Bursa Transfer

Cat-2

Cat-3

Cat-4

July 2011

Iván Ramiro Córdoba adalah pemain sepak bola yang berasal dari Kolombia dan yang saat ini bermain untuk Internazionale milan. Corboda adalah wakil kapten Inter dan juga pernah menjabat sebagai kapten tim untuk negaranya. Cordoba memulai debutnya bersama klub divisi 2 di liga Kolimbia Deportivo Rionegro pada tahun 1993, karena permainannya yang impressive bersama Deportivo Rionegro, beberapa tahun berselang Cordoba hijrah ke salah satu klub raksasa di Kolombia yaitu Atletico Nacional pada tahun 1996. Bermain di Atletico Nacional kemampuan Cordoba pun semakin berkembang, hingga pada tahun 1998 tepat setelah World Cup 98 berakhir Cordoba resmi hijrah kesalah satu tim papan atas liga Argentina, San Lorenzo.

Satu musim bermain di Argentina nama Cordoba pun langsung mencuat. Dia adalah salah satu “rising star” pada saat itu, apa lagi usianya kala itu masih 23 tahun. Cordoba pun langsung menjadi buruan banyak klub tenar di Eropa. Bersama Lucio, Nesta, Cannavaro, atau Samuel, bersama mereka Cordoba mencuat menjadi property yang paling berharga pada saat itu. Pada transfer window dibulan januari tahun 1999 Cordoba resmi pindah ke Italia tepatnya bersama Internazionale dengan bandrol € 16 juta, ini adalah salah satu rekor pemnelian termahal untuk seorang bek, padahal sebelumnya beberapa klub top Eropa sempat mengajukan tawaran juga seperti Real Madrid dan Manchester United, namun tawaran kedua klub tersebut ditolak oleh Cordoba dan dia lebih memilih Inter. Dan pada saat itu Cordoba resmi memulai petualangan hebat nya bersama inter dan menjadi andalan di lini belakang inter. Setengah musim bersama inter, Cordoba langsung menemukan duetnya bersama Marco Materazzi, yang pada tahun 2000 dibeli inter dari Perugia. Dan pada saat itulah duet Cordoba dan Materazzi di mulai. Mereka adalah duet duo center bek legendaris yang pernah dimiliki inter. Selama bertahun-tahun Cordoba sukses membentuk kemitraan yang sangat efektif di lini belakang inter bersama Marco Materazzi. Karena totalitas dan loyalitas yang ditunjukkan oleh Cordoba, maka sebagai “bayaran”nya Cordoba ditunjukkan sebagai “vice captain” setelah Javier Zanetti yang menjabat kapten utama.  Pada final Coppa Italia tahun 2005, Cordoba mendapat kehormatan memimpin inter di final tersebut melawan AS Roma karena pada saat itu kapten utama, Javier Zanetti tidak bisa memimpin inter karena dia sedang memperkuat timas Argentina dan secara luar biasa inter mampu mengalahkan Roma dan Cordoba mendapat pengormatan menjadi orang pertama yang mengangkat trophy Coppa Italia tahun 2005.
Pada tanggal 19 Februari 2008 Cordoba mengalami cedera ligamen anterior pada saat menghadapi Liverpool di babak 16 besar liga Cgampion dan memaksa Cordoba menghabiskan musimnya lebih cepat dan memaksa Cordoba berada di ruang terapi begitu lama. Namun, karena totalitas dan loyalitas yang dia tunjukkan kepada inter berbuah manis, pada tanggal 9 Juni 2008 dia memperpanjang kontrak hingga 30 Juni 2012 dengan Inter padahal saat itu Cordoba masih di bekap cedera,dan memastikan bahwa dia akan mengakhiri karirnya bersama Inter. Prestasi Cordoba bersama inter sangat mengkilap sejauh ini dia telah memenangkan 5 scudetto, 4 Coppa Italia,3 Supercoppa Italiana, 1 Liga Champions, dan 1 FIFA Club World Cup Championship. Prestasi Cordoba bersama Kolombia pun cukup mengkilap. Cordoba sukses memimpin Kolombia diajang Copa America 2001 yang pada saat itu juga di gelar di Kolombia. Hasilnya? Cordoba sukses mengantar Negara menjadi kampiun dan pada saat final Cordoba lah yang menjadi pencetak gol tunggal kemenangan Kolombia. Ini adalah pencapaian tertinggi Cordoba bersama timnas kolombia. Cordoba juga memperkuat Kolombia pada World Cup 1998 dan itulah satu – satu nya ajang piala dunia yang di ikuti Cordoba bersama Kolombia. Cordoba juga mendirikan sebuah yayasan di kolombia bernama "Te Quiere Ver Kolombia Asosiasi". Yayasan ini didirikan oleh Cordoba untuk anak – anak yang di tidak mampu di Kolombia yang di akibatkan oleh perang sipil dan menjauhkan anak – anak Kolombia dari kehidupan gangster dan menjauhkan anak – anak dari bahaya narkotika.

.
Alaminya, seorang pesebak bola yang berposisi sebagai center bek memiliki fisik yang kuat dengan ciri – ciri badan yang tinggi menjulang, tapi tidak dengan Cordoba. Cordoba “hanya” memiliki tinggi 173 cm “saja”. Jelas ukuran tersebut tidak menunjang untuk seorang bek tengah apalagi di Eropa. Namun Cordoba menutupi “kekurangan” fisiknya ditutupi dengan kecepatan dan ketahanan tubuh. Cordoba memiliki kecepatan yang sangat luar biasa. Dia adalah salah satu sprinter terbaik yang dimiliki inter. Dia juga mempunyai body balance yang sangat kuat. Cordoba juga jago dalam memenangi duel di udara. Walaupun tidak  memiliki tinggi badan yang cukup namun cordoba adalah seorang penyudul dan peloncat terebaik yang dimiliki inter. Tidak jarang juga Cordoba membuat gol memlalui sundulan kepala. Cordoba adalah bek multifungsi. Selain bisa bermain di posisi centre bek, Cordoba juga bisa dimainkan di posisi bek kanan atau bek kiri.

“ketika memulai karir, banyak yang meragukan saya. Bukan factor skill, melain fisik saya. Memang fisik saya tidak begitu bagus, namun saya telah membuktikan dengan tekad dan kemampuan yang saya miliki, semuanya bisa saya atasi” ujar Cordoba. “ Materazzi pun berkomentar tentang kolegannya ini, “ dia memang memiliki fisik yang kecil, namun loncatannya bisa jauh lebih tinggi dibandingkan loncatan Ibrahimovic”. Bagi sosok Ronaldo, Cordoba adalah salah satu bek yang diseganinya. Hal ini diketahui ketika ronaldo masih memperkuat inter dan bermain satu tim dengan Cordoba. “ sebagai seorang bek, kecepatan Cordoba di atas rata – rata dan dia juga memiliki tekel yang sangat keras. Ketika Brazil akan menghadapi Kolombia pada sebuah laga uji coba, saya menghubungi Cordoba terlebih dahulu, agar dipertandingan nanti, tidak terlalu “keras” menjaga saya”.

Bagi Javier Zanetti, kolegannya ini adalah sosok yang sangat disegani namun memiliki kerendahan hati. Zanetti berujar “ dia adalah sosok pemain yang sangat fantastic, mempunyai mental juara dan sangat loyal kepada inter. Ketika inter kedatangan pemain baru, dia berbicara kepada saya siap memberikan posisinya kepada pemain baru tersebut dan siap duduk dibangku cadangan”. Kolombia pernah melahirkan pemain hebat seperti dua pemain nyentrik ini, yaitu Carlos Valderrama dan kiper Rene Higuita. Mereka pun turut memberikan komentar tentang Cordoba. “Cordoba adalah salah satu generasi terbaik Kolombia yang pernah lahir. Dia adalah juara sejati. Telah bermain di Eropa sejak usia muda”. Ujar Carlos Velderrama. Rene Higuita pun turut memberikan pandangannya tentang Cordoba. “ dia telah mencatatkan tinta emas namanya didalam buku sejarah sepak bola Kolombia. Dia adalah legenda hidup Kolombia. Dia sukses memenangkan segalanya. Bersama Kolombia dan bersama inter.”

Bagi pesepak bola muda Kolombia, Cordoba adalah contoh terbaik yang layak ditiru. Panutan bagi pesepak bola Kolombia dan memberikan inspirasi bagi anak – anak muda di Kolombia yang ingin menjadi pesepak bola. Cordoba juga menjadi trendsetter di Kolombia bagaimana menjaga konsistensi bermain. Hal ini diakui oleh Ramadel Facao, pesepak bola Kolombia yang namanya sedang melejit dan kini sukses bersama Porto. Falcao pun mengatakan. “ bagi pemain muda Kolombia Cordoba adalah sosok yang sangat di hormati dan di segani. Dia adalah inspirasi bagi anak – anak muda di Kolombia. Ketika saya memulai karir sebagai pesepak bola, saya sangat beruntung bisa bertemu Cordoba kala itu. Waktu itu Cordoba telah mancatatkan namanya di kancah sepak bola dunia, sedangkan saya belum ada apa – apa. Cordoba banyak menasehati dan memberikan saran kepada saya bagaiman menjadi seorang professional dan perkataanya saya turuti dan membawa saya seperti sekarang.”

