Posted by:
Muhammad Afdhal
Posted date:
11:20 am
/
Gagal mengeksekusi penalti tidak membuat striker Persib Bandung Pablo Frances bisa dengan mudah melupakannya. Apalagi, pada pertandingan lawan Semen Padang di Stadion Siliwangi, Rabu (9/2/2011) Maung Bandung sedang tertinggal 0-1.
Namun diakui Pablo hadiah yang didapat setelah pemain belakang Semen Padang melakukan handsball di kotak terlarang itu, dia merasa pemain lainnya tidak siap menjadi eksekutor.
Dia satu-satunya pemain yang berani memutuskan sebagai eksekutor. Namun dirinya mengaku pasti tidak akan bisa tidur karena kegagalannya tersebut. "Saya pasti enggak bisa tidur," ujar Pablo kepada wartawan usai pertandingan.
Soal keputusannya mengeksekusi dari titik 12 pas bukan karena keinginan para pemain lainnya. Keputusan itu, kata Pablo, muncul dari benaknya sendiri. "Saya percaya diri untuk eksekusi bola penalti. Tapi namanya pemain itu kan bisa salah," tutur Pablo.
Dia mengungkapkan kalau pertandingan tersebut belum bisa memberikan poin kemenangan untuk Persib. Bahkan, golnya di menit awal babak kedua tetap tidak memulihkan rasa kekecewaannya.
"Hasil seri ini sudah cukup. Semoga nanti bisa menang lawan Persijap," tuntasnya.
Pelatih Persib Bandung Daniel Roekito mengakui para pemainnya merasa terbeban saat mengambil tendangan penalti. "Para pemain saya panggil saat jeda. Saya tanya, siapa yang mau menjadi eksukotor penalti. Tapi mereka tidak siap. Hanya Pablo yang berani," ungkap Daniel.
Menurutnya, sebagian pasukan Maung Bandung terlihat tidak percaya diri untuk mengambil hadiah penalti. Bomber sekaliber Christian Gonzales pun merasa tidak ingin mengambil penalti. "Kalau Gonzales terlihat beban. Jadi tidak berani jadi eksekutor," terangnya
No comments