Bursa Transfer

Cat-2

Cat-3

Cat-4

March 2012

PROFIL ALLENATORE INTER BARU:

Nama: Andrea Stramaccioni

Lahir: Roma, 9 Januari 1976

Posisi sewaktu menjadi pemain: Bek

Karir Pemain: Zeta Sport (Amatir), Bologna (1994-1995)

Karir Pelatih: 2000–2002 Latina (youth coach)
2002–2003 Romulea (youth coach)
2003–2005 Crotone (youth coach)
2005–2011 Roma (youth coach)
2011–2012 Internazionale (youth coach)
2012– Internazionale

Prestasi Kepelatihan: - Romulea: Scudetto young amateurs: 1
- Roma Primavera: Scudetto Giovanissimi: 1
Scudetto Allievi: 1
- Inter Primavera: NextGen series: 2011-12


BENVENUTI, STRAMACCIONI... SELAMAT DATANG DI TIM UTAMA INTER!!!...

KAMI DOAKAN MEMBAWA PERUBAHAN POSITIF UNTUK LA BENEAMATA...
Claudio Ranieri - Inter (Getty Images)
Getty Images

Kekalahan 2-0 dari Juventus di pertandingan Serie A Italia akhir pekan lalu rupanya menjadi "perpisahan" buat pelatih Claudio Ranieri.

Melalui sebuah pernyataan di laman resmi klub, www.inter.it, Nerazzurri sudah resmi memecah Ranieri.

"Presiden Massimo Moratti dan semua Internazionale FC mengucapkan terima kasih kepada Claudio Ranieri dan stafnya untuk profesionalisme, dedikasi, dan ketulusan, yang sudah beberapa bulan ini dilakukan dalam menangani tim," begitu bunyi pernyataan klub.
Pihak klub juga mengumumkan penunjukan Andrea Stramaccioni sebagai pelatih caretaker hingga akhir musim. Stramaccioni sebelumnya merupakan pelatih tim Primavera dan memenangi edisi pertama Next Generation Series.



"Keberuntungan terbesar untuk Andrea Stramaccioni. Besok ia akan bekerja dengan tim di pusat olahraga Angelo Moratti."

Di awal kepelatihan, Ranieri sempat mencatatkan tujuh kemenangan secara beruntun La Beneamata di Serie A dalam kurun Desember-Januari. Namun, raihan enam angka (satu menang dan tiga seri) dari 30 kemungkinan maksimal dalam sepuluh pertandingan terakhir menjadi sebuah catatan yang tidak bisa lagi ditolerir pihak manajemen klub.
Zanetti & Del Piero - Juventus-Inter
Getty Images

Kapten Inter Milan Javier Zanetti mengungkapkan kekecewaannya karena tim harus takluk 2-0 dari Juventus pada giornata ke-29 Serie A Italia, dini hari tadi (26/3). Padahal, Zanetti menganggap Inter pantas mendapatkan lebih setelah tampil luar biasa di babak pertama.

La Beneamata
memang memberikan banyak tekanan di paruh pertama, tapi gagal memecah kebuntuan hingga akhirnya Juventus-lah yang mendapatkan kemenangan berkat gol Martin Caceres dan Alessandro Del Piero.
"Inter tampil luar biasa di babak pertama. Kami mampu melakukan ini di stadion pribadi Juventus, di tempat di mana mereka masih tak terkalahkan." ungkap Zanetti kepada Sky Sport.

"Kami tahu bisa memberikan mereka masalah, tapi kami tidak beruntung untuk memaksimalkannya, Kami juga memulai babak kedua dengan cukup baik, tapi gol Juventus memberikan efek buruk."

Claudio Ranieri - Inter
Getty Images

Inter Milan memiliki beberapa peluang emas di babak pertama yang berhasil diselamatkan Gianluigi Buffon. Namun, sundulan Martin Caceres dan Alessandro Del Piero memberikan poin penuh kepada Inter Milan.

"Banyak penyesalan di pertandingan ini karena satu jam pertama kami melakukannya dengan sangat baik, tapi gol dari bola mati kembali menghancurkan kami. Hanya ada empat pemain mereka di kotak kami, tapi kami tertarik dengan Mirko Vucinic," ulas allenatore Claudio Ranieri. 
"Andrea Poli seharusnya menjaga Vucinic, tapi Maicon kehilangan Caceres karena dia memperhatikan pemain asal Montenegro itu. Sejak saat itu, pertandingan selesai untuk kami karena kami kehilangan intensitas dan determinasi."

"Saya kecewa dengan hasil ini, karena kami bermain sangat baik melawan Juventus. Kami telah mempelajari laga ini dan menginterpretasikannya dengan baik, tapi hanya sampai Caceres mencetak gol.

Setelah itu, Juve melegitimasi hasil akhir dengan menciptakan setidaknya tiga kans emas," pungkasnya, dikutip Football Italia.
 

Turin - Juventus berhasil menjaga persaingan dengan AC Milan di puncak klasemen. Dalam laga menjamu Inter Milan, Bianconeri memetik kemenangan dengan skor 2-0.

Berlaga di depan pendukungnya sendiri, Juventus Stadium, Senin (26/3/2012) dinihari WIB, Juventus beruntung bisa menyudahi babak pertama dengan skor 0-0. Gianluigi Buffon jadi pahlawan dengan banyak penyelamatan yang dia lakukan.

Di paruh kedua laga, anak didik Antonio Conte tampil lebih efektif. Dua gol pun berhasil dilesakkan masing-masing melalui Martin Caceres dan Alessandro del Piero.

Kemenangan 2-0 ini menjaga Juventus dalam persaingan dengan AC Milan dalam merebut Scudetto. Masih duduk di posisi kedua, jarak antara kedua tim masih bertahan di empat angka.

Sementara untuk Inter, kekalahan ini menyebabkan mereka turun satu anak tangga ke posisi sembilan klasemen. Posisi mereka diambil Catania, yang pada pertandingan sebelumnya bermain imbang 2-2 di kandang Napoli.

Jalannya Pertandingan

Juventus punya peluang pertama bikin gol saat Julio Cesar bisa meredam sepakan Simone Pepe di menit tiga. Inter kemudian membalas, saat Douglas Maicon melepas umpan pada Diego Milito namun tendangannya dari jarak dekat dihadang Buffon.

Memasuki menit 16 umpan silang yang dilepas Caceres berhasil menemui Matri. Tandukannya, meski dalam jepitan dua bek Inter, memaksa Cesar berjibaku mengamankan gawangnya.

Inter kemudian punya peluang emas saat tandukan Diego Forlan meneruskan umpan Maicon mengarah ke tiang dekat. Bola sepertinya akan masuk, namun Buffon melakukan penyelamatan gemilang.

Buffon kembali membuat penyelamatan penting saat dalam posisi satu lawan satu dia menghalau bola tendangan Milito, plus memblok upaya rebound yang langsung datang ke arahnya. Tendangan Joel Obi dari jarak jauh juga gagal mengalahkan Buffon karena sang kiper dengan sigap menepisnya.

Sebelum turun minum Buffon kembali bikin penyelamatan. Kali ini dia meredam tendangan jarak jauh Dejan Stankovic.

Di awal babak kedua Juventus lebih dulu mengancam saat sepakan keras Claudio Marchisio masih bisa dihalau Cesar. Dari tendangan sudut yang lahir pada moment tersebut, Juventus akhirnya membuka keunggulan pada menit 57.

Umpan yang dilepas Andrea Pirlo tepat mengarah ke kepala Caceres. Berdiri tanpa kawalan di tengah kotak penalti, tandukannya masuk ke gawang dan cuma bisa dipandangi Cesar.

Tuan rumah kembali mengancam saat Vucinic bisa lolos dari jebakan offside untuk mengejar umpan terobosan Del Piero. Namun sepakan Vucinic tepat mengarah ke pelukan Buffon.

Memasuki menit 71 Juventus berhasil menambah keunggulan. Lolos dari jebakan offside saat masuk ke dalam kotak penalti, sepakan Del Piero ke arah tiang jauh gagal dihalau Julio Cesar. Juventus unggul 2-0.

Skor hampir berubah jadi 3-0 saat Chiellini berhasil menanduk bola dengan sempurna di dalam kotak penalti. Tapi Cesar membuat penyelamatan saat sambil melayang dia menghalau si kulit bundar.

Susunan Pemain

Juventus: Buffon; Caceres, Barzagli, Chiellini, De Ceglie; Vidal, Pirlo, Marchisio; Pepe (Bonucci 53), Matri (Del Piero 53), Vucinic (Quagliarella 74)

Inter: Julio Cesar; Maicon, Lucio, Samuel, Nagatomo; Zanetti, Stankovic, Poli (Pazzini 68), Obi (Faraoni 68); Forlan, Milito
Inter youth celebrating
Getty Images
Inter Milan berhasil menjuarai turnamen usia muda Eropa NextGen Series dengan mengalahkan Ajax Amsterdam melalui adu penalti di laga puncak di Leyton Orient, Minggu (25/3) petang.

