “lunak” di lapangan, tapi Zanetii adalah pemain Inter yang paling konsisten, handal, dan terpercaya. Karena hal tersebut, Zanetti ditunjuk sebagai kapten klub, mengambil alih jabatan kapten dari bek legendaries inter, Giuseppe Bergomi. Zanetti sudah menjadi bagian dari skuad inter selama 15 musim terakhir dan dengan 700 penampilan, Zanetti saat ini menjadi pemain tim dengan catatan rekor terbanyak,dengan jumlah keseluruhan kedua di belakang Bergomi (758). Bagi penggemar Inter, Zanetti adalah salah satu pemain terbesar yang pernah memakai kostum biru hitam. Zanetti pernah merayakan pemanpilannya yang ke 600 bersama inter ketika melawan Lecce yang baru promosi. Beberapa menit sebelum pertandingan dimulai, dengan ditandai dengan acara khusus yaitu penyerhana sebuah “piring” penghargaan yang diberikan oleh wakil kapten Ivan Cordoba kepada Zanetti.
Sejak kedatangan Maicon pada awal musim 2006-07, Zanetti dipindahkan dari posisi bek kanan ke ke lini tengah atau di posisi bek kiri. Setelah 4 tahun tidak mencetak gol, akhirnya Zanetti mengakhiri kekeringannya golnya ketika ia mencetak gol pada 5 November 2006 di pertandingan kandang melawan Ascoli, setelah sebelumnya Zanetti mencetak gol pada 6 November 2002 di sebuah pertandingan melawan Empoli. Pada tanggal 27 September 2006,saat melawan Bayern Munich, Zanetti bermain sebanyak 500 pertandingan profesionalnya untuk Inter dan pada 22 November 2006, ia tampil dalam pertandingan ke-100 di liga champion melawan Sporting Clube de Portugal.
Pada tahun 2010 ini Zanetti belum pernah sekalipun menerima kartu merah dan artinya Zanetti tidak pernah mendapatkan kartu merah selama 11 tahun. Terakhir kali Zanetti mendapatkan kartu merah pada tanggal 17 Februari 1999 di pertandingan Coppa Italia melawan Parma. Di Inter, Zanetti telah dilatih oleh 15 pelatih yang berbeda, dan membuatnya dilatih oleh banyak pelatih. Kontraknya di inter berjalan hingga juni 2011, tapi Zanetti telah memperpanjang kontraknya hingga 2013. Sang kapten telah berjanji masa depannya akan tetap di Inter, dan dia berharap bisa bekerja di belakang meja klub setelah ia gantung sepatu. "Inter sangat berarti bagi saya," kata Zanetti. “Ini adalah tim pertama saya yang membuka pintu sepakbola Eropa. Saya sangat muda ketika saya datang ke sini dan saya pikir tidak banyak tim yang bisa memiliki kekuatan yang begitu besar dan kesabaran menangani anak laki-laki berusia 20-an dari hari pertama seperti Inter lakukan dengan saya. Saya selalu bersyukur untuk itu. Untuk beberapa alasan saya selalu merasa berada di rumah sendiri dan ini adalah mengapa saya tidak pernah berpikir untuk meninggalkan inter.” Meskipun Zanetti lebih sering diposisikan sebagai bek, tapi di separuh musim 2008-2009 Zanetti dimainkan di lini tengah dengan pelatih Jose Mourinho asal Portugal, yang saat itu menghadapi krisis lini tengah karena gelandang kunci seperti Esteban Cambiasso dan Sulley Muntari cedera, Zanetti “pindah” lagi ke lini tengah pada saat pertandingan melawan Genoa dan Fiorentina. Sejak itu Mourinho lebih sering memaninkan Zanetti di lini tengah karena empat bek inti Maicon, Lucio, Walter Samuel, dan Cristian Chivu telah kembali.
Musim 2009-10 Zanetti dan inter memulai dengan baik, terutama setelah membantai saingan satu kota dalam derby Milano dengan skor 4-0. Dalam pertandingan 17 Oktober melawan Genoa, Zanetti menjadi inspirator tim, ia memulai lewat serangan balik yang menyebabkan gol kedua Inter setelah semerayutnya pertahanan Genoa. Inter menjadi tim pertama di musim itu dengan kemenangan margin 5 gol. Pada tanggal 24 Oktober, Zanetti menyamai rekor pemanpilan Giacinto Facchetti sebanyak 476 penampilan Serie A pada saat inter melawan Catania, yang berakhir dengan kemenangan 2-1 untuk Nerazzurri. Zanetti juga memegang rekor klub dengan 149 penampilan secara berturut-turut.
