Bagaimana pun perasan Anda terhadap Inter, entah itu benci mau pun cinta, fakta sudah berbicara bahwa klub yang bermarkas di Giuseppe Meazza ini sudah menjadi salah satu kekuatan terbaik di Italia, atau bahkan Eropa dalam satu dekade terakhir.
Dan jika menyusup lebih ke dalam, Javier Zanetti tak bisa dipisahkan dari sukses tersebut. Musim lalu, dia menjadi orang pertama yang mengangkat tiga trofi juara sekaligus, Coppa Italia, Serie A Italia dan Liga Champions.
Zanetti adalah pondasi dari Inter. Bersamanya, Inter memiliki dasar dalam bermain. Ketika pemain lain keluar masuk Inter, Zanetti tetap bertahan sejak 1995, lebih dari satu dekade silam.
Beragam gelar juga sudah dipersembahkannya untuk Inter, terutama di enam musim terakhir. Tapi, bersama Inter juga beragam kepahitan juga dirasakannya. Namun itulah harga dari sebuah totalitas dan loyalitas.
Dan di tahun ini, jelang laga semi-final Coppa Italia leg kedua di Giuseppe Meazza dinihari nanti, Javier Zanetti bersiap untuk mencatat sejarah. Jika bermain, dia akan menjadi pemain kesepuluh yang bisa bermain hingga 1000 pertandingan di sepanjang karir profesionalnya. Luar biasa.
999 DAN TERUS BERTAMBAH... | Perjalanan karir Javier Zanetti |
Klub: Talleres, Banfield, Inter |
|
Zanetti melakoni debutnya di Talleres RE, klub divisi dua di tahun 1991. Di usia yang masih belia, dia sudah tampil cukup sering dengan 33 kali. Versi lain bahkan menyebutkan Zanetti sudah 43 kali membela klubnya dan mencetak 20 gol.
Tahun berikutnya, Zanetti hijrah ke Banfield. Dan sejak itu, Zanetti tak pernah lagi mencicipi kompetisi kasta kedua. Bersama Banfield, 66 laga dijalaninya sebelum akhirnya ditarik Inter pada tahun 1995.
Zanetti melakoni debutnya pada 27 Agustus 1995 saat menghadapi Vicenza di kandang sendiri. Dan sejak itu pula Zanetti terus menjalani karirnya di level tinggi dengan terus dipercaya main.
Bayangkan saja, dari enam pelatih yang pernah menanganinya, mulai dari Ottavio Bianchi, Luis Suarez, Roy Hodgson, Luciano Castellini, Luigi Simoni, Mircea Lucescu, Marcello Lippi, Marco Tardelli, Hector Raul Cuper, Corrado Verdelli, Alberto Zaccheroni, Roberto Mancini, Jose Mourinho, Rafael Benitez hingga pelatih saat ini Leonardo, tidak ada yang 'berani' untuk mencadangkannya. Bagaimana tidak. Selama 16 tahun menjalani karirnya di Inter, grafik penampilan Zanetti stabil di level atas. Tidak memainkan Zanetti bisa menimbulkan masalah tersendiri.
Namun yang membuat banyak pihak mengacungkan rasa hormat adalah kerendahan hati yang dimiliki Zanetti. Tidak pernah sekali pun pemain asal Argentina itu terlibat dalam skandal atau permasalahan yang membuatnya bisa diperkarakan. Sifat humoris namun tegas membuatnya menjadi salah satu pemain yang paling disegani pemain Inter saat ini.
Klub 1000 | ||
PETER SHILTON 1390 | RAY CLEMENCE 1118 | PAT JENNINGS 1096 |
ALAN BALL 1054 | DAVID SEAMAN 1047 | PAOLO MALDINI 1040 |
A. ZUBIZARRETA 1013 | ROBERTO CARLOS 1010 | TOMMY HUTCHISON 1000 |
Dan dengan dukungan pemain lain dan pelatih-pelatih Inter yang pernah menanganinya, Zanetti bisa mengantar Inter meraih 15 trofi juara. Bahkan bukan tidak mungkin meraih trofi ke-16 musim ini jika bisa membawa Inter Milan memenangi Coppa Italia.
Dan sepertinya capaian prestasi itu, juga jumlah laga yang dijalaninya akan terus bertambah. Zanetti sendiri yang mengungkapkan tekadnya untuk tidak berhenti sebelum benar-benar lelah.
"Mungkin setelah final Liga Champions di Madrid, di mana adrenalin terus dipompa selama dua pekan, dengan persaingan Scudetto, Coppa Italia dan Liga Champions jadi satu, semuanya jadi terkuras. Tapi, percayalah, mengurusi anak-anak saya lebih melelahkan dibanding hanya memainkan sepakbola," ungkapnya.
Jadi, sepertinya Si Traktor tidak akan mematikan mesinnya dalam waktu dekat, bukan begitu?
No comments