"Kami akan melakukan demo juga saat Timnas bertanding lawan Turkmenistan pada Rabu (23/2), bukannya kami tidak ingin memberikan dukungan, tetapi ini luapan kekecawaan kami akan tindakan pengurus di bawah kepemimpinan Nurdin Halid," ungkap Ketua Singa Mania, Dedi Pranata. saat menggelar aksi damai di Simpang Empat DPRD Sumsel, seperti yang dilansir dari Sriwijaya Post, Selasa (22/2/2011).
Dalam aksi damai tersebut, Singa Mania memiliki tiga tuntutan. Pertama, mereka meminta petinggi PSSI berhenti melakukan politisasi terhadap timnas. Sebab, mereka sangat kecewa mendengar adanya statemen yang menyebutkan bahwa prestasi Timnas pada ajang Asian Football Federation (AFF) Cup lalu, merupakan prestasi Ketua Umum PSSI dan partai politik.
"Pernyataan itu merupakan sesuatu yang sangat menyakitkan publik pecinta sepak bola nasional karena semua perjuangan masyarakat Indonesia," urai Frans sapaan akrab Dedi Pranata.
Kedua, Singa meminta ditegakkannya peraturan saat kongres PSSI nanti. Mereka menuntut peninjauan hasil keputusan tim verifikasi untuk membatalkan keputusan yang menggugurkan calon ketua umum lainnya. Tuntutan terakhir adalah dikembalikannya harkat dan jati diri PSSI.
"Kami meminta kongres ini berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," urai Frans.
Dalam orasinya, Frans menyatakan, Singa Mania akan mengerahkan ribuan anggotanya yang berasal dari ratusan korwil yang ada di Sumsel untuk menggelar aksi damai di seputaran Stadion Gelora Jakabaring saat berlangsungnya laga Timnas versus Turkmenistan.
Dikatakan Frans, aksi ini bukan untuk merusak fokus timnas, melainkan karena menginginkan PSSI membuka diri terhadap aspirasi masyarakat luas yang kini menginginkan perubahan di tubuh PSSI.
No comments