Pada tanggal 22-05-2010 saat inter memenangkan liga champion, Zanetti mencatatkan rekor pertandingan yang ke 700 bersama inter disemua kompetisi
Karir internasional
Zanetti mengawali debutnya bersama Argentina pada tanggal 16 November tahun 1994 melawan Chili di bawah pelatih Daniel Passarella. Zanetti juga menjadi bagian dari Argentina pada Piala Dunia 1998 dan 2002. Ia juga menjadi bagian dari tim Argentina saat memenangkan medali perak Olimpiade 1996 di Atlanta, USA.
Pada saat piala dunia 1998, dari sebuah tendangan bebas yang sangat rapi yang diambil oleh Zanetti dan diteruskan menjadi gol oleh Diego Simeone di babak 16 besar saat menghadapi Inggris dan membuat skor berubah menjadi 2-2. Argentina kemudian menang 4-3 melalui adu penalti namun kalah dalam pertandingan berikutnya di perempat final melawan Belanda.
Zanetti juga bermain untuk tim nasional Argentina dibawah asuhan Marcelo Bielsa di Piala Dunia 2002. Namun, Argentina berhenti di fase grup, meskipun memenangkan pertandingan di partai pembuka. Zanetti merayakan menampilannya yang ke 100 bersama Argentina dengan memenangkan Piala Konfederasi tahun 2005 dan pada saat laga semi-final melawan Meksiko pada 26 Juni 2005, Zanetti menjadi man of the macth.
Setelah menjadi bagian tim selama babak kualifikasi piala dunia 2006, Zanetti tidak dipanggil untuk memperkuat Argentina Piala Dunia FIFA 2006 oleh pelatih José Pekerman sebuah keputusan yang sangat kontroversial. Sebaliknya, sebagai kejuta Lionel Scaloni dipilih untuk menggantikan Zanetti, sebuah keputusan yang sangat langkah dan membuat bingung banyak penggemar dan media. Bersama pelatih baru Argentina saat itu Alfio Basile, Zanetti dipanggil lagi untuk memperkuat Argentina dalam pertandingan persahabatan melawan Perancis pada tanggal 7 Februari 2007. Zanetti bermain cemerlang dan memberikan assist kepada Javier Saviola untuk mencetak gol dan memberikan Argentina kemenangan pertama di bawah asuhan Basile. Pada tahun yang sama, Zanetti adalah wakil-kapten Argentina untuk di Copa América 2007, setelah sebelumnya bermain pada tahun 1995, 1999 dan 2004 di tournament yang sama.
Pada bulan April 2007, Zanetti mendapatkan Penghargaan Giuseppe Prisco Nasional. Setelah Ayala pensiun, ban kapten Argentina diberikan kepada Zanetti. Pada tanggal 17 November 2007, saat melawan Bolivia, Zanetti mencatatkan dirinya sebagai pemain Argentina dengan caps terbanyak
Zanetti tetap menjadi pemain regular di bawah pelatih baru Diego Maradona, meskipun Maradona meminta Mascherano sebagai kapten tim. Walaupun akhirnya Zanetti tidak dipanggil untuk memperkuat Argentina pada piala dunia 2010, namun Zanetti tetap merindukan piala dunia 2010.
Statistic kompetisi
• Serie A: 501 penampilan 12 gol
• Coppa Italia: 59 penampilan 3 gol
• Supercoppa Italiana: 5 penampilan
• UEFA Liga Champions: 89 penampilan 1 gol ( belum termasuk melawan Tottenham Hotsprus)
• UEFA Liga Eropa: 43 penampilan 3 gol
• Piala Dunia: 8 penampilan 1 gol
• Piala Konfederasi FIFA: 8 penampilan
• Copa America: 18 penampilan
Gelar juara :
Internazionale
Liga Champions: 2009-10
Piala UEFA: 1997-98
Serie A: 2005-06, 2006-07, 2007-08, 2008-09, 2009-10
Coppa Italia: 2004-05, 2005-06, 2009-10
Piala Super Italia: 2005, 2006, 2008.2010
Piala dunia antar klub 2010
Penghargaan Individu
FIFA top rank 100
Pallone d'Argentino: 2002
Nominasi pemain terbaik FIFA 2009
Kehidupan pribadi
Pada tahun 1997, Javier Zanetti dan Paula menikah, setelah tujuh tahun berpacaran. Mereka tinggal dekat Danau di Como, di mana mereka juga memiliki restoran yang bernama "El Gaucho". Paula Zanetti adalah putri dari seorang dosen yang mengajar di sebuah universitas di Italia. Saat ini Palula bekerja sebagai fotografer. Pada tanggal 11 Juni 2005, Paula melahirkan seorang bayi perempuan, yang bernama Sol Zanetti. Javier Zanetti berkata, "Saya sangat senang kedatangan seorang bayi kecil ke dalam hidup saya. Ini adalah pengalaman yang sangat indah untuk saya dan istri saya. Putri saya memiliki kebahagiaan yang layak dia terima.” Zanetti juga memiliki putra yang bernama Ignacio.