NextGen Series merupakan turnamen yang mulai digelar tahun ini sebagai sarana pengembangan bakat-bakat usia muda klub Eropa. Sebanyak 16 tim mengikuti edisi inaugural, antara lain seperti Barcelona, Liverpool, Olympique Marseille, Tottenham Hotspur, PSV Eindhoven, dan Aston Villa.

Final mempertemukan Inter dengan Ajax. Inter lolos setelah mengalahkan Marseille di semi-final, sedangkan Ajax lolos berkat kemenangan atas Liverpool.

Awalnya Ajax menguasai pertandingan, tetapi tertinggal lebih dahulu ketika Samuele Longo berhasil memanfaatkan umpan Daniel Bessa. Ajax berhasil membalas di awal babak kedua melalui tendangan bebas Stefane Denswil.

Inter harus bermain dengan sepuluh orang sejak menit 70 ketika Ibrahima M'Baye menerima kartu merah karena melanggar Davy Klaassen. Unggul jumlah pemain, Ajax gagal memanfaatkan sejumlah peluang. Inter bahkan nyaris memastikan kemenangan kalau saja Romano mampu memanfaatkan peluang berhadapan satu lawan satu dengan kiper Micky van der Hart.

Skor 1-1 bertahan hingga babak perpanjangan waktu selesai. Saat adu penalti, kiper Inter Rafaelle Di Gennaro berhasil membendung eksekusi Joel Veltman. Empat algojo Inter tidak melakukan kesalahan dan mampu menjalankan tugasnya sehingga Nerazzurri sukses keluar sebagai juara.

Roberto Mancini
Getty Images



Pelatih Roberto Mancini mengatakan krisis yang dihadapi Inter Milan saat ini sebenarnya sudah bisa diperkirakan jauh hari sebelumnya.

"Cepat atau lambat krisis itu akan datang. Anda tidak bisa menang terus menerus," ujar Mancini kepada Radio Deejay.

Meski tidak lagi berkarier di Serie A, Mancini mengamati perkembangan Serie A, dan terus mengikuti perjalanan Inter Milan. Ia juga akan menyaksikan laga Juventus-Inter, pekan ini.

"Juventus berada pada moment terbaik. Inter harus mengakhiri musim di peringkat ketiga. Saya kira akan ada laga menghibur," ujar Mancini.

Inter, masih menurut Mancini, seharusnya lebih banyak memberi kesempatan kepada pemain muda, yang membutuhkan pengalaman dari para seniornya.

"Pemain muda harus ditempa. Jangan berharap pemain muda secepatnya memberi kontribusi. Sayangnya, di Italia tidak ada orang yang memberikan waktu kepada pemain muda untuk berkembang," demikian Mancini.

Di Liga Champions, Milan kini menjadi satu-satunya wakil Italia yang tersisa, dan akan menghadapi Barcelona. Milan, lanjut Mancini, terbiasa menghadapi situasi ini dan selalu bisa memperbaiki permainannya.

Mancini juga memuji Zlatan Ibrahimovic, yang kerap menjadi penentu bagi klub-klub Serie A meraih gelar.
Javier Zanetti - Inter (Getty Images)
Getty Images
Kapten Javier Zanetti mulai meragukan masa depannya bersama Inter Milan, dan sia meninggalkan San Siro jika Nerazzurri menghendaki.

"Saya akan bermain menghadapi Juventus seolah-olah ini laga terakhir saya," ujar Zanetti.

"Jika Inter meminta saya mundur, saya akan meninggalkan San Siro, Juni 2012," demikian Zanetti.

Zanetti mengatakan dirinya mendengar semua kritik terhadap pemain tua, khususnya 'klan' Argentina, di ruang ganti. Ia akan menghadapi semua kritik itu saat berlaga di Turin.

"Juventus memiliki pelatih berkarakter, namanya Antonio Conte. Itulah yang kami ingin saksikan saat menghadapinya," demikian Zanetti.

Menurut Zanetti, dirinya menjalani tujuh musim tanpa trofi bersama Inter. Setela itu Inter mendominasi Serie A dan Eropa, dan saat ini adalah akhir sebuah era bagi Nerazzuri.

"Adalah tidak benar jika kami tidak mengetahui semua itu," demikian Zanetti.

"Jika saya harus meninggalkan Inter, saya tidak akan menyesalinya. Namun saya ingin bertahan di Inter, dan menjalani peran lain," demikian pemain asal Argentina itu.

Zanetti kini berusia 38 tahun. Ia telah berada di Inter sejak 1995, dan menjadi pemegang rekor bermain dengan 790 kali.

Diego Forlan - Inter
Getty Images

Striker Inter Milan Diego Forlan mengutarakan keinginannya agar bisa membela Uruguay di ajang Olimpiade 2012 yang akan berlangsung di London pada musim panas mendatang.

Forlan merupakan pemain Uruguay dengan caps terbanyak, yakni 85 pertandingan. Ia berpeluang masuk ke dalam daftar 23 pemain yang akan diboyong ke Inggris.

"Saya ingin ada di sana, tapi itu tak bergantung pada diri saya," ujar Forlan kepada sebuah stasiun radiio di Uruguay, dikutip Tribalfootball.

"Saya masih menunggu pilihan yang akan dibuat pelatih. Saya sadar harus bisa bermain dan bekerja keras untuk bisa dipanggil."

"Saya tidak terlalu obsesi karena kalau saya tidak bisa ikut ke dalam skuad akibat tidak mendapatkan restu dari Inter, saya bisa kecewa."

Luc Castaignos - Inter (Getty Images)
Getty Images

Feyenoord akan mencoba meminjam Luc Castaignos musim panas mendatang, jika striker John Guidetti meninggalkan De Kuip dan kembali ke klub induknya; Manchester City.

Castaignos bukan orang asing di De Kuip. Feyenoord melepas pemain berusia 19 tahun itu ke Inter Milan, musim lalu.

Sayang, Castaignos gagal tampil mengesankan pada musim pertamanya di Serie A. Ia hanya mendapatkan kesempatan bermain enam kali sepanjang musim ini. Inter kemungkinan tidak keberatan melepasnya ke Feyenoord dengan status pinjaman.

Guidetti, kini berusia 19 tahun, mengoleksi 18 gol dari 17 laga.

"Castaignos masuk dalam rencana kami," ujar Martin van Geel, direktur teknik Feyenoord.

"Tahun lalu kami melepasnya ke Inter. Kini kami dengar dia tidak menikmati kehidupannya di Serie A Italia," lanjutnya.

Namun, masih menurut Van Geel, Castaignos bukan satu-satunya yang diincar. Van Geel mengatakan ada sejumlah nama yang dipertimbangkan sebagai pengganti Guidetti.

Diego Milito - Inter-Olympique Marseille (Getty Images)
Getty Images

Striker Inter Milan Diego Milito menyatakan dirinya ingin sekali bisa bermain bareng gelandang Juventus Andre Pirlo di Nerazzurri.

Pernyataan pemain asal Argentina itu sama saja seperti sebuah "bujukan" agar Pirlo mau bergabung ke Inter Milan.

Inter Milan dan Bianconeri akan bertemu dalam sebuah partai big match di Turin, Senin (26/3) dinihari WIB.


"Kekuatan Juve adalah organisasi permainan dan antusiasme mereka ketimbang kemampuan individu para pemain," ujar Milito dikutip Tribalfootball.

"Tentang hal itu, kalau ada pemain yang saya ingin bermain barengnya, maka dia adalah Pirlo. Ia membuat tim menjadi hidup."

Giampaolo Pazzini - Inter (Getty Images)
Getty Images

Striker Inter Milan Giampaolo Pazzini menargetkan kemenangan saat bertandang ke markas Juventus dalam lanjutan Serie A Italia, Senin (26/3) dinihari WIB.

Pazzini sangat berharap Nerazzurri bisa menampilkan permainan terbaik untuk mencuri poin penuh di markas lawan.

Inter kini berada di peringkat ketujuh, tertinggal enam poin dari posisi empat besar. 

"Motivasi pasti akan datang dalam pertandingan seperti ini. Kami ingin melakukan yang terbaik, untuk presiden Massimo Moratti," ujar Pazzini kepada Studio Sport.

"Sang presiden selalu memberikan motivasi, dan itu penting buat tim untuk memiliki pemimpin yang percaya pada kami."

"Kami terus yakin bisa meraih posisi ketiga. Mulai dari sekarang, kami harus mulai kembali ke jalur kemenangan."