Itulah komentar – komentar tentang Ivan Cordoba yang disampaikan oleh teman – teman dan kolegannya di sepak bola. Walau sekarang Cordoba sudah jarang penjadi starting XI dalam skuad inter, ditambahlagi inter banyak kedatangan pemain baru, khusunya di lini belakang, seperti Walter Samuel, Christian Chivu, Lucio, ataupun sekarang ada nama – nama yang tengah menanjak seperti Yuto Nagatomo dan Adrea Ranocchia, namun Cordoba tidak sedikitpun hasrat untuk meninggalkan inter. “ kecintaan dan totalitas ini tanpa batas, apa yang telah inter berikan kepada saya sangat luar biasa. Moratti membawa saya ketika saya masih sangat muda dan setiap tahun selalu meyakinkan saya untuk tetap tinggal. Sebenarnya, pada januari 2010 lalu saya tinggal selangka lagi meninggalkan inter untuk bermain di Manchester City, karena Mancini sangat menginginkan saya, namun sekali lagi, karena kecintaan saya putuskan tetap bertahan. Fans, staff pelatih, para pemain, management tim sangat luar biasa. Saya sangat bahagia bisa berada bersama mereka. Dan saya telah putuskan akan mengakhiri segalanya bersama inter. Jika semuanya berakhir dalam kapitas saya sebagai pemain, saya ingin kembali ke kluib ini. Entah itu bekerja dalam jajaran management klub atau sebagai staff pelatih. Karena inter adalah rumah bagi saya.”

Itulah sedikit mengenai Ivan Cordoba. Semoga apa yang dituangkan dalam tulisan ini tentang Cordoba bisa memberi inspirasi. Walau tidak memiliki postur yang ideal untuk menjadi pesepak bola, namun dengan semangat, tekad dan kemauan semuanya bisa teratasi dan hal tersebut telah dibuktikan oleh Cordoba. Dan juga Cordoba mengajarkan bagaimana menjaga konsistensi bermain. Yang paling penting lagi adalah bagaimana Cordoba telah menunjukkan totalitas, loyalitas dan kecintaan kepada klub. Cordoba siap duduk dibangku cadangan dan mempersilakan rekannya yang lain bermain, sedangkan Cordoba sendiri yang notabenenya adalah pemain yang di segani di inter. Salut untuk Cordoba. Maju terus Cordoba. Forza Cordoba, Forza Inter!!!!!!!!


 Biodata Ivan Cordoba :
Nama :  Iván Ramiro Córdoba Sepúlveda
Tempat, Tanggal lahir :  11 August 1976 di Rionegro, Colombia
Tinggi :  1.73 cm
Berat : 75 kg
Posisi :  Defender
No Punggung : 2

Karir klub :
Tahun                                       team                            penampilan       gol
1993 – 1995                            deportivo rionegro               42                 1
1997-1998                               atletico nasional                   69                 1
1998-1999                               san Lorenzo                         57                 7
1999-(sampai sekarang)           Internazionale                      319               15

Timnas :
1997 – 2008                            Kolombia                            67                  5

Prestasi :
Bersama inter :
Lima gelar juara seri A(2005–06, 2006–07, 2007–08, 2008–09, 2009–10)
Empat piala coppa Italia (2004–05, 2005–06, 2009–10, 2010–11)
Empat piala super Italia (2005, 2006, 2008, 2010)
Satu piala liga champion (2010)
Satu FIFA world cup championship ( 2010)

Bersama Kolombia :
Satu piala coppa America 2001
Juara ketiga piala konfederasi 2003

by : Chynthapermataindah Forzainter
Marco Materazzi adalah pesepak bola yang berasal dari Italy dan bermain inter Milan.
Marco Materazzi lahir di Lecce dan ayahnya yang bernama Giuseppe Materazzi adalah ex pemain  Lecce. Giuseppe juga adalah mantan pelatih sepak bola di Italia tim – tim yang pernah ditangani oleh Giuseppe adalah Pisa, Lazio, Sporting CP dan Tianjin Teda. Materazzi memulai karir pronya sebagai pesepak bola bersama tim junior Messina Peloro pada musim 1990-1991. Materazzi juga mengawali karirnya dengan banyak memperkuat tim – tim divisi bawah di italia  dan kompetisi amatir. Dimulai bersama tim  amatir Tor di Quinto (1991-92), bersama Marsala di seri C 2 (1993-1994), dan kemudian berlanjut di Serie C1 bersama Trapani (1994-1995), bahkan bersama Trapani dia nyaris membuat bersejarah promosi ke Serie B namun sayangnya Trappani kalah dibabak playoff melawan Gualdo untuk memperebutkan tiket promosi ke seri B.
Setelah bermain di Trappani, Materazzi di transfer oleh salah satu klub seri B Perugia Calcio pada tahun 1995, setahun memperkuat memperkut Perugia, Materazzi dipinjamkan kepada salah satu klub seri C lainnya yaitu Carpi. Sebelum kembali ke Perugia, Materazzi kembali di pinjamkan kesalah satu klub divisi utama liga Inggris, Everton. Praktis pada musim 98-99 Materazzi menghabiskan musimnya bersama Everton. Bersama Everton Materazzi hanya bertahan satu musim, dia hanya dimainkan empat kali hanya dalam 27 pertandingan, dan mencetak dua gol melawan Middlesbrough di liga dan Huddersfield Town di Piala FA.

Setahun berselang, pada musim 1999- 2000 Materazzi kembali lagi ke Perugia yang saat itu telah promosi ke Sei A dan pada musim tersebut Materazzi membuat rekor sebagai bek tersubur di Seri A dengan total 12 gol dia menyamai rekor Daniel Passarella sebelumnya yang menjadi bek tersubur di Seri A dalam satu musim. Karena pencapaiannya tersebut, nama Materazzi pun langsung mencuat, banyak klub – klub mengincar Materazzi, namun pada kompetesi 2000 – 2001 Materazz menerima tawaran inter dan resmi memperkuat inter pada musim tersebut dengan bandrol 10 juta euro. Materazzi pun memulai musim yang luar biasa bersama inter. Prestasinya bersama inter sangat luar biasa, Materazzi nyaris sukses di semua kompetisi yang pernah dia ikuti. Membawa inter lima kali scudetto berturut – turut, dilanjutkan dengan menjuarai coppa Italia sebanyak empat kali, sukses menjuarai super Italia sebanyak empat kali dan sukses membawa inter menjadi jawara liga Champion dan FIFA world cup championship sebanyak satu kali. Pada kompetisi seria A musim  2006 – 2007 terasa special bagi Materazzi karena sukses membawa inter scudetto dan Materazzi juga sukses mencetak 10 gol pada kompetisi tersebut. Pada bulan april 2008 Materazzi memcatat penampilannya yang ke-150 bersama Inter pada saat menghadapi Atlanta dan pertandingan tersebut di menangi oleh inter dengan skor 2-0.

Selain memperkuat inter, Materazzi juga memperkuat Negaranya, Italia. Debut Materazzi bersama Italia terjadi pada tanggal 25 April 2001, saat Italia beruji coba melawan Afrika Selatan. Kemudian debutnya dilanjutkan pada saat babak kualifikasi piala dunia 2002 saat menghadapi Hungaria dan Gerorgia. Setelah itu Materazzi rutin memperkuat timnas hingga tahun 2008. Pada awalnya, Materazzi hanya menjadi bek pelapis trio legendaries yang pernah memperkuat Italia, Paolo Maldini, Alesandro Nesta dan Fabio Cannavaro. Walaupun demikian pada masanya Materazzi selalau memperkuat Italia disetiap ajang ajang yang diikuti oleh Italia. Dimulai pada saat Italia bertarung di ajang World Cup 2002. Pada ajang tersebut Materazzi hanya bermain beberapa menit melawan Krosia, karena pada saat itu Nesta mengalami cedera dan digantikan oleh Materazzi dan sial Italia kalah 2-1 pada saat itu dan perjalanan Italia hanya sampai babak 16 besar setelah takluk dari tuan rumah Korea Selatan. Dua tahun kemudian tepatnya di Piala Eropa 2004 di Portugal, Materazzi tetap dibawah oleh pelatih Italia pada saat itu yang di pegang oleh Giovanni Trappatoni. Pada dua pertandingan awal di EURO 2004 Materazzi hanya di duduk di bangku cadangan. Namun pada pertandingan ketiga Materazzi dimainkan ketika menghadapi Bulgaria, dikarena Cannavaro absen maka Materazzi masuk ke starting XI. Menampilan Materazzi di partai tersebut jauh dari kata memuaskan, sebaliknya Materazzi membuat kesalahan fatal, menjatuhkan Martin Petrov di kotak pinalti dan Bulgaria mendapatkan hadiah pinalti, apalagi pada saat itu Italia butuh kemenangan untuk lolos ke fase berikutnya. Setelah EURO 2004 selesai Materazzi dikritik habis – habisan karena kesalahannya tersebut.
Dalam turnamen ketiga bersama Italia yakni di piala dunia 2006 di Jerman, Materazzi masih dibawa oleh pelatih Italia saat itu, Marcelo Lippi untuk memperkuat gli azzuri. Dan hasilnya sangat luar biasa, Materazzi sukses mengantar Italia Berjaya di piala dunia Jerman 2006 dan istimewanya lagi Materazzi sukses mencetak gol di partai puncak. Pada awal tournament tepatnya di dua pertandingan pertama Materazzi hanya duduk di bangku cadangan, namun kesempatan datang kepada Materazzi pada saat Italia menghadapi Ceszka, Materazzi masuk di awal babak kedua menggantikan Alessandro Nesta yang mengalami cedera. Hanya butuh beberapa menit Materazzi langsung mencetak gol. Memanfaatkan tedangan sudut yang di eksekusi oleh Francesco Totti, Materazzi langsung memanfaatkan bola tersebut untuk dijadikan gol membuat Italia memimpi 1 – 0. Gol yang di cetak Materazzi itu adalah golnya yang pertama sejak memperkuat Italia. Pertandingan tersebut berakhir dengan skor 2 – 0 untuk Italia yang mana gol tambahan dicetak oleh Filipho Inzaghi. Karena cedera yang dialami oleh Nesta cukup parah, maka Nesta tidak bisa memperkuat Italia di babak berikutnya. Di babak 16 besar Materazzi menjadi pemain inti, bersama Cannavaro Materazzi mengawal lini belakang Italia, namun sayang Materazzi tidak bermain penuh karena di pertengahan babak kedua dia mendapatkab kartu merah, namun Italia lolos ke babak delapan besar setelah memenangkan pertandingan tersebut dengan skor 1 – 0 yang mana gol dicetak oleh Totti dari titik penalty, praktis, pada babak delapan besar saat menghadapi Ukraina, Materazzi tidak bermain dan posisinya digantikan oleh juniornya, Andrea Barzagli. Di pertadingan tersebut Italia menang 3 – 0 dan melaju ke babak semifinal.