Zanetti mempunyai seorang kakak bernama Sergio Zanetti, Sergio adalah seorang mantan pesepakbola yang berposisi sebagai seorang bek. Pada tahun 2007, Zanetti berkerjasama dengan penyanyi Italia Mina Mazzini untuk menyanyikan sebuah lagu yang berbahasa Spanyol yang berjudul "Parole parole", kemudian menjadi cover dalam album Todavía. Javier Zanetti tidak memiliki hubungan dengan Cristiano Zanetti, seorang pemain sepak bola Italia yang bermain bersama dengan Zanetti selama lima musim dan saat ini Cristiano bermain untuk Fiorentina.
Kegiatan amal
Zanetti adalah duta FIFA untuk proyek Desa Anak SOS di Argentina, dan telah menyatakan penolakkannya bagi para pemberontak Zapatista Meksiko.
Yayasan PUPI
Zanetti juga membuktikan bahwa ia memiliki kesadaran sosial yang sangat tinggi dan sangat tanggap terhadap krisis ekonomi yang dialami Argentina sejak tahun 2001, yang telah melempar jutaan orang masuk ke dalam jurang kemiskinan. Zanetti, bersama istrinya Paula, membangun PUPI Fundación (yayasan PUPI) di Argentina untuk didekasihkan kepada anak-anak miskin di Argentina. Tujuan organisasi ini adalah untuk membantu anak-anak yang diterpa miskin akibat krisis ekonomi negara itu dengan memberi mereka kesempatan untuk mendapatkan pendidikan, serta mengurus kebutuhan gizi mereka.
"Ketika saya melihat kembali ke masa kecil saya, banyak ingatan yang datang ke dalam pikiran saya, yang baik dan yang buruk. Saya memiliki masa kecil yang sulit, dan meskipun saya tidak tinggal di negara saya saat ini, saya menyadari apa yang terjadi di sana dan dampak buruk itu menimpa kepada anak-anak miskin. Saya selalu percaya bahwa tindakan kami harus mempertimbangkan tanggung jawab sosial, "jelasnya.
komentar mereka tentang Javier Zanetti
“ didunia ini, tidak ada satupun pemain yang saya takuti, kecuali Zanetti” ( Marco Materazzi)
“ icon sepak bola yang sesungguhnya’” ( Roberto Mancini)
“ dulu dia pernah mengatakan ingin menjadi seperti saya, tapi sekarang saya ingin mengatakan kepada dia bahwa sekarang saya ingin seperti dia” ( Roberto Baggio)
“ dia mengajarkan kepada saya bagaimana menjadi seorang kapten” ( Fabio Cannavaro )
“ anda biasa melihat pelatih di sisi lapangan, namun jika di dalam lapangan Zanetti adalah pelatih anda” ( Weshley Sneijder)
“ semua pemain ingin menjadi seperti Javier” ( Jose Mourinho)
“ saya sangat takut menghadapi ketenangan Zanetti” ( Lionel Messi)
“ musuh yang paling saya hormati” ( Paolo Maldini)
“ Zanetti? Hanya satu kata SEMPURNA ( Esteban Cambiasso)
“ jika anda ingin belajar bagaimana menjujung tinggi sportivitas, silakan belajar kepada Zanetti “ ( Fabio Capello)
“ jika saya mempunya 10% dari 100% kemampuan Zanetti, saya bias menjadi pemain terbaik di dunia” ( Davide Santon)
“ Pemain yang paling bersih yang pernah saya lihat” ( Alexandre Ferguson)
“ hanya satu yang belum pernah saya lihat dari Javier, kemarahan “ ( Diego Simione)
“ jika anda ingin menjadi pesepak bola, lihatlah Zanetti” (Pierre Luigi Collina )
“ saya memang tidak mengenal Zanetti secara personal, tapi jika saya memperhatikan kemampuannya, sikap dan prilakunya di dalam ataupun diluar lapangan, nilai 100 belum cukup untuk diberikan kepada Zanetti” ( Arsene Wenger)
“ tidak ada pembelian terbaik yang pernah saya lakukan, kecuali membeli Zanetti “
( Massimo Moratti)
“ walaupun anda melakukan kesalahan separah apapun ketika bertanding, tidak ada sedikitpun wajah kemarahan yang kelihatan dari Zanetti, dia akan membantu dan membimbing anda untuk menjadi lebih baik lagi” ( Douglas Maicon)
“ semua wanita pasti ingin memiliki suami seperti Zanetti, dan saya adalah wanita yang paling beruntung bias memiliki Zanetti “ ( Paula Zanetti)
No comments