Dejan Stankovic - Inter (Getty Images)
Getty

Gelandang Inter Milan Dejan Stankovic meyakini tekanan berat akan ada di kubu Juventus ketika kedua tim saling bentrok pada akhir pekan ini dalam lanjutan Serie A Italia.

Inter saat ini berada di peringkat tujuh klasemen, sementara Juventus sedang bersaing dengan AC Milan untuk memperebutkan Scudetto. Stankovic menilai The Old Lady memiliki beban lebih besar, karena mereka tidak boleh kalah, atau berisiko gagal merealisasikan 

“Juventus punya beban lebih besar dibandingkan Inter. Mereka bertarung untuk Scudetto, dan kami tahu itu akan membawa tekanan sangat besar,” ujar Stankovic dilansir La Gazzetta dello Sport.

“Mereka tidak boleh kehilangan poin. Bahkan bakal ada tekanan terhadap mereka jika Milan memenangi laga mereka pada Sabtu.”

Stankovic menambahkan, peluang Nerazzurri untuk menempati posisi tiga di akhir musim demi mendapatkan tiket ke Liga Champions masih terbuka.

“Sungguh menyakitkan melihat posisi kami di klasemen sementara. Namun, kami punya beberapa pertandingan penting melawan Udinese dan Lazio untuk menempati peringkat ketiga. Kami masih menjadi lawan yang menakutkan,” kata Stankovic.
23 Maret 1980 - (2012) : Skandal TOTONERO


Skandal perjudian Totonero 1980 (atau hanya sering disebut Totonero 1980) adalah skandal pengaturan pertandingan di kasta Seri A dan Seri B.

Skandal ini terungkap pada 23 Maret 1980 oleh Guardia di Finanza (polisi keuangan Italia), setelah dua pemilik toko Roma, Fabio Trinca dan Massimo Cruciani, menyatakan bahwa beberapa pemain sepak bola Italia "menjual" pertandingan sepak bola untuk mendapatkan uang.

Para tokoh utama dalam skandal ini adalah Milan, Lazio, Perugia, Bologna, Avellino (Seri A), Taranto dan Palermo (Seri B). Dikhususkan untuk Paolo Rossi, hukumannya ditangguhkan selama tiga tahun (dikurangi menjadi dua melalui banding), dan kembali tepat waktu untuk membantu Italia memenangkan Piala Dunia FIFA 1982

Berikut daftar klub dan pemain yang terlilit kasus:

Klub dari Serie A :
LAZIO :
Terbukti terlibat suap ketika melawan Milan dan dihukum degradasi ke seri B.
Pemain-pemain yang dihukum:
1. Massimo Cacciatori,dihukum selama 5 tahun yang kemudian dihukumannya ditambah menjadi dilarang seumur hidup terlibat dalam sepakbola.
2. Bruno Giordano,dilarang terlibat dalam sepakbola selama 3 tahun 6 bulan.
3. Lionello Manfredonia , dilarang terlibat dalam sepakbola selama 3 tahun 6 bulan

4.Giuseppe Wilson,dihukum selama selama 3 tahun yang kemudian hukumannya bertambah jadi seumur hidup
dilarang terlibat dalam sepakbola.

5.Maurizio Montesi,dilarang terlibat dalam sepakbola selama 6 bulan.

AC MILAN
(2X melakukan skandal memalukan yaitu 1980 & 1982) :
Terbukti terlibat suap ketika melawan Lazio dihukum degradasi ke seri B dan presidennya Felice Colombo dilarang mengurus sepakbola seumur hidup.

Milan didegradasi ke Seri B oleh F.I.G.C, karena terlibat skandal perjudian Totonero 1980. Di 1980/1981, Milan dengan mudah menjuarai Seri B, dan kembali ke Seri A, di mana penyakit tersebut terulang di musim 1981/1982, Milan terdegradasi kembali.

Pemain-pemain yang dihukum:
1.Enrico Albertosi, dihukum selama 4 tahun yang kemudian hukumannya ditambah menjadi seumur hidup terlibat dalam sepakbola.
2.Giorgio Morini, dilarang terlibat dalam sepakbola selams 1 tahun 6 bulan.
3.Stefano Chiodi, dilarang terlibat dalam sepakbola selama 6 bulan.

PERUGIA :
Dihukum pengurangan 5 poin pada musim 1980-1981.
Pemain-pemain yang dihukum:

1.Paolo Rossi,Dituduh terlibat bersama pemain lainnya telah mengatur skor saat klubnya
bermain imbang 2-2 melawan Avellino sehingga dihukum 3 tahun yang kemudia dikurangi jadi 2 tahun dilarang terlibat dalam sepakbola.

2.Luciano Zecchini,dilarang terlibat dalam sepakbola selama 3 tahun.

BOLOGNA
Dihukum -5 poin pada musim 1980-1981 dan presidennya Tommaso Fabretti dilarang
mengurusi sepakbola selama satu tahun.

Pemain-pemainnya yang dihukum:
1.Carlo Petrini
dilarang terlibat dalam sepakbola selama 3 tahun 6 bulan.
2.Franco Colomba
dilarang terlibat dalam sepakbola selama 3 bulan.

5.Avellino,dihukum -5 poin pada musim 1980-1981
Pemain-pemain yang dihukum:
1.Claudio Pellegrini
dilarang terlibat dalam sepakbola selama 6 tahun.
2.Franco Kordoba
dilarang terlibat dalam sepakbola selama 1 tahun 2 bulan

KLUB2 SERIE B :

TARANTO :
dihukum -5 poin pada musim 1980-1981.

PALERMO :
dihukum -5 poin pada musim 1980-1981.
Pemain-pemain yang dihukum:

1.Guido Magherini,dilarang terlibat dalam sepakbola selama 3 tahun 6 bulan.
2.Lionenello Massimeli,dilarang terlibat dalam sepakbola selama 3 tahun.

Pemain-pemain yang terjerat kasus tapi klubnya tidak terlibat:
1.Giuseppe Savoldi(Napoli),dilarang terlibat dalam sepakbola selam 3 tahun 6 bulan.
2.Oscar Damiani(Napoli),dilarang terlibat dalam sepakbola selama 3 bulan.
3.Carlo Merlo(Lecce),dilarang terlibat dalam sepakbola selama 1 tahun.
Meski musim ini bisa dibilang bukan musim yang indah bagi Inter Milan, namun ada sedikit pelipur lara di tengah nestapa yang sedang dirasa La Beneamata.

Klub milik Massimo Moratti tersebut baru saja didaulat sebagai klub Italia terbaik abad ini oleh Federasi Internasional Sejarah Sepakbola & Statistik (IFFHS).

Meski Nerazzurri tidak berada di peringkat pertama daftar IFFHS namun mereka adalah pemimpin untuk klub asal Italia. Secara keseluruhan Inter di posisi ke-5.

Barcelona dalam tangga teratas, diikuti oleh Manchester United (2), Arsenal (3) dan Real Madrid (4). sementara di bawah klub Diego Milito cs ada Bayern Munich (6), dan kemudian posisi peringkat klub Italia lainnya ada AC Milan (8), AS Roma (10) dan Juventus (14).
Selain hasil imbang 0-0 dengan Atalanta, ada kabar tak sedap lain yang tersiar dari kubu Inter Milan. Media Italia menyebut kalau Diego Forlan menolak saat diminta bermain oleh Claudio Ranieri dalam laga tersebut.

Dikutip dari Football Italia, Ranieri sedianya memasukkan Forlan sebagai pemain pengganti untuk Joel Obi, yang bermain melebar di sayap. Namun karena striker asal Uruguay itu menolak, yang kemudian masuk ke dalam lapanan adalah Luc Castaignos.

Soal hubungan yang tak baik antara Forlan dengan Ranieri sudah tersiar sejak tengah pekan lalu. Eks Atletico Madrid itu kabarnya kecewa saat ditarik Ranieri di paruh kedua pertandingan kontra Marseille di ajang Liga Champions.

Ranieri langsung membantah pemberitaan tak menyenangkan tersebut. Namun sang pelatih menyebut kalau kalau striker yang pernah membela Manchester United cuma meminta dirinya tak di pasang pada posisi tertntu.

"Dia tidak menolak dimainkan. Saya hanya bertanya apakah dia siap untuk bekerja secata taktis di sisi kiri," sahut Ranieri.

"Dia menjawab dengan penuh kejujuran" 'Tidak, pelatih, jika saya harus masuk ke lapangan saya memilih bermain dengan cara berbeda." Jadi saya memilih untuk tidak memasukkannya, karena saya butuh pemain lain," lanjut dia di Football Italia.

Sementara saat dikonfimasi soal kabar tersebut, Forlan juga menyangkal kalau dirinya menolak diturunkan. Semua disebutnya cuma sekadar persoalan taktik.