Pada saat babak semifinal, Materazzi kembali mengisi starting XI Italia yang pada saat itu Italia bentrok dengan tuan rumah Jerman. Bersama duetnya kala itu, Fabio Cannavaro, Materazzi sukses mengawal lini belakang Italia, hasilnya Italia menang 2 – 0 atas tuan rumah Jerman dan melaju ke babak final bertemu Prancis. Pada partai final tersebut, Materazzi kembali menjadi pilihan pertama di skuad inti Azzuri. Belum genap 10 menti pertandingan berlangsung, Materazzi melakukan kesalahan, yaitu menjatuhkan Florient Moulda di kotak penalty, otomatis Prancis mendapatkan hadian penalty. Penalty tersebut dieksekusi oleh Zidane dan membuahkan gol. Prancis 1 Italia 0. Namun memasuki setengah jam permainan, Materazzi sukses membayar kesalahannya dengan mencetak gol. Memanfaatkan umpan Andrea Pirlo dari tendangan sudut, bola tersebut berhasil disundul oleh Materazzi dan membuat skor menjadi imbang, Prancis 1 Italia 1. Pertandingan tersebut berakhir dengan adu pinalti dan Italia kelur sebagai juara piala duni 2006 dengan skor 5-3. Inilah prestasi tertinggi Matrerazzi bersama Negaranya, Italia.

Dikalangan pemain dan rekan sejawatnya, Materazzi dijuluki “matrix”. Hal ini karena Materazzi dikenal memiliki sifat yang susah ditebak, terlalu aggressive bahkan cenderung sangat kasar. Mantan compatriot Materazzi di inter dan timnas Italia, Francesco Toldo mengatakan, “ terkadang apa yang dia lakukan sangat sulit diterima akal, dia bisa saja secara tiba – tiba memukul seseorang tanpa alasan yang jelas, kemudian dia berkata, saya hanya ingin mencoba kekuatan tangan saya saja, karena saya sudah lama tidak memukul orang.” Itulah kenapa saya suka tertawa melihat apa yang dikerjakan oleh Materazzi” ujar Toldo. Kolegannya di inter, Javier Zanetti turut memberikan komentar. “ Marco tetaplah Marco. Tidak ada satu pun yang bisa merubahnya. Dia tidak takut kepada siapapun. Walau karakternya yang Bengal bahkan terkesan kasar, namun Marco memiliki kecintaan dan totalitas yang sangat luar biasa kepada tim yang dia bela. Dia adalah interisti sejati dan sangat mencintai negaranya. Itulah kenapa fans begitu memujanya, bahkan Marco adalah icon bagi para penghuni curva Nord”. Materazzi pun berkomentar tentang pribadinya.” Begitulah saya. Saya tetaplah saya. Tidak ada satu pun yang bisa merubah saya. Semata – mata yang saya lakukan karena saya begitu mencintai klub ini. Terserah mereka mau menghina saya, mencaci saya, menghujat saya itu tidak jadi masalah bagi saya. Tapi jangan sekali – sekali mereka menghina inter!!. Sudah terlalu banyak hujatan yang ditujukan kepada klub ini. Jelas saya tidak bisa menerima. Apapun akan saya lakukan untuk membalas mereka yang menghina inter, karena saya sangat mencintai klub ini.” Dedikasi, totalitas, serta loyalitas yang diberikan oleh Materazzi kepada inter sangat besar, bagi Massimo Moratti, Materazzi adalah sebuah Icon. “ Marco adalah pemain asli Italia yang sukses besar bersama saya. Dia adalah pemain yang memiliki pengaruh yang sangat luar biasa kepada tim. Saya telah bicara kepada Marco jika dia meninggalkan inter dan nanti akan kembali lagi, saya telah menyiapkan posisi yang special kepada Marco. Itu sebagai balasan atas apa yang telah diberikan Marco kepada inter”.

Materazzi diketahui sangat mencintai inter dan Italia. Bagi Materazzi bisa memperkuat negaranya.adalah suatu kebanggaan. Hal itu diketahui saat timnas Italia melakukan pertandingan, Materazzi adalah orang yang paling keras suaranya saat menyanyikan lagu kebangsaan Negaranya. Materazzi pun turut prihatin atas apa yang dialami oleh negaranya pada saat piala dunia 2010 lalu. “ saat menyedihkan.kesuksesan inter di Eropa tidak di ikuti oleh Italia di piala dunia. Italia adalah juara bertahan, namun mereka tidak bisa berbicara di ajang tersebut. Saya membicarakan hal tersebut bersama Paolo Maldini, namun kami telah sepakat untuk melupakannya. Dengan kedatangan Cesare Prandelli dan sejumlah nama – nama baru di gli azzuri, saya yakin Italia bisa berbicara banyak dimasa mendatang.”

Materazzi dikenal sebagai sosok yang Bengal, suka menprovokasi orang dan sangat kasar. Sudah banyak kelakuannya bikin orang menjadi panas. Seperti pada saat derby Milan, Materazzi pernah memperagakan gaya jalan seperti monyet didepan pendukung Milan, tentu hal tersebut memamcing amarah milanisti, karena mereka dianggap monyet oleh Materazzi. Masih dari derby, tentunya sebagaian interisti masih ingat ketika inter melawan Milan pada januari 2010 lalu, setelah pertandingan yang di menangkan inter tersebut, Materazzi langsung memakai topeng presiden Milan sekaligus perdana menteri Italia Silvio Berlusconi,. Tentu apa yang dilakukan Materazzi tersebut memancing amarah para fans Milan dan tentu amarah Silvio sendiri, karena Materazzi dianggap menghina perdana menteri Italia. Materazzi pun memberikan komentarnya. “ ini hanya sekedar lucu – lucuan saja, topeng ini sangat mirip sekali dengan yang aslinya, hidungnya sangat panjang dan kepalanya botak. Ini sangat lucu.” Ujar Materazzi. Selain suka baku hantam dengan pemain lawan, Materazzi juga tidak segan – segan untuk adu otot dengan teman satu timnya, hal ini pernah terjadi dengan Mario Balotelli. Ketika inter berhasil mengalahkan Barcelona di laga home, tanpa sebab yang jelas Balotelli langsung membuang kaos inter di lorong menuju kamar ganti setelah pertandingan usia, terang saja apa yang dilakukan Balotelli tersebut membuat Materazzi naik pitam. Tanpa piker panjang Materazzi pun langsung mengarahkan bogem mentah ke muka Balotelli. Materazzi pun berkata.” Kami berhasil mengalahkan Barca dan ini sangat fantastic, karena Barca adalah klub tebraik saat ini. Semua pemain menikmati euphoria tersebut, namun semua jadi berantakan karena ulah seorang anak ingusan dan apa yang dia lakukan sangat kurang ajar. Tentu saya memberikan dia sedikit pelajaran agar bisa bersopan santu.”

Tentunya masih banyak lagi ulah Materazzi yang bikin sakit hati banyak orang. Seperti saat inter sukses menjuarai liga Champions 2009-2010, sebelum membagikan mendali Materazzi memakai kaos yang tulisan kira – kira seperti ini “ apa kalian mau trophy ini juga, juve’? tentunya kaos yang di pakai oleh Materazzi itu langsung memancing amarah fans dan management juventus. Lantas Materazzi pun menjelaskan maksud tulisan dikaosnya tersebut. “ juventus terlalu bawel!!!mereka selalu mengungkit skandal 2006. Padahal inter tidak terlibat dan mereka selalu menuntut scudetto 2006 dikembalikan. Dan sekarang inter juara liga champions. Saya pun mau bertanya kepada mereka, apa kalian mau yang ini juga, juve?’’

