Solo - Berbagai kelompok suporter sepakbola Jawa Tengah dan Yogyakarta menggelar sarasehan di Solo, Sabtu (19/2/2011), yang salah satu pernyataannya adalah menolak pencalonan kembali Nurdin Halid sebagai ketua umum PSSI.
Selain menolak Nurdin, mereka juga meminta kongres bulan depan tidak digelar di Bali, dengan pertimbangan supaya akses publik untuk memantau kongres tersebut lebih terbuka. Apalagi sebelumnya PSSI sempat merencanakan acara tersebut di Pulau Bintan.
Lokasi kongres 26 Maret itu adalah di Nirwana Resort di Tanah Lot, Tabanan, Bali, yang merupakan tempat Rapat Kerja Tahunan PSSI bulan lalu.
Berikut ini pernyataan selengkapnya hasil sarasehan suporter Jateng & DIY dalam rangka HUT ke-11 Pasoepati, sebagaimana diterima redaksi detiksport:
1. Sepakbola merupakan sarana efektif untuk konsolidasi anak bangsa (nasionalisme Indonesia).
2. Sepakbola merupakan cermin Keadaban publik dari bangsa Indonesia.
3. Sepakbola bukanlah alat politik kekuasaan, melainkan kekuatan politik nasional.
4. Sepakbola merupakan hak setiap warga negara, dan bukan untuk kepentingan pribadi atau Golongan.
5. Sepakbola merupakan modal sosial, budaya dan ekonomi rakyat indonesia.
"Berkaitan dengan kondisi terkini, pandangan kami terhadap hal tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kami menolak dengan tegas pencalonan kembali Nurdin Halid sebagai Ketua Umum PSSI.
2. Kami menolak dengan tegas calon-calon ketua umum yang berlatar belakang aktivitas partai politik dan yang merepresentasikan kekuasaan serta kepentingan bisnis semata.
3. Kami meminta dengan tegas untuk Tim Verivikasi calon ketua umum PSSI untuk menjabarkan secara terbuka jejak rekam para calon.
4. Kami meminta dengan tegas kepada Tim Verifikasi untuk melakukan proses verifikasi secara publik.
5. Kami meminta dengan tegas kepada PSSI dan EXCO PSSI untuk menyelenggarakan Kongres PSSI ditempat yang mudah di akses seluruh masyarakat sepakbola Indonesia agar pelaksanaan Kongres dapat dilihat secara seksama dan terpublikasi dengan baik.
6. Kami meminta dengan tegas kepada Kapolda Bali, Menpora, Istana presiden, untuk tidak memberikan izin penyelenggaraan Kongres PSSI di pulau BALI kepada PSSI.
7. Jika butir pernyataan 6 ini tidak dapat dijalankan, maka kami akan turun ke jalan untuk memastikan penolakan lokasi Kongres yang tertutup.
"Demikianlah pernyataan pendapat dan sikap ini kami sampaikan, semoga kita semua dilindungi dari godaan Nurdin Halid yang terkutuk."
Pernyataan tersebut ditandatangani oleh ketua Prapto Koting dan Sekretaris Imam, yang tergabung pula dalam gerakan Save Our Soccer (SOS). Adapun perwakilan kelompok suporter dalam sarasehan tersebut adalah sebagai berikut:
1. SnexSemarang
2. Panser BiruSemarang
3. SMMKudus
4. BasokaKudus
5. SpinxPurwodadi
6. Laskar PetirPurwodadi
7. Roban ManiaBatang
8. Rewo-RewoBatang
9. Simo LodroMagelang
10. De BrurMagelang
11. GansterRembang
12. GengsterSalatiga
13. BanaspatiJepara
14. JetmanJepara
15. KalongmaniaPekalongan
16. Laskar NusakambanganCilacap
17. Paser BumiBantul
18. SlemaniaSleman
19. SaministaBlora
20. BarongBlora
21. SenopatiJogja
22. PasoepatiSolo
23. Laskar PandanaranBoyolali
24. Laskar LawuKaranganyar
25. PaskasSukoharjo
26. Laskar SukowatiSragen
27. BrajamustiJogja
28. MaidenJogja ( a2s / rin )
sumber : detiksport
Selain menolak Nurdin, mereka juga meminta kongres bulan depan tidak digelar di Bali, dengan pertimbangan supaya akses publik untuk memantau kongres tersebut lebih terbuka. Apalagi sebelumnya PSSI sempat merencanakan acara tersebut di Pulau Bintan.