"Ranieri sudah menjelaskannya dengan baik. Saya tidak menolak dimainkan, itu cuma masalah pemilihan taktik. Tak ada lagi yang bisa saya tambahkan," lugas dia.

Javier Zanetti - Inter (Getty Images)
Getty Images

Inter Milan harus puas ditahan tanpa gol oleh Atalanta, pada giornata ke-28 Serie A Italia, Minggu (18/3). Javier Zanetti merasa timnya sudah melakukan segala cara untuk membawa pulang tiga poin ke Giuseppe Meazza dan hanya tidak beruntung tidak mampu menjaringkan gol.

"Tim ini hanya dimainkan satu tim, dan semuanya Inter. Permainan mereka hanya mengandalkan serangan balik ketika kami menciptakan peluang untuk menang tapi kami tidak mampu menggolkan," ujar Zanetti selepas laga.

"Kami hanya memberikan sedikit peluang kepada mereka tapi kecewa kami dihukum oleh hasil ini, kami hanya memperoleh satu poin. Ini menyedihkan, tapi sekarang kami harus menatap ke depan dan menyiapkan laga melawan Juventus," lanjut bek asal Argentina itu.

"Ini sebuah keuntungan karena kami memiliki waktu lebih banyak untuk menyiapkan laga karena kami tak tanpil di Coppa Italia, tapi sebenarnya kami tak ingin ada di situasi ini."
Claudio Ranieri - Inter (Getty Images)


Baru saja memetik kemenangan perdana di Serie A sejak Januari dengan membekuk Chievo 2-0 pekan lalu, Inter Milan kembali menelan hasil mengecewakan minggu ini.

Menjadi tuan rumah di Giuseppe Meazza menghadapi Atalanta, La Beneamata ditahan tanpa gol. Seperti kontra Chievo, partai ini pun diwarnai dengan kegagalan Diego Milito

Raihan hanya satu poin membuat Inter masih terpaku di peringkat tujuh, berselisih lima angka dari Udinese, yang baru bermain Senin dinihari WIB, di zona Liga Europa, dan tujuh poin dari Lazio di slot terakhir menuju Liga Champions.

Pelatih Claudio Ranieri pun tak kuasa menutupi kekecewaan menyikapi hasil yang membuat langkah Inter kian berat musim ini. Berusaha realistis, The Tinkerman berharap tak ada lagi pembicaraan soal target menyambar tiket UCL untuk saat ini.

"Kami kecewa karena kami tak mamu memenangi laga meski telah menunjukkan komitmen," kata Ranieri usai pertandingan kepada Sky Sport Italia.

"Ini bukanlah musim yang mudah, kami mengetahui itu, tapi saya tak dapat menimpakan kesalahan apa pun pada para pemain karena ini."

"Kami harus menapaki laga satu demi satu tanpa membuat target jangka panjang."
"Kami harus terus berlanjut dengan sikap profesional ini tanpa membicarakan mengenai tempat ketiga atau target-target lainnya," tandas sang allenatore.
Andrea Consigli - Inter-Atalanta - Serie A


Inter Milan harus puas dengan skor imbang 0-0 lawan Atalanta di laga giornata 28 Seri A Italia. Inter setidaknya punya satu peluang emas yang terbuang setelah Diego Milito gagal mengeksekusi sebuah tendangan penalti.

Di Stadio Giuseppe Meazza, Minggu (18/3/2012) malam WIB, Inter memiliki peluang emas untuk unggul pada menit 24 usai wasit menunjuk titik putih. Sial bagi Inter, Milito yang maju menjadi algojo gagal membobol gawang Andrea Consigli.

Setelah peluang tersebut kedua tim lantas saling menciptakan peluang, tetapi pertandingan tetap berakhir dengan skor kacamata alias 0-0.

Dengan tambahan satu angka ini maka Inter bergeming di posisi tujuh klasemen dengan poin 41. Nerazzurri memiliki poin sama dengan AS Roma yang satu peringkat lebih baik dan belum melakoni laga pekan ke-28.

Jalannya pertandingan

Tiga menit pertandingan berjalan, Inter mencatatkan peluang meski sepakan Esteban Cambiasso masih melebar. Di menit ke-18 giliran Maicon yang melakukan tembakan kendati bola juga belum menemui sasaran.

Enam menit kemudian, Inter mendapat peluang emas setelah Gianpaolo Bellini melanggar Giampaplo Pazzini di kotak penalti. Milito kemudian maju untuk mengeksekusi penalti tetapi gagal melaksanakan tugasnya karena bola masih bisa diantisipasi Consigli.

Masih di menit yang sama Consigli kembali melakukan penyelamatan gemilang. Sundulan Walter Samuel menyambut umpan Maicon masih dapat diantisipasinya. Skor imbang 0-0 bertahan hingga turun minum.

Inter kembali langsung menekan di paruh kedua. Di menit ke-50 upaya Cambiasso masih bisa diblok oleh lini belakang Atalanta.

Tujuh menit kemudian giliran Poli melakukan sepakan jarak jauh. Consigli yang tampil sigap kembali bisa mengamankan gawangnya dari kebobolan.

Atalanta yang terus dikurung akhirnya balik menyerang melalui Gianpaolo Gabbiadini di menit ke-62. Tetapi Julio Cesar dapat meredam usahanya.

Di sisa pertandingan kedua tim tetap tak mampu mencetak gol. Laga pun berakhir dengan skor kaca mata 0-0.

Susunan pemain:

Inter: Julio Cesar; Maicon, Lucio, Samuel, Nagatomo; Zanetti, Poli (Castaignos 77), Cambiasso, Obi (Faraoni 66); Milito (Zarate 63), Pazzini

Atalanta:Consigli;Raimondi, Ferri, Manfredini, Bellini; Schelotto, Cigarini, Carmona, Moralez; Carrozza (Pinto 78); Marilungo (Gabbiadini 54)


 
Slavek dan Slavko

Setiap pageralan Piala Eropa memang diidentikkan dengan maskot. Untuk pagelaran Piala Eropa 2012, Uni Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) bersama pihak panitia penyelenggara menentukan Slavek dan Slavko sebagai maskot.

Jangan heran jika Piala Eropa 2012 nanti akan ada dua sosok mahluk imajinatif. Mereka adalah Slavek dan Slavko. Kedua sosok itulah maskot Piala Eropa 2012 yang digelar di dua negara, Polandia dan Ukraina.

Slavek dan Slavko diputuskan sebagai maskot dari Piala Eropa 2012 Polandia-Ukraina setelah menjadi pemenang dalam voting yang dilakukan oleh UEFA dari tanggal 16 November hingga 3 Desember 2011 tersebut. Sebelumnya, UEFA menyiapkan tiga nama, yaitu Slavek-Slavko, Siemko-Strimko, dan Klemek-Ladko. Nama-nama ini terinpirasi dari nama keluarga yang menonjol di Polandia-Ukraina. Slavek-Slavko berhak mewakili Piala Eropa 2012 karena dipilih 56 persen dari 39.233 yang mengikuti voting. Sedangkan Siemko-Strimko hanya meraih 29% suara, dan Klemek-Ladko 15% suara.

Slavek merupakan maskot yang mewakili Polandia. Hal ini terlihat dari kostum yang ia pakai yaitu seragam timnas Polandia (putih-merah). Sementara Slavko merupakan maskot yang mewakili Ukraina dengan seragam timnas Ukraina (kuning-biru). Tak hanya seragam, warna rambut mereka pun disesuaikan dengan warna dari bendera kedua negara.

Presiden Federasi Sepak Bola Polandia (PZPN), Grzegorz Lato, dan Presiden Federasi Sepak bola Ukraina (FFU), Grigoriy Surkis, menyambut gembira kehadiran kedua maskot ini. Menurut Surkis, Slavek dan Slavko sangat mencerminkan komitmen dari kedua negara dan federasi sepak bolanya untuk menyukseskan Piala Eropa 2012.

“Saya pikir maskot ini akan mempromosikan tuan rumah dengan sangat positif. Mereka muda dan dinamis, sama seperti Ukraina dan Polandia,” ujar Anggota Komite Eksekutif UEFA yang juga menjabat sebagai Presiden Delegasi Piala Eropa 2012 seperti dilansir situs resmi UEFA.

“Kami berbagi ide yang sama dan kami berharap bisa mempersembahkan kegembiraan dalam turnamen ini,” kata Sarkis.

Lato menambahkan, “Saya menyukai rambut mereka. Pada 40 tahun lalu saya memiliki rambut seperti itu. Ini hari yang spesial dan promosi yang besar untuk turnamen ini.”

Lantas, siapa yang mendesain kedua maskot ini? tak lain adalah Warner Bros. Perusahaan asal Amerika Serikat ini sudah menjadi desainer untuk maskot Piala Eropa empat kali berturut-turut (termasuk Slavek dan Slavko).

