Iván Ramiro Córdoba adalah pemain sepak bola yang berasal dari Kolombia dan yang saat ini bermain untuk Internazionale milan. Corboda adalah wakil kapten Inter dan juga pernah menjabat sebagai kapten tim untuk negaranya. Cordoba memulai debutnya bersama klub divisi 2 di liga Kolimbia Deportivo Rionegro pada tahun 1993, karena permainannya yang impressive bersama Deportivo Rionegro, beberapa tahun berselang Cordoba hijrah ke salah satu klub raksasa di Kolombia yaitu Atletico Nacional pada tahun 1996. Bermain di Atletico Nacional kemampuan Cordoba pun semakin berkembang, hingga pada tahun 1998 tepat setelah World Cup 98 berakhir Cordoba resmi hijrah kesalah satu tim papan atas liga Argentina, San Lorenzo.
Satu musim bermain di Argentina nama Cordoba pun langsung mencuat. Dia adalah salah satu “rising star” pada saat itu, apa lagi usianya kala itu masih 23 tahun. Cordoba pun langsung menjadi buruan banyak klub tenar di Eropa. Bersama Lucio, Nesta, Cannavaro, atau Samuel, bersama mereka Cordoba mencuat menjadi property yang paling berharga pada saat itu. Pada transfer window dibulan januari tahun 1999 Cordoba resmi pindah ke Italia tepatnya bersama Internazionale dengan bandrol € 16 juta, ini adalah salah satu rekor pemnelian termahal untuk seorang bek, padahal sebelumnya beberapa klub top Eropa sempat mengajukan tawaran juga seperti Real Madrid dan Manchester United, namun tawaran kedua klub tersebut ditolak oleh Cordoba dan dia lebih memilih Inter. Dan pada saat itu Cordoba resmi memulai petualangan hebat nya bersama inter dan menjadi andalan di lini belakang inter. Setengah musim bersama inter, Cordoba langsung menemukan duetnya bersama Marco Materazzi, yang pada tahun 2000 dibeli inter dari Perugia. Dan pada saat itulah duet Cordoba dan Materazzi di mulai. Mereka adalah duet duo center bek legendaris yang pernah dimiliki inter. Selama bertahun-tahun Cordoba sukses membentuk kemitraan yang sangat efektif di lini belakang inter bersama Marco Materazzi. Karena totalitas dan loyalitas yang ditunjukkan oleh Cordoba, maka sebagai “bayaran”nya Cordoba ditunjukkan sebagai “vice captain” setelah Javier Zanetti yang menjabat kapten utama. Pada final Coppa Italia tahun 2005, Cordoba mendapat kehormatan memimpin inter di final tersebut melawan AS Roma karena pada saat itu kapten utama, Javier Zanetti tidak bisa memimpin inter karena dia sedang memperkuat timas Argentina dan secara luar biasa inter mampu mengalahkan Roma dan Cordoba mendapat pengormatan menjadi orang pertama yang mengangkat trophy Coppa Italia tahun 2005.
Pada tanggal 19 Februari 2008 Cordoba mengalami cedera ligamen anterior pada saat menghadapi Liverpool di babak 16 besar liga Cgampion dan memaksa Cordoba menghabiskan musimnya lebih cepat dan memaksa Cordoba berada di ruang terapi begitu lama. Namun, karena totalitas dan loyalitas yang dia tunjukkan kepada inter berbuah manis, pada tanggal 9 Juni 2008 dia memperpanjang kontrak hingga 30 Juni 2012 dengan Inter padahal saat itu Cordoba masih di bekap cedera,dan memastikan bahwa dia akan mengakhiri karirnya bersama Inter. Prestasi Cordoba bersama inter sangat mengkilap sejauh ini dia telah memenangkan 5 scudetto, 4 Coppa Italia,3 Supercoppa Italiana, 1 Liga Champions, dan 1 FIFA Club World Cup Championship. Prestasi Cordoba bersama Kolombia pun cukup mengkilap. Cordoba sukses memimpin Kolombia diajang Copa America 2001 yang pada saat itu juga di gelar di Kolombia. Hasilnya? Cordoba sukses mengantar Negara menjadi kampiun dan pada saat final Cordoba lah yang menjadi pencetak gol tunggal kemenangan Kolombia. Ini adalah pencapaian tertinggi Cordoba bersama timnas kolombia. Cordoba juga memperkuat Kolombia pada World Cup 1998 dan itulah satu – satu nya ajang piala dunia yang di ikuti Cordoba bersama Kolombia. Cordoba juga mendirikan sebuah yayasan di kolombia bernama "Te Quiere Ver Kolombia Asosiasi". Yayasan ini didirikan oleh Cordoba untuk anak – anak yang di tidak mampu di Kolombia yang di akibatkan oleh perang sipil dan menjauhkan anak – anak Kolombia dari kehidupan gangster dan menjauhkan anak – anak dari bahaya narkotika.