Ada banyak lagi kontroversi yang dilakukan oleh Materazzi sehingga apa yang dia lakukan menjadi membahasan banyak kalangan dan yang paling diingat oleh pecinta sepak bola adalah insiden pada final piala dunia 2006 yang pada saat itu melibatkan Zidane dan Materazzi. Bermula ketika babak perpanjangan waktu, terjadilah gesekkan antara Zidane dan Materazzi dan terjadilah tandukkan kepala  Zidane  ke dada Materazzi atau sekarang disebut sebagai headbutt of Zidane. Tanpa piker panjang wasit lansung memberikan kartu merah kepada Zidane dan Prancis pun kehilanagn kapten sekaligus inspirasi tim. Tidak ada yang tahu pasti kejadian tersebut. Menurut Zidane, Materazzi telah melecehkan keluarganya, namun dibantah oleh Materazzi. Materazzi mengatakan bahwa Zidane terlalu berlebihan menanggapinya dan media terlalu membesar – besarkan masalah tersebut, lantas Materazzi menempuh jalur hukum dengan menuntut tiga media Inggris, yaitu The Daily star, The Daily mail dan The Sun karena telah menyebar fitnah dan mencermarkan nama baik. Karena moment itu terjadi pada ajang kejuaraan yang disaksikan oleh lebih dari 1 miliar penduduk dunia, maka pada tahun 2006 majalah forbes menganugrahkan moment tersebut sebagai “moment of the years” pada tahun 2006. Karena sifat dan karakternya yang seperti itu, Jose Mourinho mantan pelatih inter member penilaiann tentang Materazzi. “ saya memuji apa yang telah dilakukan oleh Materazzi selama ini. Apa yang dia lakukan adalah sebuah bentuk kejantanan dan gentle dari seorang pria. Dan juga apa yang dia kerjakan adalah sebuah kejujuran apa adanya. Bukan kebohongan dan kemunafikan yang ditunjukkan oleh banyak orang didunia sepak bola. Saya sangat percaya, pada masanya nanti Materazzi akan menjadi pria yang sangar hebat.” Bagi Genarro Gattuso, Materazzi adalah sosok yang aneh, dia tidak bisa menjelaskan bagaimana hubungannya yang sebenarnya dengan Materazzi apakah sebagai seorang sahabat, saudara atau musuh. Gatusso pun berkata. “ saya tidak bisa menjelaskan bagaimana hubungan kami sebenarnya. Terkadang saya dan Materazzi duduk berdua dimeja makan dan kami saling bercanda, tapi lima menit kemudia kami bisa saling baku hantam tanpa alasan yang jelas”.

Materazzi dikenal sangat membenci fans ac Milan alias Milanisti. Bagi Materazzi milanisti hanya sekumpulan orang – orang pinggiran di kota Milan dan mereka hanya membuat keonaran saja. Materazzi pun berujar “ saya menghormati Milan sebagai sebuah klub, disana saya memiliki banyak saudara dan sahabat yang luar biasa, tapi tidak dengan para fansnya. Tekadang apa yang mereka katakan sudah melebihi batas dan tidak bisa ditolerin lagi. Mereka sangat tidak sopan ketika mereka membicarakan inter. Itulah terkadang yang membuat saya membalas perlakuan mereka. Di Milan ada dua klub, tifosi inter berasal dari kalangan kelas menengah ke atas, orang – orang kaya dan memiliki pendidikan tinggi. Sedangkan milanisti? Mereka hanya sekumpulan para buruh dan pekerja kasar yang ada di Milan. Mereka suka membuat kekacauan, bagi saya mereka hanyalah “sampah – sampah” yang harus dibersihkan dari kota Milan ini. Bagi Dejan Stankovic, Materazzi adalah sosok yang memiliki selerah humor yang tinggi. Stankovic berujar. “ ketika memasuki putaran kedua kompetisi Materazzi berbicara kepada saya dan dia mengatakan, “ diantara seluruh skuad inter saat ini hanya saya dan Lucio yang pernah memenangi piala dunia, bersama inter saya hanya gagal menjuarai piala super eropa. Namun ada satu lagi gelar juara yang belum saya menangi,namun saya yang tidak ingin memenanginya,” setelah itu saya berrtanya, gelar apa itu? Materazzi pun menjawab, scudetto seri B. spontan saja saya langsung tertawa mendengar jawaban Materazzi tersebut.”

Materazzi sangat identik dengan nomor punggung 23. Nomor inilah yang selalu dia gunakan. Baik ketika memulai karirnya sampai bermain untuk timnas dan di inter, Materazzi selalu menggunakan nomor 23. Materazzi menjelaskan tentang nomor jerseynya tersebut. “ pada awal tahun 90 an dunia dihebohkan dengan hadir salah satu atlit terbaik yang pernah hadir, Michael Jordan. Dia adalah atlit terbaik sekaligus pebasket terhebat yang pernah lahir. Dia adalah legenda olahraga dunia. Karena itulah ketika saya berumur 10 tahun saya lebih tertarik menjadi pebasket dari pada bermain bola. Namun karena ayah saya adalah mantan pemain sepak bola professional dan juga menjadi pelatih sepak bola, akhirnya saya menekuni sepak bola. Sebagai gantinya saya selalu menggunakan nomor 23 dimanapun saya bermain”.

Sekarang Materazzi resmi meninggalkan inter dan berstatus bebas transfer, karena kontraknya berkahir musim ini dan dia tidak memperpanjang kontraknya. “ sangat mengharukan, saya telah bertemu Moratti dan saya telah selesai di inter. Harus diakui factor fisik menjadi kendala. Walaupun seperti itu, saya sangat berterima kasih kepada semuanya. Saya telah menghabiskan waktu 11 tahun yang sangat luar biasa. Bertemu dengan pria – pria hebat dan bisa berdiri dengan gagah bersama para pemenang. Tentu saya tidak akan melupakan semuanya. Para interisti juga memberikan dukungan yang sangat luar biasa kepada saya. Saya sangat mencintai klub ini, begitu juga dengan para tifosi sejati. Tubuh saya memang tidak di inter lagi, namun hati saya abadi bersama inter”. “ selamanya inter selalu dihati saya”. Ketika ditanya tentang masa depannya, Materazzi belum bisa memastika. “ telah ada beberapa klub dari MLS  dan Timur tengah yang telah menghubungi agen saya, ada juga beberapa stasiun Tv menawarkan saya menjadi analis dan komentator, semua belum diputuskan. Saya juga tertarik ingin segera mengambil lisensi kepelatihan. Tapi seperti yang saya katakan, semua belum ada keputusan, sekarang saya masih menikmati liburan saya. Tapi yang pasti saya ingin segera kembali lagi ke Appiano Gentile, entah itu bekerja didalam jajaran pengurus klub atau di staff kepelatihan, karena bagi saya inter adalah rumah yang paling indah yang pernah saya datangi.”

Itulah sedikit mengenai Marco Materazzi. Walaupun pada saat bermain dia dikenal sangat kasar, suka memperovokasi, bahkan Bengal, namun semua itu dia lakukan demi membela klub yang dia bela. Dan juga totalitas, loyalitas dan dedikasi untuk inter sangat pantas di acungi jempol. Bagi para interisti harus berbangga karena Materazzi pernah membela inter dan telah memberikan segala kemapuan terbaiknya untuk inter. Maju terus matrix. Forza inter, Forza matrix 23!!!!!!




 Marco Materazzi

Nama : Marco Materazi
Tempat, tanggal lahir : Lecce (Italia), 19 Agustus 1973
Tinggi : 193 cm
Berat : 81 kg
Posisi : defender
No punggung : 23

Karir klub :

Tahun                           team                             penampilan                  gol
1993-1994                   Marsala                             25                           4
1994-1995                   Travani                              13                            2
1995-1998                   Perugia                              47                            7
1996-1997                   Carpi(pinjaman)                 18                           7
1998-1999                   Everton                             25                           2
1999-2001                   Perugia                              51                           15
2001-2011                   Inter Milan                         184                         18

Prestasi
Bersama inter :
  • Serie A: 2006, 2007, 2008, 2009, 2010
  • Coppa Italia: 2005, 2006, 2010, 2011
  • Supercoppa Italiana: 2005, 2006, 2008, 2010
  • UEFA Champions League: 2010
  • FIFA Club World Cup Championship: 2010
Bersama Timnas Italia :
  • FIFA World Cup: 2006
Prestasi Individu :
Serie A Defender of the Year: 2007

By : Chynthapermataindah Forzainter
salam biru hitam guys...
ane pnya info bagus neh bwat agan2 pecinta Inter....
ANTV resmi menayangkan Supercopa Italia Antara Inter vs Milan yang akan di pentaskan di beijing tgl 6 Agustus 2011.
eist,,,, masih ada 1 lagi info bagus neh bwat agan2 semua...
ANTV juga bakalan menayangkan laga pemanasan sebelum bergulirnya Serie A italia... turnamen bertitel TIM TROPHY Akan di ikuti oleh INTER MILAN, JUVENTUS dan AC MILAN.