Slavek dan Slavko akhirnya resmi menggantikan peran dari Trix dan Flix, maskot kembar yang mewakili Piala Eropa 2008 Austria-Swiss.

Marcelo Bielsa, Athletic Bilbao

Terpukau dengan kinerja Marcelo Bielsa menangani Athletic Bilbao, Inter Milan disebut Football Italia akan mencoba melayangkan tawaran lagi kepada orang Argentina itu untuk menukangi tim musim depan.

Il Biscione sebelumnya pernah berusaha merekrut sosok berjulukan Loco Bielsa alias Si Gila Bielsa itu saat ditinggal Leonardo musim panas silam, tapi tawaran tersebut ditolak.
Namun, mengingat Bielsa hanya dikontrak Bilbao selama satu tahun dan hingga kini belum mau membahas perpanjangan ikatan kerja, Inter pun diyakini tengah mempersiapkan proposal anyar.

"Saya tak ingin membicarakan tentang perbaruan kontrak, karena itu adalah pertanyaan yang menempatkan saya dalam posisi sulit," ucap Bielsa.

"Pertanyaan itu dapat mengubah keseimbangan antara saya dan klub. Saya pikir semua evaluasi harus dilakukan pada akhir musim, saat semua hasil sudah pasti."

"Sepakbola berada dalam pergerakan konstan, tergantung pada hasil dan lawan, jadi kami masih dalam perjalanan pada tiga kejuaraan berbeda."

Bielsa membawa Los Leones berkibar saat mengamankan tiket perempat-final Liga Europa dengan membungkam raksasa Inggris, Manchester United.

Selain itu, Bilbao juga diantarnya menembus partai final Copa del Rey kontra Barcelona yang akan digelar Mei mendatang dan masih berpeluang mengakhiri La Liga di zona Liga Champions.

Inter sendiri saat ini masih ditangani oleh Claudio Ranieri, namun The Tinkerman diyakini tak akan dipekerjakan lagi musim depan.
Wesley Sneijder - Inter (Getty Images)

Playmaker Inter Milan Wesley Sneijder membantah rumor yang menyebutkan bahwa dirinya akan hengkang ke AC Milan pada musim panas nanti.

Seperti yang diketahui, media Italia mengklaim bahwa pemain asal Belanda tersebut akan mempertimbangkan untuk hirah ke rival sekota klubnya saat ini, menyusul I Nerazzurri akan memulai proyek baru mereka musim depan.
"Hengkang ke AC Milan? Itu omong kosong. Laporan tersebut tidak mempunyai dasar," tegas Sneijder kepada wartawan.

Sneijder santer dikabarkan akan hijrah dari San Siro setelah gagal menampilkan performa seperti saat dirinya membantu Inter memenangi treble winner, yaitu Serie A Italia, Coppa Italia dan Liga Champions.

Manchester United juga diyakini masih tertarik untuk mendatangkan Sneijder setelah pihak Old Trafford diberitakan ingin memboyong pemain berusia 27 tahun tersebut pada bursa transfer musim panas dan musim dingin silam.
79 Tahun (1933-2012) genap sudah Persib Bandung hadir di tengah-tengah masyarakat Pasundan dan Indonesia. Berbagai prestasi nasional dan internasional telah diraih. Ada suka menghasilkan tawa, ada juga sedih menghasilkan air mata. Di bawah ini kami hadirkan tanggal-tanggal penting tim Persib Bandung dari jaman sebelum kemerdekaan, sampai menjadi tim profesional di musim ini.

14 Maret 1933 Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB) sepakat melakukan fusi dan lahirlah perkumpulan yang bernama Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia Bandung (Persib). Anwar St. Pamoentjak tercatat sebagai Ketua Umum pertama.
1934 Runner Up Perserikatan di bawah VIJ Jakarta
1936 Runner Up Perserikatan di bawah Persis Solo
1937 Juara Perserikatan
1939 Juara 3 Perserikatan di bawah Persis Solo dan PSIM
1939 Juara 3 Perserikatan di bawah Persis Solo dan Persebaya
Mei 1952 Persahabatan menghadapi Aryan Gymkhana (India)
1952 Juara 3 Perserikatan di bawah Persebaya dan Persija
6 September 1959 Runner up Perserikatan di bawah PSM
31 Juni 1961 Juara Perserikatan
Juli 1963 Juara Turnamen Kongres Istimewa PSSI
Januari 1964 dikalahkan Tim Nasional Jerman Timur 0-2
29 Oktober 1964 dikalahkan Tim Nasional Jerman Timur 1-7
21 Januari 1973 Juara Piala Bank Bumi Daya
24 April 1973 Juara 4 turnamen Marah Halim Cup ’73
9 Maret 1975 persahabatan mengalahkan Tutang (Taiwan) 8-0
14 Oktober 1976 kalah dari Sao Paulo (Brazil) 0-4
18 Desember 1976 mengalahkan Brno (Cheko) 2-1
27 Juni 1977 persahabatan mengalahkan timnas U-21 Italia 3-1
1978 menahan imbang tim nasional Korea Selatan 0-0
11 Juli 1978 Persahabatan mengalahkan Selangor FA 3-1
12 April 1979 Juara Piala bandung Urang
9 Agustus 1981 persahabatan denganMuenchen University 1-1
26 Agustus 1981 menahan tim nasional Korea Selatan 0-0
23 September 1982 Juara Piala Galunggung
29 Desember 1983 dikalahkan Freiburg (Jerman) 0-5
25 November 1982 dikalahkan DNEPR (Uni Soviet) 0-2
10 November 1983 Runner Up Perserikatan di bawah PSMS
5 Februari 1985 dikalahkan Torpedo Kutaisi (Uni Soviet) 1-3
23 februari 1985 Runner Up Perserikatan di bawah PSMS
23 Oktober 1985 Runner up Piala Tugu Muda VII dikalahkan Rajpracha (Thailand) 0-2
11 Maret 1986 Juara Perserikatan mengalahkan Perseman Manokwari 1-0
27 Juli 1986 Juara Piala Sultan Hassanal Bolkiah di Brunei
19 Oktober 1986 menghadapi FC IQ (Belanda) menang 4-0
1987 Juara 3 Perserikatan di bawah PSIS dan Persebaya
11 Juni 1987 menghadapi PSV Eindhoven (Belanda) 0-6
13 Juli 1987 menghadapi Hallelujah (korsel) kalah 0-1
14 Juli 1987 menghadapi Juventus (Brazil) menang 2-1
5 Juni 1988 menghadapi KNVB (Belanda) kalah 0-1
9 Juli 1989 Juara 4 Marah Halim Cup
11 Maret 1990 Juara Perserikatan mengalahkan Persebaya 2-0
14 September 1990 Juara Piala Jawa Pos II/1990
1992 Juara 4 Perserikatan di bawah PSM, PSMS, dan Persebaya
17 April 1994 Juara Perserikatan mengalahkan PSM 2-0
4 Juni 1994 menghadapi AC Milan (Italia), kalah 0-8
30 Juli 1995 Juara Liga Indonesia I
November 1995 Perempat Final Liga Champion Asia
6 Desember 2006 mengalahkan Selangor FA 3-1
28 Januari 2007 menghadapi Ulsan Hyundai (Korea Selatan) 2-2
2009 Juara 3 Liga Super Indonesia 2008/2009
2010 Juara 4 Liga Super Indonesia 2009/2010
Catatan ini hanya berisi sebagian kecil perjalanan 79 tahun Persib Bandung. Mungkin masih banyak catatan sejarah tim Maung Bandung yang belum terungkap. Jika ada kesalahan, silahkan dikoreksi.
SELAMAT ULANG TAHUN KE-79 UNTUK PERSIB BANDUNG
SEMOGA JAYA SELALU DAN MERAIH PRESTASI YANG LEBIH TINGGI
Sumber tulisan:
Simamaung.com
Pikiran Rakyat
Galamedia
novanmediaresearch.wordpress.com
bukupersib.wordpress.com
rsssf.com
Penulis: Riphan Pradipta (@the_merlins)
Minggu, 11 Maret 2012, Abanda Herman harus bersusah payah untuk berubah peran menjadi seorang striker. Drago Mamic tidak punya pilihan lagi selain memaksakan Abanda berada di posisi yang tidak ‘seharusnya’ itu. Lini tengah Persela yang digalang oleh kapten tim I Gede Sukadana tidak bisa ditembus. Upaya melewati duet Roman Golian dan Suroso harus selalu terhenti di barikade awal pertahan Persela, yaitu pos gelandang bertahan mereka.