.
Alaminya, seorang pesebak bola yang berposisi sebagai center bek memiliki fisik yang kuat dengan ciri – ciri badan yang tinggi menjulang, tapi tidak dengan Cordoba. Cordoba “hanya” memiliki tinggi 173 cm “saja”. Jelas ukuran tersebut tidak menunjang untuk seorang bek tengah apalagi di Eropa. Namun Cordoba menutupi “kekurangan” fisiknya ditutupi dengan kecepatan dan ketahanan tubuh. Cordoba memiliki kecepatan yang sangat luar biasa. Dia adalah salah satu sprinter terbaik yang dimiliki inter. Dia juga mempunyai body balance yang sangat kuat. Cordoba juga jago dalam memenangi duel di udara. Walaupun tidak memiliki tinggi badan yang cukup namun cordoba adalah seorang penyudul dan peloncat terebaik yang dimiliki inter. Tidak jarang juga Cordoba membuat gol memlalui sundulan kepala. Cordoba adalah bek multifungsi. Selain bisa bermain di posisi centre bek, Cordoba juga bisa dimainkan di posisi bek kanan atau bek kiri.
“ketika memulai karir, banyak yang meragukan saya. Bukan factor skill, melain fisik saya. Memang fisik saya tidak begitu bagus, namun saya telah membuktikan dengan tekad dan kemampuan yang saya miliki, semuanya bisa saya atasi” ujar Cordoba. “ Materazzi pun berkomentar tentang kolegannya ini, “ dia memang memiliki fisik yang kecil, namun loncatannya bisa jauh lebih tinggi dibandingkan loncatan Ibrahimovic”. Bagi sosok Ronaldo, Cordoba adalah salah satu bek yang diseganinya. Hal ini diketahui ketika ronaldo masih memperkuat inter dan bermain satu tim dengan Cordoba. “ sebagai seorang bek, kecepatan Cordoba di atas rata – rata dan dia juga memiliki tekel yang sangat keras. Ketika Brazil akan menghadapi Kolombia pada sebuah laga uji coba, saya menghubungi Cordoba terlebih dahulu, agar dipertandingan nanti, tidak terlalu “keras” menjaga saya”.
Bagi Javier Zanetti, kolegannya ini adalah sosok yang sangat disegani namun memiliki kerendahan hati. Zanetti berujar “ dia adalah sosok pemain yang sangat fantastic, mempunyai mental juara dan sangat loyal kepada inter. Ketika inter kedatangan pemain baru, dia berbicara kepada saya siap memberikan posisinya kepada pemain baru tersebut dan siap duduk dibangku cadangan”. Kolombia pernah melahirkan pemain hebat seperti dua pemain nyentrik ini, yaitu Carlos Valderrama dan kiper Rene Higuita. Mereka pun turut memberikan komentar tentang Cordoba. “Cordoba adalah salah satu generasi terbaik Kolombia yang pernah lahir. Dia adalah juara sejati. Telah bermain di Eropa sejak usia muda”. Ujar Carlos Velderrama. Rene Higuita pun turut memberikan pandangannya tentang Cordoba. “ dia telah mencatatkan tinta emas namanya didalam buku sejarah sepak bola Kolombia. Dia adalah legenda hidup Kolombia. Dia sukses memenangkan segalanya. Bersama Kolombia dan bersama inter.”