Lokasi kongres 26 Maret itu adalah di Nirwana Resort di Tanah Lot, Tabanan, Bali, yang merupakan tempat Rapat Kerja Tahunan PSSI bulan lalu.
Berikut ini pernyataan selengkapnya hasil sarasehan suporter Jateng & DIY dalam rangka HUT ke-11 Pasoepati, sebagaimana diterima redaksi detiksport:
1. Sepakbola merupakan sarana efektif untuk konsolidasi anak bangsa (nasionalisme Indonesia).
2. Sepakbola merupakan cermin Keadaban publik dari bangsa Indonesia.
3. Sepakbola bukanlah alat politik kekuasaan, melainkan kekuatan politik nasional.
4. Sepakbola merupakan hak setiap warga negara, dan bukan untuk kepentingan pribadi atau Golongan.
5. Sepakbola merupakan modal sosial, budaya dan ekonomi rakyat indonesia.
"Berkaitan dengan kondisi terkini, pandangan kami terhadap hal tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kami menolak dengan tegas pencalonan kembali Nurdin Halid sebagai Ketua Umum PSSI.
2. Kami menolak dengan tegas calon-calon ketua umum yang berlatar belakang aktivitas partai politik dan yang merepresentasikan kekuasaan serta kepentingan bisnis semata.
3. Kami meminta dengan tegas untuk Tim Verivikasi calon ketua umum PSSI untuk menjabarkan secara terbuka jejak rekam para calon.
4. Kami meminta dengan tegas kepada Tim Verifikasi untuk melakukan proses verifikasi secara publik.
5. Kami meminta dengan tegas kepada PSSI dan EXCO PSSI untuk menyelenggarakan Kongres PSSI ditempat yang mudah di akses seluruh masyarakat sepakbola Indonesia agar pelaksanaan Kongres dapat dilihat secara seksama dan terpublikasi dengan baik.
6. Kami meminta dengan tegas kepada Kapolda Bali, Menpora, Istana presiden, untuk tidak memberikan izin penyelenggaraan Kongres PSSI di pulau BALI kepada PSSI.
7. Jika butir pernyataan 6 ini tidak dapat dijalankan, maka kami akan turun ke jalan untuk memastikan penolakan lokasi Kongres yang tertutup.
"Demikianlah pernyataan pendapat dan sikap ini kami sampaikan, semoga kita semua dilindungi dari godaan Nurdin Halid yang terkutuk."
Pernyataan tersebut ditandatangani oleh ketua Prapto Koting dan Sekretaris Imam, yang tergabung pula dalam gerakan Save Our Soccer (SOS). Adapun perwakilan kelompok suporter dalam sarasehan tersebut adalah sebagai berikut:
1. SnexSemarang
2. Panser BiruSemarang
3. SMMKudus
4. BasokaKudus
5. SpinxPurwodadi
6. Laskar PetirPurwodadi
7. Roban ManiaBatang
8. Rewo-RewoBatang
9. Simo LodroMagelang
10. De BrurMagelang
11. GansterRembang
12. GengsterSalatiga
13. BanaspatiJepara
14. JetmanJepara
15. KalongmaniaPekalongan
16. Laskar NusakambanganCilacap
17. Paser BumiBantul
18. SlemaniaSleman
19. SaministaBlora
20. BarongBlora
21. SenopatiJogja
22. PasoepatiSolo
23. Laskar PandanaranBoyolali
24. Laskar LawuKaranganyar
25. PaskasSukoharjo
26. Laskar SukowatiSragen
27. BrajamustiJogja
28. MaidenJogja ( a2s / rin )
sumber : detiksport
No comments