Drago Mamic adalah seorang pemikir handal yang didatangkan dari Kroasia. Dia sadar bahwa ini sudah menit ke 70, Dia hanya punya waktu sekitar 20 menit agar rekor tidak pernah kalah di kandang tetap terjaga. Maka Mamic pun memutuskan untuk menyerang lewat sisi lapangan dan mengirimkan sebagian besar aliran bola via udara. Dia simpan Gaspar yang mempunyai akurasi umpan yang mumpuni di flank kiri. Dia masukan Nasuha untuk menyerang dari sisi kanan.
Mamic sadar seorang Moses Sakyi sudah tidak mampu lagi berduel bola udara dengan Golian, maka dia menyuruh Abanda untuk melakukan tugas itu. Di titik ini, saya sebagai penonton sudah tidak tahu lagi formasi yang dipakai Persib saat itu. Yang saya tahu, Abanda ada di depan, dan di belakang hanya tinggal ada 2 pemain yang ditinggalkan.
Terhitung sejak menit 75’, Persib mengurung habis pertahanan Persela, sampai akhirnya M. Ilham harus dijegal Suroso di kotak penalti. Yap! Penalti diberikan dan Miljan Radovic sukses menjadi algojo. Menit 88’, atau sekitar 2 menit sebelum waktu normal berakhir Miljan berhasil menyamakan kedudukan. Persib 1, Persela 1. Skor bertahan sampai peluit akhir berbunyi.
Pertanyaan saya saat itu, kenapa Persib sampai harus bersusah payah dan baru ‘panas’ di sekitar menit ke 70’? Siapakah Persela? Apakah mereka pernah merebut gelar juara Liga Indonesia? Adakah pemain terbaik Liga Indonesia yang pernah terpilih dari Persela? Kemana Persib yang selama ini selalu bermain kesetanan sejak awal laga apabila tampil di Bandung? Kemana umpan pendek dari kaki ke kaki yang selama ini selalu ayah saya ceritakan?
Musim ini, saya hanya melihat Radovic yang pernah mencetak gol dan berselebrasi lari ke arah penonton ketika melawan PSPS. Selebihnya saya tidak pernah melihat pemain lain melakukan itu. Tidak, saya tidak sedang ingin dihargai. Tetapi jujur, sebagai bobotoh, adrenalin saya selalu terpacu ketika ada pemain yang lari ke tribun penonton ketika mencetak gol, walaupun memang hal itu harus dibayar mahal dengan ganjaran kartu kuning. Saya ingat bagaimana Adrian Colombo tangannya harus sampai berdarah ketika memanjat pagar hanya untuk berselebrasi bersama bobotoh. Dalam situasi seperti itu, saya merasa ada jarak yang akhirnya terhapuskan. Saya merasa kita (bobotoh) dan pemain berjuang bersama-sama di lapangan.
Ketika kalian menang, bobotoh selalu ada bersama kalian. Begitupun ketika kalah, tidak ada sedikitpun keinginan kami untuk mundur dan pergi meninggalkan kalian. KAMI SELALU ADA DI BELAKANG KALIAN!
Semoga dalam hal ini saya salah, musim ini, saya hampir tidak pernah melihat lagi semangat pemain yang rela bermain ‘berdarah-darah’ dalam satu pertandingan. Semuanya terlalu text book. Saya rindu melihat kalian berjuang dan bermain meledak – ledak sejak menit awal, saya rindu kalian ‘berperang’ dengan hati. Karena bagi kami, lambang Persib di jersey kiri kalian adalah melebihi segalanya. Harga diri kami, Jawa barat, dan tanah Pasundan ada di jersey biru yang selalu kalian kenakan.
14 Maret 2012, Persib akan berulang tahun yang ke 79. Keesokan harinya, Persib akan bermain melawan Arema di Bandung. Kalau boleh kami meminta, berikanlah kado terindah di pertandingan itu. Kalian tidak harus menang, walaupun kami memang butuh itu, tetapi yang terpenting, bermainlah habis-habisan, bermainlah dengan hati, sadarlah bahwa kalian sedang bermain di klub yang sudah lebih besar daripada apapun bagi bobotohnya. Kerahkan seluruh kemampuan terbaik kalian, tidak usah khawatir, sekali lagi, kami selalu ada di belakang kalian untuk selalu mendukung dan berjuang bersama-sama.
Kawan, kami titipkan nama besar Persib di pundak kalian. Jaga semua nama baik Persib, nama baik Bandung, dan nama baik Jawa Barat. Selamat ulang tahun Persibku. Bagimu Persib, jiwa raga kami.

Penulis adalah bobotoh dan admin situs mengbal.com

@simamaung.com
Claudio Ranieri - Inter (Getty Images)

Presiden Inter Milan Massimo Moratti menegaskan posisi Claudio Ranieri sebagai pelatih kepala tetap aman meskipun mereka tersingkir dari Liga Champions dini hari tadi (14/03).

Seperti yang diketahui, meskipun Inter berhasil meraih kemenangan dengan skor 2-1 atas Marseille, namun klub asal Prancis tersebutlah yang berhak lolos ke babak berikutnya karena aturan gol tandang.

"Tidak adil mempertanyakan sosok Ranieri, kita harus melihat bagaimana pertandingan tersebut berjalan," ujar Moratti seperti yang dilansir oleh Tribal Football.

"Jika kami kalah dengan skor 3-0 maka ya silahkan saja, tetapi saya pikir Ranieri akan tetap memimpin tim hingga akhir musim."
Claudio Ranieri - Inter (Getty Images)

Kemenangan 2-1 di Giuseppe Meazza, Rabu (14/3) dini hari WIB, tidak cukup meloloskan Inter Milan ke perempat-final Liga Champions karena Olympique Marseille unggul gol tandang. Ini kali pertama I Nerazzurri gagal menembus babak delapan besar sejak musim 2008/09 lalu.

Allenatore Claudio Ranieri menganggap hasil ini akan dijadikan patokan penilaian Inter sepanjang musim. 

"Ini merupakan cerminan kami musim ini. Mungkin kami tampil lebih baik di kedua leg, tapi kebobolan dua kali di menit akhir meski memiliki peluang emas," kata Ranieri, dikutip Uefa.com.

"Saya pikir selama 180 menit kami hanya memberi mereka tiga tembakan mengarah ke gawang, tapi tim yang mampu mencetak gol adalah yang menang, jadi selamat untuk Marseille. Inilah sepakbola dan kami harus menerimanya."

"Kami tak bisa melakukan lebih dari ini. Kami tampil menekan di 20 menit pertama, kemudian sedikit mengendur dan tidak memiliki peluang untuk menyuplai penyerang. Di babak kedua saya meminta Wesley Sneijder bermain sebagai gelandang sebagai penyuplai dan kemudian dia cedera," ulas Ranieri.

"Ini menyedihkan, tapi pemain telah memberikan semua yang mereka bisa. Kami harus menemukan motivasi sekarang karena meski tersingkir, tim telah memberikan 100 persen dan kita akan lihat apa yang bisa dilakukan di Serie A."
Dejan Stankovic, Walter Samuel - Inter-Olympique Marseille (Getty Images)
Getty Images
Gol Diego Milito di menit ke-75 sempat membuka asa Inter Milan untuk setidaknya memaksakan pertandingan ke perpanjangan waktu. Sayang, Brandao memupus mimpi Inter dan penalti Giampaolo Pazzini hanya beberapa detik jelang peluit akhir menjadi sia-sia.

Dengan kemenangan 2-1 (agregat 2-2), Inter tetap gagal melaju ke perempat-final Liga Champions karena kalah gol tandang. 
"Sayangnya, kemenangan malam ini tidak memberikan kami tiket lolos," ujar bek sekaligus kapten Javier Zanetti kepada Inter Channel.

"Ini kekecewaan yang sangat sangat besar, karena kami berjuang keras di pertandingan dan sangat ingin lolos. Kami menghadapi tim bagus Olympique Marseille dan menciptakan banyak peluang emas."

"Setelah unggul 1-0, kualifikasi makin terbuka dan kami melakukan segalanya untuk menciptakan gol kedua, tapi justru gol penyeimbang datang. Sejujurnya, saya pikir kami tidak layak tersingkir," imbuh pemain 38 tahun itu.

Di dua leg babak 16 Besar, La Beneamata kebobolan gol krusial di masa injury. "Kami harus membayar mahal, tapi sekarang kami harus kembali dan pertama kami ucapkan terima kasih kepada fans yang mendukung kami."

"Sekarang fans sedih, tapi saya bisa pastikan kami sesedih kalian, karena kami semua ingin melanjutkan petualangan di Liga Champions," pungkas pemain berkebangsaan Argentina itu.

Diego Forlan, Souleymane Diawara - Inter-Olympique Marseille (Getty Images)
Getty Images

Inter Milan memang kembali mencatatkan kemenangan, setelah serangkaian hasil negatif baik di Serie A dan Liga Champions. Sayang, skor 2-1 atas Olympique Marseille tidak cukup membawa La Beneamata mendapatkan tiket perempat-final kompetisi antarklub Eropa terelite ini.