Berikut jadwal Lengkapnya :

ITALIAN SUPER CUP LIVE, Sabtu 6 Agustus 2011 Jam 7.30 Malam : AC MILAN vs INTER MILAN

TIM TROPHY LIVE, 19 Agustus 2011 Jam 01.45 Dinihari : AC MILAN vs JUVENTUS vs INTERMILAN


Inter: Branca Betul Jumpa Tevez
Tjatur Wiharyo | Jumat, 29 Juli 2011 | 00:00 WIB
|
Share:
Ketua Eksekutif Inter Milan Ernesto Paolilo mengakui bahwa Direktur Olahraga Inter Marco Branca bertemu dengan penyerang Manchester City Carlos Tevez belum lama ini. Namun, menurutnya, tak ada pembicaraan soal transfer.
"Kami tak bisa melarang Tevez datang ke Milan atau pergi ke pantai yang sama dengan yang dikunjungi Branca. Namun, kami tak menemui dia untuk membicarakan masa depannya," ujar Paolilo.
Tevez sedang mencari klub baru meski terikat kontrak sampai 2014. Menurutnya, Manchester bukan kota yang nyaman bagi keluarganya, yang saat ini tinggal di Argentina. Ia ingin pindah ke klub dengan lingkungan yang cocok untuk keluarganya dan dengan mereka bisa berkumpul.
City mengakui hal tersebut dan menyatakan tak akan melarang Tevez pindah. Namun, Pelatih Roberto Mancini mengaku berharap Tevez bisa bertahan, setidaknya untuk satu musim lagi
sumber : bola.net

Kita boleh bangga dan gembira dengan kemenangan 4-3 (agregat 5-4) atas Turkmenistan di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (28/7) lalu. Sebab hasil itu memang membawa Indonesia ke lolos Putaran Tiga kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Asia. Namun, sejatinya kepakan sayap Garuda Merah Putih masihlah jauh untuk menuju Brasil. Setidaknya Indonesia harus melampaui dua hingga empat tahap lagi untuk benar-benar berada di Brasil. Sebab, FIFA sudah memutuskan kalau jatah Zona Asia di Piala Dunia 2014 nanti tetap 4,5 saja. Yakni, empat tim diambil dari Putaran Empat, dan 0,5 merupakan rasio babak playoff yang akan mempertemukan peringkat ketiga Zona Asia dengan Zona Oceania.

Seperti pertanyaan dan permintaan Anda para pembaca setia BOLA.NET (atau lebih akrab dengan panggilan 'Bobol') yang banyak masuk ke akun Social Media kami, maka kami akan sedikit mengulas perjalanan Garuda ke pentas Piala Dunia 2014 nanti.

Putaran Tiga
Di putaran ketiga ini, Indonesia akan bergabung dalam 15 tim pemenang kualifikasi Putaran Dua lainnya, dan dengan 5 tim peringkat Asia teratas yang langsung lolos ke Putaran Ketiga (Jepang, Korea Selatan, Australia, Korea Utara, dan Bahrain) untuk selanjutnya diundi. Sistim pembagian tim peserta di Putaran Tiga ini dibagi dengan 4 pot, dan Indonesia masuk ke dalam Pot 4 bersama Korea Utara, Thailand, Singapura, dan Lebanon. Total, 20 negara itu akan diundi untuk masuk ke dalam Lima Grup (A-E) yang akan kembali bertarung untuk memperebutkan 10 tiket ke Putaran Empat.
Pengundian dijadwalkan akan berlangsung di Rio de Janeiro, Brasil, hari Sabtu (30/7). Sedangkan jadwal pertandingan untuk putaran tiga adalah 2 dan 6 September, 11 Oktober, 11 dan 15 November, serta pada 29 Februari mendatang.

Putaran Empat
Andai (semoga saja begitu, Amin) Boaz Solossa cs lolos dari Putaran Tiga, maka kita harus kembali berjuang dengan klub-klub berat Asia di Putaran Empat. Dari 10 tim peserta yang berada di sini, pembagian grup akan dibagi menjadi 2, dengan masing-masing grup terdiri dari 5 peserta. Juara dan runner up grup otomatis lolos ke Brasil dan peringkat ketiga dari masing-masing grup akan bertarung di Putaran Playoff AFC.
Pertandingan Putaran Empat ini akan dilangsungkan dengan sistem home and away pada rentang waktu tahun 2012 dan 2013 mendatang, yakni 3, 8, dan 12 Juni, 11 September, 16 Oktober, 14 November (2012) serta 26 Maret, 4, 11, dan 18 Juni (2013). Semoga Garuda Merah Putih bisa lolos ke Brasil dari babak ini. Tak perlu juara grup, runner up grup pun Firman Utina dan rekan-rekan sudah mencetak sejarah.



Putaran Lima
Putaran ini lebih dikenal dengan Putaran Playoff AFC, yakni merupakan duel dari dua tim penghuni peringkat ketiga Grup di Putaran Empat, untuk menentukan siapa yang berhak mewakili Zona Asia menuju babak Playoff Asia-Oceania. Tetap dengan menggunakan sistem kandang tandang, dan tanggal 6 dan 10 September 2013 akan menjadi penentu nasib kedua negara ini.

Putaran Enam
Putaran Playoff Intercontinental atau Putaran Playoff Zona Asia-Oceania menjadi nama lain dari partai perebutan satu tiket untuk lolos ke Piala Dunia ini. Di sini, tim pemenang Putaran Lima Zona Asia akan diadu dengan tim juara Oceania. Di edisi sebelumnya, pertemuan antara Bahrain dan Selandia Baru menjadi pengisi partai ini. Dijadwalkan satu tiket terakhir ini akan diperebutkan dalam sistem kandang tandang pada tanggal 15 Oktober dan 19 November 2013 nanti. Jika Indonesia berada di sini, maka ini adalah satu-satunya harapan yang harus diperjuangkan mati-matian, karena tinggal selangkah lagi kita menjejakkan kaki di negeri tari Samba itu.

Demikian sedikit ulasan dari kami Bol. Malam tadi adalah awal yang bagus untuk Indonesia. Optimisme dan semangat tetap harus ditanamkan, dan semoga kami tetap bisa mengawal Anda dan tim nasional Indonesia tercinta ini hingga ke Piala Dunia 2014. See you on Brasil, Garuda! (
1_709246164lPersib adalah salah satu tim Liga Indonesia yang memiliki supporter fanatik. Viking atau yang anggotanya sering juga disebut Bobotoh kerap kali membuat kerusuhan pada setiap pertandingan. Ayi ”Beutik” Suparman lah yang berdiri di depan semua ini. Ia adalah sosok yang memiliki kendali akan semua supporternya. Ia adalah sosok bapak bagi para Bobotoh.
Untuk dapat mengorek lebih jauh lagi mengenai sosok yang sering disebut panglima ini bukanlah perkara mudah. Beberapa kali saya datang ke markas Viking untuk menemui Ayi ”Beutik” Suparman namun tidak berhasil menemuinya. Keesokan hari setelah Persib dikalahkan oleh Persitara, saya baru berhasil bertemu ia di jalan Banda, Bandung. Awalnya, kami membuat janji untuk bertemu di Saung Angklung Ujo pukul 14.00, karena disana ada acara Viking. Namun, setelah beberapa lama saya menunggu ternyata ia tidak datang. Kemudian saya telepon, ia mengatakan bahwa ia tidak datang kesana. Ia baru bangun tidur, mungkin karena kelelahan setelah mendukung Persib kemarin, ditambah lagi Persib menelan kekalahan. Saya sempat berfikir bahwa ia tidak bersedia diwawancarai karena ia kecewa atas hasil pertandingan kemarin.
Kemudian pertemuan kami diundur dua jam lagi dan lokasi berubah. Lokasi pertemuan pun disepakati, yaitu di markas Viking dan tempat menjual merchandise Viking, di Jalan Banda. Di sana saya berbincang-bincang dengan Viking lainnya. Mereka ramah, tidak tergambar di benak saya kalau mereka berbuat anarki di lapangan. Ada yang mengatakan kalau Ayi tidak akan datang. Karena penasaran, saya menghubungi ia lagi. Ternyata mobilnya mogok dan ia menyuruh saya menunggu. Setelah satu jam menunggu, akhirnya ia datang juga.

Ia datang mengunakan motor bersama istri dan kedua anaknya. Mereka terlihat seperti keluarga yang sangat harmonis. Terlebih lagi kekompakan mereka dalam berpenampilan. Seluruh anggota keluarga menggunakan atribut Viking, kecuali anaknya yang masih bayi. Istrinya menggunakan baju biru bertuliskan Persib Viking, begitupun dengan Ayi dan anak pertamanya.

Ada sesuatu yang unik dari penampilan mereka, yaitu model rambut Ayi dan anaknya sama dengan model mohawk, yang membedakan hanya warna rambut. Ayi yang berbadan sedikit tambun dan besar serta berambut berwarna pirang terlihat lebih muda dengan pakaian yang ia pakai. Ia menggunakan celana pendek selutut dengan kaos serta topi baret.

Setelah memarkir motor, ia dan keluarga berbincang-bincang dengan anak-anak Viking yang lain sambil sesekali membahas pertandingan kemarin dengan menggunakan bahasa sunda. Sosoknya terlihat begitu bersahabat, ia pun menyapa saya dengan sangat ramah. Ia senang tertawa ketika berbicara. Bahkan, saya pun merasa nyaman ketika mewawancarainya. Kesediannya meluangkan waktu, termasuk lewat telepon, membuat saya merasa dekat dengannya.


Saya pun berkenalan dengan anak dan istrinya. Istrinya, Nia Dasmawati adalah seorang guru SD. Anak pertama mereka, Jayalah Persibku baru berumur lima tahun dan anak bungsunya yang masih bayi bernama Usab Perning. Nama kedua anaknya itu diberikan karena kecintaannya pada Persib.


