Bursa Transfer

Cat-2

Cat-3

Cat-4

» » » Apa Jadinya Inter Milan Tanpa Samuel Eto'o & Wesley Sneijder?

Eto'o & Sneijder - Inter (Getty Images)
Mei 2010, Inter menasbihkan diri sebagai maha raja di Eropa berkat dua gol dari kaki Diego Milito yang menenggelamkan raksasa Bundesliga Jerman Bayern Munich di final Liga Champions di Santiago Bernabeu. 15 bulan kemudian, jejak kedigjayaan bersama Jose Mourinho nyaris hilang tak berbekas.
Nerazzurri sekarang ini berada di tangan pelatih ketiga sejak drama The Special One memeluk ikon La Beneamata Marco Materazzi di jalanan kota Madrid. Tugas nyaris mustahil kini diemban juru taktik anyar Gian Piero Gasperini untuk meraih prestasi lebih baik dari dua pendahulunya Leonardo dan Rafael Benitez.

Inter diduga dihajar krisis finansial hingga mereka dihadapkan pada situasi sulit yang bisa memaksa mereka berpisah dengan dua pemain terbaik; Samuel Eto'o dan Wesley Sneijder.



Spekulasi kepergian Sneijder ke Manchester selalu dikemukakan sepanjang bursa transfer pemain musim panas ini dan kemungkinan hal tersebut terwujud semakin terbuka lebar ketika dia mengungkapkan Inter membutuhkan dana segar dan akan menjual dirinya jika ada tawaran tepat. Beberapa pekan lalu, GOAL.com mengabarkan pembicaraan tak resmi antara Manchester United dan Inter sudah berlangsung. Kata sepakat terkait harga transfer sudah tercapai, namun negosiasi personal hingga detik ini tak kunjung usai.

Kehilangan Sneijder bisa disebutkan sebagai kerugian besar, tetapi fans bisa menghibur diri dengan pernyataan presiden Massimo Moratti yang berulang kali menyatakan bakal mempertahankan Samuel Eto'o. Namun hal tersebut hanyalah kisah lalu, perkembangan terkini memperlihatkan perubahan sikap sang taipan minyak.

Direktur olahraga Inter Marco Branca sudah melakukan pertemuan dengan klub kaya raya Rusia Anzhi Makhachkala yang menyodorkan proposal pembelian bernilai fantastis €35 juta plus paket gaji €20 juta per musim dengan durasi kontrak empat tahun. Moratti kemudian memberi label 'cerdas' pada tawaran tersebut. Dari pihak pemain, agen Eto'o sudah mengeluarkan isyarat terjadinya transfer.

Fakta Inter tidak bersikap menentang terhadap pemberitaan luas rencana penjualan Eto'o dan Sneijder bisa diartikan kedua bintang tersebut memang tidak akan berkostum Inter di Giuseppe Meazza pada 1 September mendatang.

Jika Anda bersikeras mempertahankan pemain terbaik, Anda tidak akan membenarkan spekulasi pada media dan jika Anda ingin meraih gelar prestisius, Anda tidak menjual pemain terbaik.

Tim manapun di Eropa akan menderita jika harus kehilangan dua pemain terbaik sekaligus. Bayangkan Barcelona tanpa Messi dan Xavi, Real Madrid minus Ronaldo dan Ozil, AC Milan kehilangan Ibrahimovic dan Thiago Silva, Man United tanpa Vidic dan Rooney, Bayern Munich tanpa Robben dan Schwinsteiger.

Inter memang sedang bekerja keras menurunkan rata-rata usia pemain tetapi tetap saja setengah dari pemain terkuat saat ini berumur lebih dari 30 tahun - sebut saja Lucio 33 dan Javier Zanetti 38. Sinar kegemilangan Il Biscione mulai meredup.

INTER 2011/12 | Perkiraan skuad Inter tanpa Sneijder & Eto'o


KIPER

Julio Cesar


BEK TENGAH
BEK TENGAH BEK TENGAH

Lucio        

Andrea Ranocchia

 Walter Samuel



GELANDANG KANAN GELANDANG TENGAH GELANDANG TENGAH GELANDANG KIRI

Maicon

Dejan Stankovic

Thiago Motta

Javier Zanetti



SAYAP KANAN
SAYAP KIRI   

  Carlos Tevez

Ricky Alvarez  


STRIKER

Giampaolo Pazzini

Skema revolusioner 3-4-3 yang diusung pelatih baru tidak akan menolong banyak dalam upaya menutup lubang yang ditinggalkan dua pemain juara. Kehadiran Ricardo Alvarez digadang bisa menggantikan posisi Sneijder seperti yang dia perlihatkannya di Supercoppa Italiana - tetapi keraguan terhadap adaptasi skema Gasperini tetap diragukan.

Pemain Argentina itu terlihat kurang cepat jika ditempatkan sebagai penyerang luar - bersama Velez Sarsfield Ricky bisa bersinar di posisi ini ketika masuk ke tengah lapangan dari bangku cadangan dan melawan bek yang sudah keletihan - belum lagi kemampuannya dalam membantu pertahanan sama sekali tidak teruji. Untuk memaksimalkan Ricky, Gasperini harus melakukan variasi skema 3-4-3 menjadi 3-4-3-1 atau 3-5-1-1 seperti yang dilakukannya di laga Supercoppa lalu.

Akan tetapi, formasi tersebut menghadirkan masalah lain. Ketika menghadapi Milan, Inter memang menguasai pertandingan terutama di babak pertama, namun jika dicermati lebih jauh, mereka kesulitan menempatkan pemain di kotak penalti lawan. Inter membutuhkan sebuah tembakan istimewa situasi bola mati dari Sneijder untuk memecah kebuntuan. Jelas pula terlihat, Eto'o tidak mendapat dukungan yang seharusnya dia dapatkan. Sebagai konsekuensi, Milan mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 2-1.


Giampaolli Pazzini belum bisa menanggung beban sendirian di lini depan. Jika Carlos Tevez tiba dari Manchester City, - Moratti harus melakukan transfer ini untuk menghidari kerusuhan di Appiano Gentile seperti yang terjadi di London - tetap saja ketajaman lini depan Inter tidak akan sedahsyat dahulu.

Kesimpulannya yang bisa ditarik dari perkembangan terakhir di Giuseppe Meazza adalah Inter bisa disebut melakukan aksi bunuh diri jika jadi menjual Eto'o dan Sneijder. Apalagi isu krisis finansial yang melanda klub raksasa Milano itu seakan menjauhkan tim mewujudkan transfer besar termasuk mendatangkan Tevez.

Jarak antara Milan dan Inter di papan atas Serie A semakin menjauh, bahkan urutan tiga besar pun bakal sulit diwujudkan berkat meningkatnya kekuatan Napoli, Juventus dan tim baru kaya AS Roma. Peluang Inter berbicara banyak di Eropa jauh lebih sedikit ketimbang kesempatan Anzhi Makhachkala menggaet Eto'o di detik akhir bursa transfer pemain musim panas.

Animasi oleh Omar Momani
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

About the Author Muhammad Afdhal

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

No comments

Leave a Reply

Streaming

video

Sepak Bola

INTER Dalam Sejarah

Artikel Bebas