Bermain menyerang pada laga yang dihelat di Giuseppe Meazza, Rabu (14/3) dini hari WIB, I Nerazzurri baru bisa memecah rapatnya barisan belakang tim tamu pada menit ke-75 lewat Diego Milito. Namun, Brandao kemudian menghancurkan mimpi Interisti saat menyamakan kedudukan di menit 92. Alhasil, penalti yang dibukukan Giampaolo Pazzini pun menjadi percuma, karena meski agregat 2-2 Marseille mampu melenggang dengan keungguan gol tandang.

Dituntut mengejar defisit 1-0 pada pertemuan pertama, La Beneamata tampil menyerang sejak peluit kick-off dibunyikan. Di sepuluh menit pertama tuan rumah bahkan sudah mendapatkan dua peluang emas. Pertama saat Wesley Sneijder melepaskan tendangan keras yang diblok kiper Steve Mandanda, kemudian Milito yang memilih menggunakan dada untuk meneruskan umpan silang. Kembali, Mandanda menyelematkan gawang Marseille. 

Meski terus dikepung Inter, Marseille sesekali mencoba keluar. Peluang emas tim besutan Didier Deschamps ini didapat di pertengahan babak pertama. Sebuah crossing Cesar Azpilicueta dikirim kepada Loic Remy yang pulih dari cedera, sayang sundulan Remy masih tipis di atas mistar.

Serangan bertubi-tubi Inter kerap dikandaskan Mandanda yang tampil brilian sepanjang babak pertama, termasuk ketika menggagalkan tendangan bebas Sneijder jelang turun minum.

Kans La Beneamata mencetak gol di babak kedua kembali kandas karena Marseille bermain cukup cerdas. Andrea Poli sempat memberikan harapan, tapi tendangannya melambung di atas mistar, demikian juga dengan tendangan bebas Dejan Stankovic yang masih belum menemuisasaran.

Meski tak begitu banyak mendapatkan tekanan, Julio Cesar hampir saja kebobolan ketika sundulan Alou Diarra yang meneruskan tendangan bebas Valbuena. Beruntung, kiper veteran itu dengan sigap menyelamatkan gawang.

Di sisa 15 menit pertandingan, usaha Inter membuahkan hasil. Berawal dari sepak pojok, Milito mampu membawa La Benamata unggul setelah menceploskan bola dari jarak dekat, memanfaatkan kemelut di depan gawang Mandanda.

Inter hampir menggandakan keunggulan, dengan Esteban Cambiasso mendapat peluang emas melalui sebuah sundulan yang masih melayang di atas mistar. Alih-alih mencari gol kedua, Inter malah mendapat "kejutan".

Kelengahan lini belakang dimanfaatkan Brandao yang dengan cerdik memanfaatkan sebuah tendangan gawang, kemudian mengecoh Lucio dan melepaskan tembakan terarah yang membuat Cesar tak bisa berbuah banyak menyelamatkan gawang.

Inter memastikan kemenangan di leg kedua ini setelah Mandanda melakukan pelanggaran di area terlarang. Pazzi sukses mengalahkan Gennaro Bracigliano, tapi gagal membawa timnya melenggang ke babak delapan besar karena Marseille memegang keunggulan gol tandang.


 
Sama-sama terpuruk di kompetisi liga, Inter Milan dan Olympique Marseille berharap mampu mengubah arah ke jalur yang lebih positif di Liga Champions.
Terima atau tidak, kampanye Inter di Seri-A musim ini begitu mengecewakan. Tercecer di peringkat tujuh klasemen dengan tertinggal 17 poin dari pemuncak klasemen, AC Milan, menggambarkan betapa Inter kepayahan bersaing di liga domestik.
Rasa frustrasi berkecamuk dalam benak penggawa Inter maupun Interisti, julukan fans Inter. Namun harapan baru muncul setelah Nerazzurri, julukan Inter, mengamankan kemenangan pertama dalam 10 pertandingan terakhir di semua kompetisi kala mengalahkan Chievo 2-0, Jumat pekan lalu.
Kemenangan itu datang tepat waktu ketika Inter membutuhkan suntikan moral untuk menjamu Marseille di leg kedua babak 16 besar Liga Champions, Rabu (14/3/2012) dini hari WIB. Tak bisa dipungkiri, saat ini Inter memang sangat membutuhkan kepercayaan diri untuk membalikkan defisit 0-1 dari Marseille.
Apalagi dengan segala kritikan atas performa buruk dan spekulasi terkait masa depan pelatih Claudio Ranieri, Nerazzurri mengganggap kemenangan atas Chievo begitu penting. “Sekarang kami akan menghadapi Marseille dengan kepercayaan diri dan kebahagiaan lebih besar,” ujar Ranieri dilansir Googlenews.
“Ketika hal-hal tidak berjalan bagus, saya mengatakannya secara tegas. Namun saya senang dengan tim (saat melawan Chievo) karena mereka melupakan bulan buruk di belakang mereka,” imbuh Ranieri.
“Sekarang langkah selanjutnya adalah kualifikasi Liga Champions. Kami semua tahu betapa pentingnya ini bagi semua orang terlebih bagi siapa pun yang masuk ke lapangan.”
Meski hanya mengejar defisit 0-1, tetap saja tidak mudah bagi Inter membalikkan keadaan. Inter setidaknya harus menang dengan keunggulan marjin dua gol untuk melaju ke perempat final.
Akan lebih rumit lagi jika sampai kebobolan gol. Karenanya, menjaga keseimbangan antara serangan dan pertahanan menjadi penting bagi Inter.
“Kami akan melanjutkan apa yang telah kami lakukan hingga sekarang dan tentunya memetik kemenangan memberikan kami kebahagiaan karena sepak bola adalah olahraga. Dan bagi sebuah tim besar seperti Inter menjalani satu bulan tanpa kemenangan dan segalanya menjadi tak terlihat, jelas itu tidak mudah.”
Situasi Marseille di Ligue 1 juga tak jauh beda dengan yang dialami Inter. Di akhir pekan kemarin Marseille menelan kekalahan 0-1 dari Ajaccio yang menahan mereka di peringkat delapan, tertinggal 19 poin dari pemimpin klasemen, Paris St Germain (PSG).
Kendati hasil di liga domestik mengecewakan, pelatih Marseille, Didier Deschamps yakin tak akan mengalami masalah membuat pasukannya siap menghadapi lawatan ke Giuseppe Meazza. “Kami harus memulihkan diri (dari kekalahan lawan Ajaccio) karena ada banyak kekecewaan yang dialami para pemain,” ujar Deschamps.
“Namun menghadapi pertandingan seperti ini, tidak akan masalah memberi motivasi kepada semua orang. Meski kami unggul satu gol, kami akan bermain menghadapi tim bagus. Kami akan memanfaatkan peluang dengan segala yang kami miliki.”
Buat temen2 yang mau nonton Leg 2 Liga Champions Antara Inter Milan vs Marseile via streaming silahkan melalui link link di bawah ini..

Link 1 : Inter Milan vs Marseile

Link 2 : Inter Milan vs Marseile

Link 3 : Inter Milan vs Marseile

Link 4 : Inter Milan vs Marseile

Link 5 : Inter Milan vs Marseile

NB : Valid link will be posted around 15-30 minutes before the match starts.

 

 


Verona - Setelah total sembilan pertandingan tanpa meraih kemenanan, Inter Milan akhirnya bisa kembali meraih tiga poin. Sukses yang didapat Nerazzurri tersebut sampai membuat Claudio Ranieri menitikkan air mata.

Dua gol telat dari Walter Samuel dan Diego Milito memberi Inter Milan kemenangan 2-0 atas Chievo Verona di pekan 27 Liga Italia. Ini menjadi kemenangan pertama Inter sejak Januari 2012 lalu.

Jika ditotal seluruh pertandingan yang dilewati Inter di semua kompetisi, maka Javier Zanetti cs sudah sembilan pertandingan beruntun gagal menang. Dalam rangkaian tersebut mereka dua kali main imbang dan menelan tujuh kekalahan.

Berhasil menyudahi catatan buruk jelas punya arti besar buat Inter untuk kembali merangkak ke posisi atas klasemen. Khusus buat Ranieri, hasil ini berhasil mengaduk emosinya, dan membuatnya terlihat berkaca-kaca dengan air mata saat wasit meniup peluit panjang.

"Ini artinya saya peduli dengan pemain dan saya bergembira buat mereka," sahut Ranieri saat ditanya soal air matanya.

"Kami bermain dengan baik dan mereka (pemain) layak mendapat kemenangan ini setelah sebulan lebih. Saya harus berterimakasih pada para pemain atas performanya malam ini karena mereka akhirnya bermain selayaknya Inter," lanjut Ranieri di Football Italia.

