Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar mengatakan, Indonesia berat menghindar dari sanksi Badan Sepak Bola Dunia (FIFA). Kegagalan Kongres Pemilihan Ketua Umum PSSI 2011-2015 sesuai dengan mandat FIFA membuat citra Indonesia semakin buruk di mata FIFA.
"Saya mencoba menjelaskan kepada wakil FIFA dan AFC, bahwa Komite Normalisasi sudah bekerja keras. Saya mohon jangan sampai kena saksi. Tapi, tidak ada jawaban. Reaksi mereka diam, senyumnya tidak enak dan agak geleng-geleng," kata Agum di kediamannya, Jalan Panglima Polim III, nomor 146, Minggu, 22 Mei 2011.
Agum menemui perwakilan FIFA, Thierry Regenass dan Frank van Hattum, serta wakil AFC, Alex Soasay dan James C. Johnson, di Hotel Kempinski, Jakarta, sehari setelah kongres gagal. "Saya menemui wakil FIFA dan AFC, mau minta maaf," kata mantan Ketua PSSI 1999-2003 itu.
Menurut Agum, Regenass kecewa melihat kejadian kongres di Golden Ballroom Hotel Sultan, Jumat kemarin. Wakil FIFA dan AFC itu merasa dipermalukan atas sikap peserta kongres. "Mereka tahu kongres itu disiarkan langsung oleh televisi dan ditonton berjuta masyarakat," katanya.
Sekarang ini, kata Agum, tidak ada yang bisa dilakukan selain menunggu keputusan Sidang Komite Eksekutif FIFA, 30 Mei nanti. Komite Normalisasi sedang menyusun laporan tentang kongres tersebut untuk dilaporkan ke FIFA. TEMPOinteraktif.com
No comments