Bagi pesepak bola muda Kolombia, Cordoba adalah contoh terbaik yang layak ditiru. Panutan bagi pesepak bola Kolombia dan memberikan inspirasi bagi anak – anak muda di Kolombia yang ingin menjadi pesepak bola. Cordoba juga menjadi trendsetter di Kolombia bagaimana menjaga konsistensi bermain. Hal ini diakui oleh Ramadel Facao, pesepak bola Kolombia yang namanya sedang melejit dan kini sukses bersama Porto. Falcao pun mengatakan. “ bagi pemain muda Kolombia Cordoba adalah sosok yang sangat di hormati dan di segani. Dia adalah inspirasi bagi anak – anak muda di Kolombia. Ketika saya memulai karir sebagai pesepak bola, saya sangat beruntung bisa bertemu Cordoba kala itu. Waktu itu Cordoba telah mancatatkan namanya di kancah sepak bola dunia, sedangkan saya belum ada apa – apa. Cordoba banyak menasehati dan memberikan saran kepada saya bagaiman menjadi seorang professional dan perkataanya saya turuti dan membawa saya seperti sekarang.”
Itulah komentar – komentar tentang Ivan Cordoba yang disampaikan oleh teman – teman dan kolegannya di sepak bola. Walau sekarang Cordoba sudah jarang penjadi starting XI dalam skuad inter, ditambahlagi inter banyak kedatangan pemain baru, khusunya di lini belakang, seperti Walter Samuel, Christian Chivu, Lucio, ataupun sekarang ada nama – nama yang tengah menanjak seperti Yuto Nagatomo dan Adrea Ranocchia, namun Cordoba tidak sedikitpun hasrat untuk meninggalkan inter. “ kecintaan dan totalitas ini tanpa batas, apa yang telah inter berikan kepada saya sangat luar biasa. Moratti membawa saya ketika saya masih sangat muda dan setiap tahun selalu meyakinkan saya untuk tetap tinggal. Sebenarnya, pada januari 2010 lalu saya tinggal selangka lagi meninggalkan inter untuk bermain di Manchester City, karena Mancini sangat menginginkan saya, namun sekali lagi, karena kecintaan saya putuskan tetap bertahan. Fans, staff pelatih, para pemain, management tim sangat luar biasa. Saya sangat bahagia bisa berada bersama mereka. Dan saya telah putuskan akan mengakhiri segalanya bersama inter. Jika semuanya berakhir dalam kapitas saya sebagai pemain, saya ingin kembali ke kluib ini. Entah itu bekerja dalam jajaran management klub atau sebagai staff pelatih. Karena inter adalah rumah bagi saya.”
Itulah sedikit mengenai Ivan Cordoba. Semoga apa yang dituangkan dalam tulisan ini tentang Cordoba bisa memberi inspirasi. Walau tidak memiliki postur yang ideal untuk menjadi pesepak bola, namun dengan semangat, tekad dan kemauan semuanya bisa teratasi dan hal tersebut telah dibuktikan oleh Cordoba. Dan juga Cordoba mengajarkan bagaimana menjaga konsistensi bermain. Yang paling penting lagi adalah bagaimana Cordoba telah menunjukkan totalitas, loyalitas dan kecintaan kepada klub. Cordoba siap duduk dibangku cadangan dan mempersilakan rekannya yang lain bermain, sedangkan Cordoba sendiri yang notabenenya adalah pemain yang di segani di inter. Salut untuk Cordoba. Maju terus Cordoba. Forza Cordoba, Forza Inter!!!!!!!!