Ayi menikah pada saat umurnya 37 tahun. Dengan background sebagai pemanjat tebing dan kemampuannya dalam hal pemetaan, Ayi bekerja pada bagian pemetaan pada perusahaan konsultan asing. Ia merupakan lulusan Institut Tekhnologi Bandung jurusan Geodesi. Ia juga banyak tahu dan mengenal banyak tempat di Indonesia


Sosok Supporter Viking ini memang agak lain daripada yang lain. Kadang-kadang ia berlaku urakan dan terkesan semau gue di stadion. Saat mendukung tim kesayangannya itu, ia sering berpakaian nyentrik. Teriakan-teriaknnya membuat stadion menjadi berwarna. Kecintaannya pada sepak bolalah yang menjadikan dia seperti sekarang ini. Panglima adalah julukan yang ia peroleh dari para supporter Viking. Setiap ada bentrokan, ia selalu berdiri dibarisan paling depan. Keberanian inilah yang membuatnya menjadi sosok panglima bagi Viking.

Salah satu pendiri Viking ini memiliki loyalitas yang sangat tinggi pada Persib. Hal ini terlihat dari dukungnnya di setiap pertandingan. Telah banyak pengorbanan yang telah ia berikan untuk Persib dan Viking, bukan hanya materi melainkan juga kepentingan pribadinya. Beberapa kali ia ditahan karena membela harga diri Persib yang akhirnya berbuah kerusuhan. Dirinya yang kontroversial ini membuatnya semakin disegani oleh supporter lawan.
Dukungannya ini terlihat bukan hanya di lapangan melainkan usaha yang ia dirikan. Persib adalah salah satu tim di Liga Indonesia yang memiliki pengelolaan supporter yang cukup baik. Selain itu, mereka memiliki usaha penjualan merchandise.
Selama hidupnya, Salah satu pendiri Viking ini tidak pernah membayar tiket karena ia selalu memanjat pagar keamanan. Baginya, apapun dilakukan demi sepakbola. Sebelum dan sesudah mewawancarainya, saya mengambil gamb ia beserta keluarganya. Gayanya masih terlihat seperti anak muda, tidak tergambar umurnya sudah 40 tahun lebih. Berikut wawancara Resi Fahma dengan Panglima Viking, Ayi Suparman pada hari minggu, 2 Desember 2007, di Jalan Banda, Bandung.
Sejak kapan mendukung Persib?
Kalau di Bandung dukung Persib itu warisan dari keluarga. Semuanya yang nonton di sini semuanya warisan karena fanatisme keluarga mereka nonton Persib. Dari dulu, warga Bandung kalau Persib maen pasti nonton, jadi kebawa-bawa. Orang rumah itu semuanya nonton Persib
Dapet inspirasi dari mana untuk membuat komunitas supporter Persib, yaitu Viking?
Viking ini adalah sekumpulan anak-anak yang biasa nonton di tribun selatan. Sebenarnya kenal sudah lama dengan anak-anak trubun selatan itu, cuma diproklamirkannya itu baru tahun 1993. Jadi, ya kumpulan anak-anak yang garis keras kalau di stadion. Waktu itu saya ngundang tiga daerah. Jadi waktu itu Viking terdiri dari tiga daerah, yaitu daerah saya daerah Pasir luyu, Heru daerah Cibangkong, Haris dari daerah Pasundan dan ada dua orang lagi dari jalan Bandung. Waktu itu berembuk rapat di rumah saya. Tahun 17 Juni 1993 lahirlah Viking.
Apakah aliran garis keras tersebut?
Jadi, tim viking waktu itu nggak banyak, cuma empat puluh atau lima puluh orang, tetapi di stadion itu memberi warna. Kalau ada wasit tidak adil, langsung teriak dan masuk ke lapang. Dihalangi oleh polisi dan tentara, lalu berantem sama polisi. Semenjak itu Viking mulai diperhatikan. Yang lima puluh orang itu gila, terus menyebarkan virus. Lama-lama ada yang suka dan ada yang tertarik. Jadi, akhirnya seperti ini, jadi banyak.
Dulu kalau mau masuk Viking itu syaratnya harus berantem. Jadi kalau nonton ke Jakarta di Lebak Bulus harus berantem. Setelah itu semakin banyak anggota garis kerasnya dan membludak. Jadi nggak bisa kaya gitu lagi, kan ada banyak perempuan dan anak kecil yang masuk jadi anggota. Jadi, kalau mau jadi anggota harus ngambil kartu anggota dulu, syaratnya harus nonton dulu ke lawan. Misalnya nonton ke Tanggerang. Tapi, lama kelamaan makin membludak lagi, ya seperti biasa aja
Waktu anggotanya masih sedikit, kenapa harus pakai syarat berantem dulu?
Ya kan garis keras, semuanya holigan. Wah, itu favorit kalau berantem. Ada si Odoy itu mau masuk. Oke, siap kamu harus berantem sama supporter tamu. Sampai pingsan dia.
Apakah pernah terfikir untuk jadi pemain, bukan jadi supporter?
Ya, tapi ngga kesampean. Ngga bisa aja main bola, cuma saya hobi sepak bola, main-main aja.
Apa hobi anda ?
Sukanya, nonton bola sama musik.
Kenapa sih musti ada sosok panglima di Viking ?
Jadi, Viking ini kumpulan supporter yang bisa dibilang melibatkan puluhan ribu anggota, tetapi tidak ada struktur kepengurusan. Jadi, istilah panglima itu adalah bapak dari anak-anak. Jadi, kalau berantem atau ada apa-apa saya selalu yang paling depan. Julukan itu sendiri nggak ada yang ngangkat. Karena di Viking sendiri struktur organisasinya ga jelas. Pernah mau dilegalkan, dibadanhukumkan, tapi ternyata udahlah pure aja supporter. Nggak mesti ada HRD, tata tertib, kalau macem-macem pukul aja tata tertibnya.
Kapan anda merasa nikmat menjadi panglima Viking?
Saya ngga merasa diri saya jadi panglima. Panglima itu julukan dari anak-anak karena kalau berantem saya selalu di depan. Waktu di Jakarta di Komdak saya pernah ditahan dua kali. Saya ditahan gara-gara pas Persib kalah mobil digulingkeun keluar bensin terus dibakar terus saya langsung ditahan. Terus beberapa kali di Komdak. Di Bandung beberapa kali di tahan. (sambil tertawa)
Apa Suka duka jadi panglima?
Dukanya, ngerepotin orang tua pas lagi ditahan
Waktu itu umur berapa?
Saya masih umur 23 atau 24 tahun
Waktu itu sudah menikah?
Belum, nikah itu baru lima tahun kemarin. Pas nikah umur itu 37 tahun.
Apa peran anda sebagai panglima?
Saya mendampingi kalau ada yang macam-macam turun ke lapangan, saya tegur dan bilangin.
Apa itu tanggung jawab anda?
Iya, kadang-kadang dipukul sama yang laen, jadi efek jera aja. Jadi, laen kali nggak gitu lagi.
Waktu ditangkep, ngerasa kapok nggak?
Malah tambah pingin lagi.
Kan sering banget bentrok. Pernah takut ga?
Justru nikmatnya nonton bola itu di situ.
Kenapa nonton bola mesti rusuh?
Bukan musti rusuh. Tetapi, di saat harga diri kita dan kebanggaan kita terusik, misalnya dilemparin, dicaci maki, dihina. Saat itu harga diri kita bangkit. Membela harga diri ternyata bangga dan indah sekali.
Apa Batesannya harga diri anda terusik?
Dihina di lapang, ya kita serang aja yang menghina kita. (misal ada yang bilang Persib dengan kata-kata kasar) ya kita cegat aja dan pukulin.
Bagaimana jika ada oknum-oknum yang sengaja memancing keributan?
Tapi sebatas menjaga nama Persib ya nggak masalah, sah-sah saja. Melempar dan mukul ga masalah.
Kenapa harus bentrok kalau bisa damai?
Ya, kalau nggak macem-macem mah, kalau kita datang mereka nggak menghina kita, tapi disambut, ya kita juga nggak apa-apa. Tapi kalau kita diusik, ya serang aja. Itu sering terjadi, di Jakarta, di Sleman, di mana juga pasti gitu. Sepak bola antar RT aja suka ribut.
Bagaimana masalah Viking dan The Jak yang bisa sampai seperti musuh bebuyutan?
Sebenarnya itu dulu waktu the Jak datang ke Bandung selalu tidur di rumah saya. Jadi waktu itu hubungannya mesra ngga berantem. Ya tahun 1998 mulai berantem. Dulu kalau saya ke Jakarta saya tidur di sekertariat Persija di Menteng.
Kenapa sekarang bisa jadi begini?
Sebabnya, waktu itu stadion Siliwangi ini steril nggak pernah supporter lain datang ke Bandung. Waktu itu rapat. ”Kumaha mang ayi? Persija datang.” Saya bilang peringatkan saja jangan macam-macam, tetapi terjemahan anak-anak lain. Mereka malah langsung dipukulin. Setelah itu pas kita nonton PSSI lawan Irak, kita dipukulin juga. Mulai awal perseteruan itu adalah salah menerjemahkan kata-kata saya. Saya bilang kalau anak The Jak datang ke Siliwangi kalau macem-macem pukul aja. Anak-anak menerjemahkannya salah, pas dateng udah langsung dipukul. Itu adalah dosa saya. Dosa saya itu yang membuat Bandung dan Jakarta dan puluhan ribu massa sampai berantem itu saya yang pertama salah.
