Jika persiapan pembangunan dan renovasi venues yang dilakukan pemprov dan kabupaten/kota sejauh ini tidak menjadi sesuatu yang dirisaukan. Namun berbeda dengan pembangunan main stadium atau stadion utama yang akan menjadi tempat dibukanya PON ke XVIII 2012.
Bahkan HR Mambang Mit dan Emrizal Pakis memberikan kata sangat penting, untuk persiapan pembangunan stadion terbesar ke dua setelah Gelora Bung Karno ini. Ini bisa saja dimaklumi, sebab dengan sisa waktu tiga tahun ke depan sebelum api obor PON dinyalakan, pembangunan main stadium belum juga digesa.
‘’Sangat penting main stadium diharapkan sudah mulai dilaksanakan pembangunannya kita harap sudah mulai dilaksanakan. Mengapa kita memberikan perhatian khusus terhadap ini, karena memang target penyelesaian bangunan fisiknya pada akhir tahun 2011. Sehingga jika target itu bisa tercapai, maka pada awal tahun 2012, kita tinggal melakukan finishing saja,’’ harap Mambang Mit.
Emrizal juga menaruh perhatian dan fokus yang sama terhadap pembangunan dikatakan Emrizal harus total. Artinya pekerjaannya sangat besar dan ini diperlukan disiplin pengerjaan, sehingga target yang ditetapkan tidak keluar jalur. Perhatian khusus harus tercurah untuk pembangunan main stadium dengan kapasitas 40.000 tempat duduk yang rencananya akan dibangun di kawasan kampus Unri ini. Sebab selain Rumbai, main stadium juga salah satu fokus dan pusat kegiatan PON.
‘’Kita melihat main stadium secara total. Ini pekerjaan besar. Sehingga begitu tender tak ada kata lain harus kita kawal dan kita akan awasi secara detail. Harus diakui ini pekerjaan ektra berat. Jadi diharapkan kontraktor yang memenangi tender untuk pembangunan main stadium harus benar-benar mampu menjaga disiplin pekerjaan. Baik itu menyangkut jumlah tenaga kerja maupun dengan ketersediaan material. Sehingga jadwal dan rencana penyelesaian pada akhir tahun 2011 dapat dicapai. Untuk kepentingan itu, maka setelah ditetapkan siapa pemenang tender, selanjutnya untuk anggaran tahun berikutnya perusahaan yang bersangkutan yang akan terus melakukan penyelesaian pekerjaan, tanpa dilakukan lelang ulang,’’ sebutnya.
Main stadium sendiri dibangun di atas lahan seluas 80 hektare. Dimana selain melakukan pembangunan infrastruktur fisik main stadium, pemerintah juga berencana membangun jalan lingkar yang berada di sekitar Kampus Unri. Dimana infrastruktur jalan ini nantinya akan menghubungkan antara Jalan HR Soebrantas dan Jalan SM Amin, serta Jalan Soekarno-Hatta.
Tampaknya sejarah Riau akan kembali terukir. Ketika kapasitas main stadium mencapai 40.000 tempat duduk. Emrizal mengatakan persoalan kapasitas besar adalah relatif. Semua pihak harus melihatnya untuk kepentingan yang jauh ke depan. Main stadium ini prospektif untuk masa yang akan datang. Main stadium ini bukan hanya dijadikan sebuah arena sekali pakai. Namun untuk berkali-kali. Bukan tidak mungkin nantinya masyarakat Riau akan berbondong-bondong ke stadion untuk melihat pertandingan sepakbola internasional yang selama ini hanya bisa dilihat dilayar kaca. Sebab main stadium ini sudah berstandar internasional.
‘’Sebab hanya beberapa provinsi saja yang memiliki stadion yang berkapasitas besar. Apalagi jika rencana PSSI pada tahun 2022 berhasil menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia. Belum lagi kejuaraan Asia, antar negara Asia Tenggara, dan event-event internasional lainnya,’’ ujarnya.
Sumber: Riau Pos Gambara Forum SSCI Riau
Bahkan HR Mambang Mit dan Emrizal Pakis memberikan kata sangat penting, untuk persiapan pembangunan stadion terbesar ke dua setelah Gelora Bung Karno ini. Ini bisa saja dimaklumi, sebab dengan sisa waktu tiga tahun ke depan sebelum api obor PON dinyalakan, pembangunan main stadium belum juga digesa.
‘’Sangat penting main stadium diharapkan sudah mulai dilaksanakan pembangunannya kita harap sudah mulai dilaksanakan. Mengapa kita memberikan perhatian khusus terhadap ini, karena memang target penyelesaian bangunan fisiknya pada akhir tahun 2011. Sehingga jika target itu bisa tercapai, maka pada awal tahun 2012, kita tinggal melakukan finishing saja,’’ harap Mambang Mit.
Emrizal juga menaruh perhatian dan fokus yang sama terhadap pembangunan dikatakan Emrizal harus total. Artinya pekerjaannya sangat besar dan ini diperlukan disiplin pengerjaan, sehingga target yang ditetapkan tidak keluar jalur. Perhatian khusus harus tercurah untuk pembangunan main stadium dengan kapasitas 40.000 tempat duduk yang rencananya akan dibangun di kawasan kampus Unri ini. Sebab selain Rumbai, main stadium juga salah satu fokus dan pusat kegiatan PON.
‘’Kita melihat main stadium secara total. Ini pekerjaan besar. Sehingga begitu tender tak ada kata lain harus kita kawal dan kita akan awasi secara detail. Harus diakui ini pekerjaan ektra berat. Jadi diharapkan kontraktor yang memenangi tender untuk pembangunan main stadium harus benar-benar mampu menjaga disiplin pekerjaan. Baik itu menyangkut jumlah tenaga kerja maupun dengan ketersediaan material. Sehingga jadwal dan rencana penyelesaian pada akhir tahun 2011 dapat dicapai. Untuk kepentingan itu, maka setelah ditetapkan siapa pemenang tender, selanjutnya untuk anggaran tahun berikutnya perusahaan yang bersangkutan yang akan terus melakukan penyelesaian pekerjaan, tanpa dilakukan lelang ulang,’’ sebutnya.
Main stadium sendiri dibangun di atas lahan seluas 80 hektare. Dimana selain melakukan pembangunan infrastruktur fisik main stadium, pemerintah juga berencana membangun jalan lingkar yang berada di sekitar Kampus Unri. Dimana infrastruktur jalan ini nantinya akan menghubungkan antara Jalan HR Soebrantas dan Jalan SM Amin, serta Jalan Soekarno-Hatta.
Tampaknya sejarah Riau akan kembali terukir. Ketika kapasitas main stadium mencapai 40.000 tempat duduk. Emrizal mengatakan persoalan kapasitas besar adalah relatif. Semua pihak harus melihatnya untuk kepentingan yang jauh ke depan. Main stadium ini prospektif untuk masa yang akan datang. Main stadium ini bukan hanya dijadikan sebuah arena sekali pakai. Namun untuk berkali-kali. Bukan tidak mungkin nantinya masyarakat Riau akan berbondong-bondong ke stadion untuk melihat pertandingan sepakbola internasional yang selama ini hanya bisa dilihat dilayar kaca. Sebab main stadium ini sudah berstandar internasional.
‘’Sebab hanya beberapa provinsi saja yang memiliki stadion yang berkapasitas besar. Apalagi jika rencana PSSI pada tahun 2022 berhasil menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia. Belum lagi kejuaraan Asia, antar negara Asia Tenggara, dan event-event internasional lainnya,’’ ujarnya.
Sumber: Riau Pos Gambara Forum SSCI Riau
No comments