Biodata Ivan Cordoba :
Nama : Iván Ramiro Córdoba Sepúlveda
Tempat, Tanggal lahir : 11 August 1976 di Rionegro, Colombia
Tinggi : 1.73 cm
Berat : 75 kg
Posisi : Defender
No Punggung : 2
Karir klub :
Tahun team penampilan gol
1993 – 1995 deportivo rionegro 42 1
1997-1998 atletico nasional 69 1
1998-1999 san Lorenzo 57 7
1999-(sampai sekarang) Internazionale 319 15
Timnas :
1997 – 2008 Kolombia 67 5
Prestasi :
Bersama inter :
Lima gelar juara seri A(2005–06, 2006–07, 2007–08, 2008–09, 2009–10)
Empat piala coppa Italia (2004–05, 2005–06, 2009–10, 2010–11)
Empat piala super Italia (2005, 2006, 2008, 2010)
Satu piala liga champion (2010)
Satu FIFA world cup championship ( 2010)
Bersama Kolombia :
Satu piala coppa America 2001
Juara ketiga piala konfederasi 2003
by : Chynthapermataindah Forzainter
Satu musim bermain di Argentina nama Cordoba pun langsung mencuat. Dia adalah salah satu “rising star” pada saat itu, apa lagi usianya kala itu masih 23 tahun. Cordoba pun langsung menjadi buruan banyak klub tenar di Eropa. Bersama Lucio, Nesta, Cannavaro, atau Samuel, bersama mereka Cordoba mencuat menjadi property yang paling berharga pada saat itu. Pada transfer window dibulan januari tahun 1999 Cordoba resmi pindah ke Italia tepatnya bersama Internazionale dengan bandrol € 16 juta, ini adalah salah satu rekor pemnelian termahal untuk seorang bek, padahal sebelumnya beberapa klub top Eropa sempat mengajukan tawaran juga seperti Real Madrid dan Manchester United, namun tawaran kedua klub tersebut ditolak oleh Cordoba dan dia lebih memilih Inter. Dan pada saat itu Cordoba resmi memulai petualangan hebat nya bersama inter dan menjadi andalan di lini belakang inter. Setengah musim bersama inter, Cordoba langsung menemukan duetnya bersama Marco Materazzi, yang pada tahun 2000 dibeli inter dari Perugia. Dan pada saat itulah duet Cordoba dan Materazzi di mulai. Mereka adalah duet duo center bek legendaris yang pernah dimiliki inter. Selama bertahun-tahun Cordoba sukses membentuk kemitraan yang sangat efektif di lini belakang inter bersama Marco Materazzi. Karena totalitas dan loyalitas yang ditunjukkan oleh Cordoba, maka sebagai “bayaran”nya Cordoba ditunjukkan sebagai “vice captain” setelah Javier Zanetti yang menjabat kapten utama. Pada final Coppa Italia tahun 2005, Cordoba mendapat kehormatan memimpin inter di final tersebut melawan AS Roma karena pada saat itu kapten utama, Javier Zanetti tidak bisa memimpin inter karena dia sedang memperkuat timas Argentina dan secara luar biasa inter mampu mengalahkan Roma dan Cordoba mendapat pengormatan menjadi orang pertama yang mengangkat trophy Coppa Italia tahun 2005.
Pada tanggal 19 Februari 2008 Cordoba mengalami cedera ligamen anterior pada saat menghadapi Liverpool di babak 16 besar liga Cgampion dan memaksa Cordoba menghabiskan musimnya lebih cepat dan memaksa Cordoba berada di ruang terapi begitu lama. Namun, karena totalitas dan loyalitas yang dia tunjukkan kepada inter berbuah manis, pada tanggal 9 Juni 2008 dia memperpanjang kontrak hingga 30 Juni 2012 dengan Inter padahal saat itu Cordoba masih di bekap cedera,dan memastikan bahwa dia akan mengakhiri karirnya bersama Inter. Prestasi Cordoba bersama inter sangat mengkilap sejauh ini dia telah memenangkan 5 scudetto, 4 Coppa Italia,3 Supercoppa Italiana, 1 Liga Champions, dan 1 FIFA Club World Cup Championship. Prestasi Cordoba bersama Kolombia pun cukup mengkilap. Cordoba sukses memimpin Kolombia diajang Copa America 2001 yang pada saat itu juga di gelar di Kolombia. Hasilnya? Cordoba sukses mengantar Negara menjadi kampiun dan pada saat final Cordoba lah yang menjadi pencetak gol tunggal kemenangan Kolombia. Ini adalah pencapaian tertinggi Cordoba bersama timnas kolombia. Cordoba juga memperkuat Kolombia pada World Cup 1998 dan itulah satu – satu nya ajang piala dunia yang di ikuti Cordoba bersama Kolombia. Cordoba juga mendirikan sebuah yayasan di kolombia bernama "Te Quiere Ver Kolombia Asosiasi". Yayasan ini didirikan oleh Cordoba untuk anak – anak yang di tidak mampu di Kolombia yang di akibatkan oleh perang sipil dan menjauhkan anak – anak Kolombia dari kehidupan gangster dan menjauhkan anak – anak dari bahaya narkotika.