Sekarang masih ada hubungan dengan the jak?
Masih ada, tapi tetep harus dilestarikan. Kalau saya sama dia nggak apa-apa. Suka sms-an, tapi dalam tanda kutip dalam sms-an itu, jadi menjaga masing-masing. Saya menghormati dia, dia juga menghormati saya.
Apa ada upaya untuk memperbaikinya?
Ya udah, pure aja. Toh sepak bola di mana-mana adalah seperti itu. Ada ketegangan antar setiap rival. Di spanyol, di luar negeri di seluruh dunia hal seperti itu ada sepak bola seperti itu.
Apa tidak ada upaya lain?
Ada, dulu saya pernah dipanggil Sutiyoso, tetapi saya nolak. Pernah saya diundang ke Gubernur Jakarta tetapi saya tolak. Jadi, satu-satunya sisa hutang Sutiyoso itu mendamaikan Viking sama Yang lain dia sudah sukses, Megawati nggak bisa protes. Semua programnya yang kurang itu cuma satu yaitu mendamaikan Viking sama The Jak dan yang menolak itu saya
Kenapa menolak, padahal tadi anda bilang itu dosa anda?
Ya, tapi saya daripada kehilangan banyak anggota. Jadi, sudah mendarah daging kalau seandainya Viking takut sama the jak saya nggak mau kehilangan banyak angggota. Biarin saja seperti air yang mengalir nanti ada muaranya. Muaranya, mungkin persija nggak punya biaya lagi, nggak didukung lagi sama gubernur karena Persijatim aja dulu dijual, Persitara sekarang nggak punya modal. Itulah Sutiyoso, akal-akalan politiknya dia aja. Mungkin aja setelah Sutioyoso nggak ada mungkin aja, seperti gajih pemain akan telat. Mungkin muaranya seperti itu.
Tetapi, apa kebencian itu sudah benar-benar mendarah daging?
Nggak apa-apa, dalam sepak bola memang seperti itu. Di Madrid jauh lebih parah.
Bukankah lebih enak damai daripada kerusuhan yang menelan korban?
Nggak apa-apa sepak bola mah. Kaya di Lazio aja ada supporter yang meninggal, padahal itu di Itali yang sepak bolanya sudah maju. Itu adalah bahasa sepak bola, nggak apa-apa. Jadi, peran di sini adalah meminimalisir kerusuhan. Yang paling berperan disini adalah tugas polisi dan panpel (panitia pelaksana). Dan itu yang berlum terlaksana. Kalau di Luar negeri itu bisa diminimalkan. Dan saya inginnya seperti i tu.
Bisakah kesadaran itu ada dari anggota supporter itu sendiri?
Nggak bisa. Bicara sepak bola harus lihat kiblatnya. Bicara bahasa sepak bola sama di mana pun. Jadi, tahu jawabannya kalau sudah nonton ke lapangan minimal sepuluh kali.
Batesan prilaku supporter di lapangan itu apa?
Kalau main di sini ada polisi. Cuma saya kalau sudah parah antara polisi dan anak-anak berantem baru saya yang menenangkan.
Bagaimana kalau lempar-lempar botol?
Ya kalau lawan Persija nggak apa-apa, kalau lawan yang lain nggak boleh.
Kenapa diskriminatif begitu?
Ya karena Persija musuh kita, itu harus dilestarikan. Itu uniknya dalam sepak bola.
Apa ini bentuk aplikasi fanatisme yang berlebihan?
Iya, memang fanatisme yang berlebihan, dalam sepak bola seperti itu.
Tetapi, bukankah segala sesuatu yang berlebihan itu tidak bagus?
Ya memang nggak bagus.
Kenapa biar nggak bagus tetap dijalankan?
Ya nggak apa-apa, karena sepak bola itu pengecualian.
Tetapi kan imbasnya ke pemain?
Itu resiko sepak bola. Contohnya, pemain termahal Robinho, itu sampai ibunya diculik. Drogba dan Jhon terry itu di Bandara diludahi, itu pemain Chelsea, pemain kelas dunia. Itu di dalam sepak bola adalah resiko, karena kita adalah satu kesatuan. Supporter itu adalah pemain ke-12. Disaat pemain merasa tersakiti tidak bisa mengungkit supporter. Dan supporter juga tidak bisa menuntut ke pemain. Karena semua adalah satu kesatuan.
Waktu pemain Persib datang ke Lebak Bulus dan diserang. The jak mendapat hukuman. Akan tetapi, hukuman yang dijatuhkan tersebut tidak sama saat Viking juga menyerang pemain Persija yang datang ke Siliwangi. Hukuman yang dijatuhkan pada Persib cenderung memihak. Apa benar PSSI pilih kasih terhadap Persib?
Ya karena PSSInya di Jakarta. Emang PSSI pilih kasih sama Persib. Memang PSSI belum bener, ketuanya dipenjara. Memang perlu revolusi pergantian total di dalam tubuh PSSI. Itu yang harus dibenahi kalau sepak bola Indonesia mau maju. Bila perlu saya waktu itu pernah menulis di koran bahwa kita itu perlu konsultasi bila perlu bawa aja orang dari Itali atau Inggris untuk digabungkan dengan orang kita terus dibikin organisasi, itu akan lebih baik.
Itu pernah anda ajukan ke PSSI ?
Ya, tapi ngga ada respon.
Waktu persib berada di zona degradasi, tiba-tiba sistem degradasi ditiadakan karena alasan tim Yokyakarta sedang terkena musibah bencana. Apakan ini salah satu bentuk pilih kasih PSSI terhadap Persib?
Emang PSSI harus di rombak total. Disatu sisi memang waktu itu orang Sleman itu sudah tidak mikir bola lagi, silakan mau dicoret atau apa. Dan kalau sampai Sleman dan Jogya mundur waktu itu, itu akan mengganggu sistem penilaian yang sudah ada. Waktu itu kan pertandingan belum habis jadi penilaian kacau. Dan itu harus dihentikan karena Jogya mengundurkan diri. Dan ada beberapa tim juga divisi 1 dan 2 jogya yang mengundurkan diri. Dan itu sangat mengganggu penilaian
Jadi anda merasa keputusan itu bukan untuk keuntungan Persib?
Memang harus, secara logika tim yang melawan Sleman itu nilainya harus dibagaimanakan, dikurangi, ditambah atau bagaimana. Lalu yang belum main bagaimana?
Bagaimana pendapat anda sehubungan dengan Persib yang kalah mulu?
Ya, namanya sepak bola, sah-sah saja. Jangan kan Persib, AC Milan aja terpuruk, jadi nggak apa-apa.
Apa anda kecewa?
Ya, kecewa. Jadi, kita memberikan usulan pada tim pelatih dan managemen.
Usulan seperti apa?
Ya, kekurangan di lini belakang diganti lini belakangnya, bukan membawa pemain asing dan lini tengah. Dan kita suka diskusi.
Bagaimana hubungan anda dengan para pemain?
Kalau sama pemain, saya jaga jarak, nggak boleh deket. Jadi, sama idola itu nggak boleh deket. Kalau sama idola sudah ngomong lo-gua, itu sudah nggak bener. Tapi saya juga suka ngobrol.
Sekarang kan Arcan Yuri diganti dengan lima assisten pelatih. Menurut anda apa keputusan ini sudah efektif?
Kalaupun mendatangkan Fabio Capelo tetap saja seperti ini. Karena nggak bisa mendadak. Sistem harus dari awal. Sekarang mah targetnya Persib lolos aja Super liga dulu.
Kalau delapan besar?
Kalau depan besar kita sudah hampir tertutup, jadi kita lolos saja Superliga sekarang. Jadi, minimal tahun depan kita nggak ketinggalan.
Bagaimana anda melihat persepakbolaan di Indonesia secara keseluruhan?
Sepak bola Indonesia mah mending seperti ini aja. Nggak usah kepentas sepak bola dunia menurut saya. Yang harusnya kepentas dunia mah sudah ada, bandminton.
Berarti pesimis sama prestasi.
Sudahlah, nggak bisa. Toh orang Brazil dan orang Argentina pun nggak mungkin lolos piala Thomas. Iya memang pesimis.
Bagaimana dengan supporter di Indonesia?
Nah, kalau supporter ada pembelajaran. Kalau dulu supporter itu nggak nerima kalau kalah dikandang. Kalau di Bandung kalau kalah di kandang itu selalu kerusuhan. Sekarang sudah nggak ada kerusuhan. Jadi, itu sudah kemajuan. Cuma sekarang larinya ke mabuk kalau kalah, kalau dulu kan merusak.
Waktu itu pernah ada kejadian orang yang plat motornya B, dipukuli oleh pendukung Persib. Padahal kan ia tidak tahu apa-apa. Bagaimana anda menanggapi hal tersebut?
Ya, itu karena fanatisme itu.
Tetapi kan itu salah
Iya, segala yang berlebihan salah
Apa tindakan anda menanggapi hal tersebut?
Mungkin ditanya dulu merekanya. Ada mobil dipukulin kacanya. Kenapa mereka. Misalnya karena mereka disuruh minggir nggak mau, ya sudah nggak apa-apa pukulin. Kalau tiba-tiba nggak salah terus mukulin, tangkep aja anak Vikingnya.