.
Alaminya, seorang pesebak bola yang berposisi sebagai center bek memiliki fisik yang kuat dengan ciri – ciri badan yang tinggi menjulang, tapi tidak dengan Cordoba. Cordoba “hanya” memiliki tinggi 173 cm “saja”. Jelas ukuran tersebut tidak menunjang untuk seorang bek tengah apalagi di Eropa. Namun Cordoba menutupi “kekurangan” fisiknya ditutupi dengan kecepatan dan ketahanan tubuh. Cordoba memiliki kecepatan yang sangat luar biasa. Dia adalah salah satu sprinter terbaik yang dimiliki inter. Dia juga mempunyai body balance yang sangat kuat. Cordoba juga jago dalam memenangi duel di udara. Walaupun tidak memiliki tinggi badan yang cukup namun cordoba adalah seorang penyudul dan peloncat terebaik yang dimiliki inter. Tidak jarang juga Cordoba membuat gol memlalui sundulan kepala. Cordoba adalah bek multifungsi. Selain bisa bermain di posisi centre bek, Cordoba juga bisa dimainkan di posisi bek kanan atau bek kiri.
“ketika memulai karir, banyak yang meragukan saya. Bukan factor skill, melain fisik saya. Memang fisik saya tidak begitu bagus, namun saya telah membuktikan dengan tekad dan kemampuan yang saya miliki, semuanya bisa saya atasi” ujar Cordoba. “ Materazzi pun berkomentar tentang kolegannya ini, “ dia memang memiliki fisik yang kecil, namun loncatannya bisa jauh lebih tinggi dibandingkan loncatan Ibrahimovic”. Bagi sosok Ronaldo, Cordoba adalah salah satu bek yang diseganinya. Hal ini diketahui ketika ronaldo masih memperkuat inter dan bermain satu tim dengan Cordoba. “ sebagai seorang bek, kecepatan Cordoba di atas rata – rata dan dia juga memiliki tekel yang sangat keras. Ketika Brazil akan menghadapi Kolombia pada sebuah laga uji coba, saya menghubungi Cordoba terlebih dahulu, agar dipertandingan nanti, tidak terlalu “keras” menjaga saya”.
Bagi Javier Zanetti, kolegannya ini adalah sosok yang sangat disegani namun memiliki kerendahan hati. Zanetti berujar “ dia adalah sosok pemain yang sangat fantastic, mempunyai mental juara dan sangat loyal kepada inter. Ketika inter kedatangan pemain baru, dia berbicara kepada saya siap memberikan posisinya kepada pemain baru tersebut dan siap duduk dibangku cadangan”. Kolombia pernah melahirkan pemain hebat seperti dua pemain nyentrik ini, yaitu Carlos Valderrama dan kiper Rene Higuita. Mereka pun turut memberikan komentar tentang Cordoba. “Cordoba adalah salah satu generasi terbaik Kolombia yang pernah lahir. Dia adalah juara sejati. Telah bermain di Eropa sejak usia muda”. Ujar Carlos Velderrama. Rene Higuita pun turut memberikan pandangannya tentang Cordoba. “ dia telah mencatatkan tinta emas namanya didalam buku sejarah sepak bola Kolombia. Dia adalah legenda hidup Kolombia. Dia sukses memenangkan segalanya. Bersama Kolombia dan bersama inter.”
Bagi pesepak bola muda Kolombia, Cordoba adalah contoh terbaik yang layak ditiru. Panutan bagi pesepak bola Kolombia dan memberikan inspirasi bagi anak – anak muda di Kolombia yang ingin menjadi pesepak bola. Cordoba juga menjadi trendsetter di Kolombia bagaimana menjaga konsistensi bermain. Hal ini diakui oleh Ramadel Facao, pesepak bola Kolombia yang namanya sedang melejit dan kini sukses bersama Porto. Falcao pun mengatakan. “ bagi pemain muda Kolombia Cordoba adalah sosok yang sangat di hormati dan di segani. Dia adalah inspirasi bagi anak – anak muda di Kolombia. Ketika saya memulai karir sebagai pesepak bola, saya sangat beruntung bisa bertemu Cordoba kala itu. Waktu itu Cordoba telah mancatatkan namanya di kancah sepak bola dunia, sedangkan saya belum ada apa – apa. Cordoba banyak menasehati dan memberikan saran kepada saya bagaiman menjadi seorang professional dan perkataanya saya turuti dan membawa saya seperti sekarang.”
Itulah komentar – komentar tentang Ivan Cordoba yang disampaikan oleh teman – teman dan kolegannya di sepak bola. Walau sekarang Cordoba sudah jarang penjadi starting XI dalam skuad inter, ditambahlagi inter banyak kedatangan pemain baru, khusunya di lini belakang, seperti Walter Samuel, Christian Chivu, Lucio, ataupun sekarang ada nama – nama yang tengah menanjak seperti Yuto Nagatomo dan Adrea Ranocchia, namun Cordoba tidak sedikitpun hasrat untuk meninggalkan inter. “ kecintaan dan totalitas ini tanpa batas, apa yang telah inter berikan kepada saya sangat luar biasa. Moratti membawa saya ketika saya masih sangat muda dan setiap tahun selalu meyakinkan saya untuk tetap tinggal. Sebenarnya, pada januari 2010 lalu saya tinggal selangka lagi meninggalkan inter untuk bermain di Manchester City, karena Mancini sangat menginginkan saya, namun sekali lagi, karena kecintaan saya putuskan tetap bertahan. Fans, staff pelatih, para pemain, management tim sangat luar biasa. Saya sangat bahagia bisa berada bersama mereka. Dan saya telah putuskan akan mengakhiri segalanya bersama inter. Jika semuanya berakhir dalam kapitas saya sebagai pemain, saya ingin kembali ke kluib ini. Entah itu bekerja dalam jajaran management klub atau sebagai staff pelatih. Karena inter adalah rumah bagi saya.”
Itulah sedikit mengenai Ivan Cordoba. Semoga apa yang dituangkan dalam tulisan ini tentang Cordoba bisa memberi inspirasi. Walau tidak memiliki postur yang ideal untuk menjadi pesepak bola, namun dengan semangat, tekad dan kemauan semuanya bisa teratasi dan hal tersebut telah dibuktikan oleh Cordoba. Dan juga Cordoba mengajarkan bagaimana menjaga konsistensi bermain. Yang paling penting lagi adalah bagaimana Cordoba telah menunjukkan totalitas, loyalitas dan kecintaan kepada klub. Cordoba siap duduk dibangku cadangan dan mempersilakan rekannya yang lain bermain, sedangkan Cordoba sendiri yang notabenenya adalah pemain yang di segani di inter. Salut untuk Cordoba. Maju terus Cordoba. Forza Cordoba, Forza Inter!!!!!!!!
Biodata Ivan Cordoba :
Nama : Iván Ramiro Córdoba Sepúlveda
Tempat, Tanggal lahir : 11 August 1976 di Rionegro, Colombia
Tinggi : 1.73 cm
Berat : 75 kg
Posisi : Defender
No Punggung : 2
Karir klub :
Tahun team penampilan gol
1993 – 1995 deportivo rionegro 42 1
1997-1998 atletico nasional 69 1
1998-1999 san Lorenzo 57 7
1999-(sampai sekarang) Internazionale 319 15
Timnas :
1997 – 2008 Kolombia 67 5
Prestasi :
Bersama inter :
Lima gelar juara seri A(2005–06, 2006–07, 2007–08, 2008–09, 2009–10)
Empat piala coppa Italia (2004–05, 2005–06, 2009–10, 2010–11)
Empat piala super Italia (2005, 2006, 2008, 2010)
Satu piala liga champion (2010)
Satu FIFA world cup championship ( 2010)
Bersama Kolombia :
Satu piala coppa America 2001
Juara ketiga piala konfederasi 2003
by : Chynthapermataindah Forzainter
No comments