Jadi kan imbasnya bukan hanya ke pemain dan supporter saja, tetapi juga orang biasa.
Ya, nggak apa-apa. Dulu saja yang menyuruh plat mobil jakarta nggak boleh masuk ke Bandung. Waktu weekend kan banyak orang Jakarta yang kesini. Terus kita stop di jalan Pasteur, kita suruh pulang lagi.
Apa arti sepakbola bagi anda?
Ya, seperti itulah, bila perlu menghalalkan segala cara demi sepak bola. Misalnya ada anak viking nggak punya uang untuk nonton delapan besar di Medan waktu itu, dia mencuri emas ibunya. Kata anak-anak di sini nggak apa-apa yang penting bisa nonton.
Kalau untuk anda sendiri, apa yang sudah anda korbankan untuk Viking?
Ya waktu ditahan polisi dan di Komdak
Apa arti Viking bagi anda?
Karena Viking saya yang mendirikan, jadi ya ngalir aja.
Sekarang juga banyak kan perempuan yang nonton bola. Bagaimana tanggapan anda?
Ya bagus, karena dulu kalau ada cewe datang ke Siliwangi itu riskan bahaya, kalau sekarang dengan adanya Viking girl jadi bagus lah
Ada perlindungan khusus buat mereka?
Ada, sekarang juga sudah mulai terbiasa. Kalau dulukan ganjil kalau ada perempuan di Stadion. Jadi sistemnya kalau di luar melindungi anak kecil sama cewe. Kalau ribut itu sudah sering, jadi sudah ngertilah.
Istri anda tidak marah kalau anda sering ditangkep atau ikut bentrokan?
Istri saja juga dulu suka lempar-lempar polisi. Dulu saya ketemu istri aja di stadion. Dan disini banyak juga yang menikah karena sama-sama Viking.
Anak juga suka diajak nonton?
Iya.
Ada ngga pengaruh terhadap cara anda mendidik anak?
Ya Persib ngaruh juga ke anak saya, ya nanti lihat sajalah. Kalau untuk ke depan belum keliatan kan baru lima tahun.
Bagaimana tanggapan istri, saat anda memberi nama Jayalah Persibku?
Nggka apa-apa, malah seneng. Katanya namannya bagus.
Apa komentar Jaya kalau liat ayahnya mimpin di atas?
Ya pingin ikut di atas, tapi kan nggak boleh takut jatoh.
Punya keinginan agar anak anda jadi panglima juga?
Bebas saja, kalau, nyuruh-nyuruh bahaya atuh saya dilaporkan ke komnas anak. Biarkan aja mau jadi apa.
Kenapa di panggil ayi ”Beutik”?
Itu mah julukan aja. Beutik itu nama orang. Jadi dulu itu ada bapak-bapak tinggi besar. Pas saya tumbuh dewasa saya kaya dia, makanya dipanggil Beutik. Nggak apa-apa julukan aja.
Masih suka manjat tebing?
Masih, paling dua bulan. Kalau kangen manjat lagi. Saya yang pertama awal olahraga panjat tebing saya ikut ngedirin juga panjat tebing di Indonesia.
Hobi lainnya apa sekarang?
Main bola dan sekarang mah ngurus anak. Minggu waktunya, kalau nggak ada persib maen waktunya sama keluarga.
Kalau disuruh pilih pekerjaan dan Viking, pilih mana?
Karena kerjaannya nggak mengikat, jadi saya teruskan
Arti keluarga buat anda?
Segala-galanya.
Bagaimana seandainya keluarga minta akang berhenti?
Ya, ngga mungkin. Istri saya anak Viking juga, suka nonton bola juga. Dia sangat ngerti. Kalau saya ditangkap polisi sudah ngerti. Waktu itu saya nggak pulang karena ditangkap polisi gara-gara mukul wasit di sini, ditahan sudah ngerti. Ditelpon sama saya, ditahan di Polwil, sudah ngerti. (sambil tertawa).
Suka kasian inget keluarga ngga, kalau lagi bentrokan?
Iya, kalau sekarang, semenjak punya anak jadi iya. Kalau dulu mah nggak, di depan aja, selalu ditangkap polisi. Paling sekarang ingetin anggota yang kecil. Ngingetin anggota Viking yang kerasnya. Tapi, kalau lagi berantem di mana pun selalu ngingetin. Karena sekarang udah punya anak jadi inget.
Bagaimana misalnya sudah terlanjur dalam bentrokan, tetapi lalu inget keluarga?
Ya tanggung terus aja, tapi minimal ada rem.
Pernah mikir mau berenti?
Nggak, karena semenjak Viking berdiri sampe sekarang belum pernah juara Persib. Tahun 1994 persib juara, tapi Viking belum rame. Jadi kurang terasa geregetnya, dan sampe sekarang belum juara lagi. Dulu waktu sebelum nikah, saja saya mau nikah kalau persib juara, tapi persibnya teu juara-juara. Umur sudah mau 40 tahun, akhirnya, umur 37 udahlah nikah aja, nanti kalau Persib juara baru syukuran lagi. Semuanya gitu, kalau persib juara syukuran lagi.
Terus kapan mau berhenti?
Kalau nggak ada Persib ya berhenti, sampai bubar Persib. Kalu Persib nggak bubar ya terus aja.
Apa obesinya sekarang?
Ingin Persib juara, udah nggak ada lagi obsesi saya. Ya, istri saya kan kerja ngajar, jadi cukuplah jadi pegawai negeri jadi tenang
Kalau anda melihat diri anda sendiri bagaimana?
Jadi, saya mah merasa berdosa karena perseteruan antara Viking dengan The Jak gara-gara saya. itu aja, selalu merasa berdosa.
Apa sudah puas sama Viking yang sekarang?
Viking ini di Indonesia dijadikan proyek percontohan. Saya pernah disuruh me-manage supporter Semen Padang. Saya pernah ke Ujung Pandang untuk menerangkan seperti apa Viking, yang menghasilkan uang dari merchandise. Mereka belajar dari situ. Salah satu contoh, Viking sudah mengeluarkan tiga album kompilasi Persib, yang semuannya band-band lumayan lah. Itu, nggak ada di Indonesia yang bikin album kompilasi, paling mereka bikin album yang nyanyian-nyayian di lapangan, tapi grup bandnya nggak ada. Ya, kalau hal-hal dalam sepak bola sudah cukuplah. Karena patokannya kita sering diminta sebagai proyek percontohan.
Harapan kedepannya buat Viking?
Nunggu persib juara. Untuk supportenya, udah beberapa kali punya harapan untuk punya stadion sendiri ya karena di sini sudah tidak memenuhi. Ya harapannya, ingin jadi lebih baik lagi. Karena kita masih sering kena sangsi. Jadi, kita terus menekan kerusuhan di lapangan agar tidak kena sangsi. Misal, mencegah pelemparan. Tetapi kalau di luar ada bentrokan nggak apa-apa. Karena sangsi itu hanya di dalam lapang saja.
Identitas narasumber :
Nama : Ayi Suparman
Panggilan : Ayi Beutik
Pendidikan : Geodesi ITB
Asal : Bandung
sumber
Pelatih Indonesia Wim Rijsbergen mengungkapkan, ia berusaha mengindari permainan terbuka menghadapi Turkmenistan dalam pertandingan leg kedua putaran kedua Pra Piala Dunia 2014 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Kamis (28/7) malam WIB.
Menurut Rijsbergen, ia hanya meminta anak asuhnya bermain sabar dalam melakukan tekanan ke pertahanan Turkmenistan. Sebab, permainan terlalu terbuka bisa berbahaya bila lawan melakukan serangan balik.
“Saya tidak akan menerapkan permainan terlalu terbuka, karena itu sangat riskan. Saya minta pemain agar bersabar, dan lebih memperhatikan keseimbangan saat menyerang maupun bertahan,” kata Rijsbergen.
Ditambahkan, ia tidak ingin gol cepat lawan saat leg pertama lalu terulang kembali. Ketika itu, lini pertahanan lengah, sehingga lawan bisa memanfaatkannya untuk mencetak gol.
“Kami menguasai jalannya pertandingan agar lawan sulit untuk mengembangkan permainan. Saya tidak ingin kejadian di Turkmenistan terulang lagi. Karena itu, semua pemain harus waspada dan konsentrasi,” ucap Rijsbergen. (goal.com)
JADWAL LAGA SERIE A INTER

1 - INTER V Lecce [28/8/2011]
2 - Palermo V INTER [11/9/2011]
3 - INTER V Roma [18/9/2011]
4 - Novara V INTER [21/9/11]
5 - Bologna V INTER [25/9/2011]
6 - INTER V Napoli [2/10/2011]
7 - Catania V INTER [16/10/2011]
8 - INTER V Chievo [23/10/2011]
9 - Atalanta V INTER [26/10/2011]
10 - INTER V Juventus [30/10/2011]
11 - Genoa V INTER [6/11/2011]
12 - INTER V Cagliari [20/11/2011]
13 - Sienna V INTER [27/11/2011]
14 - INTER V Udinese [4/12/2011]
15 - INTER V Fiorentina [11/12/2011]
16 - Cesena V INTER [ 18/12/2011]
17 - INTER V Parma [8/1/2012]
18 - Milan V INTER [15/1/2012]
19 - INTER V Lazio [ 22/1/2012]
Sponsor Resmi


Sponsor Teknis

Sponsor Utama



Sponsor






Partner Resmi







Mitra Komersial


Pemasok seragam resmi

Tiket

Pemasok ke staf medis

Partner event

Streaming

video

Sepak Bola

INTER Dalam Sejarah

Artikel Bebas