Kemenangan ini sementara mengantar Inter naik ke posisi enam klasemen sementara dengan poin 40, unggul dua angka atas AS Roma yang baru akan bertanding malam nanti di kandang Palermo.

Chievo-Inter: Sneijder, Cambiasso e Samuel in festa (Serie A)Inter Milan akhirnya kembali memetik kemenangan. Dua gol telat dari Walter Samuel dan Diego Milito memberi La Beneamata keunggulan 2-0 atas Chievo Verona dalam lanjutan Liga Italia Seri A.

Berlaga di Stadio Marc`Antonio Bentegodi, Sabtu (10/3/2012) dinihari WIB, Inter sepertinya akan kembali gagal menang setelah Milito gagal mencetak gol dari titik penalti di babak pertama. Sementara di babak kedua anak didik Claudio Ranieri juga tak kunjung bikin gol hingga laga nyaris berakhir.

Baru di menit 87 Inter akhirnya membuka keunggulan melalui Walter Samuel. Dan tiga menit kemudian Milito berhasil menggandakan skor menjadi 2-0, sekaligus memastikan Nerazzurri membawa pulang tiga poin.

Ini merupakan kemenangan pertama Inter dalam delapan pertandingan terakhir untuk ajang Seri A. Di tujuh laga sebelumnya mereka dua kali imbang dan lima kali kalah. Tambahan tiga poin mengantar Inter naik satu anak tangga ke posisi enam dengan poin 40, menggeser AS Roma yang punya koleksi angka 38.

Jalannya Pertandingan

Inter punya peluang membuka keunggulan di menit 13 saat wasit menghadiahi mereka penalti. Namun eksekusi Milito agal berbuah gol, sepakannya tepat mengarah ke kiper Stefano Sorrentino. Sebagai catatan ini merupakan penalti ketiga yang diblok Sorrentino musim ini.

Tak lama berselang Inter nyaris bikin gol lagi, kali ini sepakan melengkung Wesley Sneijder dari luar kotak penalti dimentahkan mistar gawang. Kesempatan lainnya melalui Dejan Stankovic juga tak membuahkan hasil karena arah bola melayang terlalu tinggi.

Chievo nyaris menyudahi babak pertama dalam posisi unggul. Sergio Pellissier berhasi melewati Lucio dan melepaskan tembakan dari sudut sempit, namun bola berhasil dihalau Julio Cesar dengan kakinya.

Di awal babak kedua umpan yang dilepas Sneijder gagal di tanduk Douglas Maicon di muka gawang. Sementara upaya lain melalui tendangan jarak jauh Stankovic juga belum membuahkan hasil. Inter dibuat frustrasi oleh Chievo yang memasang lima pemain bertahan.

Masuk lapangan sebagai pemain pengganti, Esteban Cambiasso nyaris mencetak gol dengan sentuhan pertamanya. Tapi alih-alih menceploskan bola ke dalam gawang, sepakannya meneruskan tendangan bebas Sneijder melayang tinggi.

Saat pertandingan tersisa tiga menit Inter akhirnya bisa bikin gol. Dari tendangan sudut, bola ditanduk ke dalam gawang oleh Walter Samuel. Inter unggul 1-0.

Nerazzurri akhirnya memastikan membawa pulang tiga poin, yang merupakan kemenangan pertama sejak Januari, setelah Milito mengubah skor jadi 2-0. Lolos dari kawalan bek lawan, striker asal Argentina itu menjebol gawang Chievo menyongsong umpan Javier Zanetti.

Susunan Pemain

Chievo: Sorrentino; Frey, Andreolli, Acerbi, Dram�; Luciano (Hetemaj 71), Rigoni, Bradley; Sammarco (Dainelli 61), Thereau; Pellissier (Moscardelli 77)

Inter: Julio Cesar; Maicon, Lucio, Samuel, Nagatomo; Zanetti, Stankovic, Poli (Cambiasso 84); Sneijder, Forlan (Pazzini 71), Milito

Line Up yang akan diturunkan.Chievo vs Inter:
Inter: 1 Julio Cesar; 13 Maicon, 6 Lucio, 25 Samuel, 55 Nagatomo; 4 Zanetti, 5 Stankovic, 18 Poli; 10 Sneijder, 9 Forlan, 22 Milito.
Cadangan : 12 Castellazzi, 7 Pazzini, 19Cambiasso, 20 Obi, 26 Chivu, 28 Zarate, 37 Faraoni.

Chievo Verona: 54 Sorrentino; 21 Frey, 3 Andreolli, 15 Acerbi, 93 Dramé; 10 Luciano,16 Rigoni, 6 Bradley; 7 Sammarco, 77 Théréau; 31 Pellissier.
Cadangan : 1 Puggioni, 12 Cesar, 8 Cruzado, 56 Hetemaj, 9 Moscardelli, 23 Paloschi, 29 Dainelli.
Performa mengkilap Andik Vermansyah baik di ajang Sea Games 2011 maupun turnamen Hassanal Bolkiah, memancing minat sejumlah klub dalam dan luar negeri. Sebelumnya, nama Andik sempat dilirik klub dunia macam LA Galaxy, Benfica, dan Novara. Namun kabar itupun menguap seiring tidak adanya kontak antara klub peminat dan Persebaya.

Sadar bahwa Andik memiliki potensi untuk bermain di mancanegera, PSSI jemput bola dengan menawarkan pemain berusia 20 tahun itu langsung ke klub Eropa. Menurut Bob Hippy, PSSI berencana menawarkan Andik kepada klub raksasa Italia Inter Milan saat klub itu datang ke Jakarta, Mei mendatang.

“Kami berencana akan berbicara soal kemungkinan itu (perekrutan Andik) nanti saat Inter ke Jakarta. Nanti biar Inter melihat langsung aksi Andik di lapangan,” ujar Ketua Komite Timnas, Bob Hippy saat dihubungi Republika.

Bob mengaku bahwa kemampuan Andik berada di atas rata-rata pemain nasional pada umumnya. Tidak hanya itu, Andik juga memiliki kemampuan di atas para pemain Asia tenggara lain seusianya. Terbukti, lima gol mampu dia lesakkan di turnamen Hassanal Bolkiah 2012.

“Andik memang punya talenta yang luar biasa. Dia harus terus mengasah diri, termasuk mencoba bermain ke luar,” ungkapnya.

Bob pun mengungkapkan, PSSI juga akan menawarkan kepada Liverpool untuk menguji Andik dalam sebuah trial (masa uji coba).

“Kita sudah punya kerja sama dengan Liverpool soal pembinaan usia muda. Hal itu nanti kita manfaatkan untuk membuka kemungkinan trial pemain kita ke sana, termasuk Andik,” pungkas Bob.

Suatu malam menjelang tanggal 9 Maret 1908, surat kabar 'Gazzetta Sportiva' mengumumkan kelahiran klub sepakbola Inter. Kita akan menjadi saudara ujar para founder, seakan menegaskan kecintaan mereka pada sepakbola dan permainan indah lebih daripada semangat kebangsaan. Dan mungkin melalui istilah saudara, mereka ingin menunjukkan penghargaan akan kesetiaan dan minat yang sama untuk mereka yang mempunyai sejarah berbeda dan jauh dari Italy. Terbukti dengan pemikiran tersebut, setelah 104 tahun, Inter mempunyai banyak saudara di seluruh dunia. Dan saat ini ada sekitar 10 juta fans di seluruh dunia yang selalu mengikut perkembangan Inter. Semangat 104 tahun dalam arti yang sebenarnya.
Semangat tersebut tercermin dalam dedikasi dan perjuangan. Tidak kenal lelah dan menyerah, apalagi dengan balutan warna biru yang menggambarkan lautan dan hitam yang menggambarkan malam, disertai dengan balutan warna emas. Semuanya melambangkan warna kehidupan, dan sepanjang usianya tersebut kepribadian dan karakter telah terbentuk. Telah banyak trophy dan kemenangan yang diraih. 18 gelar juara liga, 7 Coppa Italia, 5 Gelar Piala Super Italia, 3 Piala UEFA CUP, 3 gelar juara Liga Champions, 2 gelar juara Piala Intercontinental, 1 gelar juara dunia antar klub. Hari ini, lebih dari biasanya, FORZA INTER.
bwat temen2 yg mau nonton Chievo vs Inter via sreaming.. silahkan melalui link di bawah ini.. kalo link nya macet, silahkan di koment di bawah ini.. terimakasih.. Forza INTER
http://kijken-live-streaming.blogspot.com
http://kijken-live-streaming.blogspot.com
http://kijken-live-streaming.blogspot.com
JADWAL TV: Live, Indosiar, Sabtu, 10/3, 02.15 WIB

Berbicara soal status, Chievo Verona memang kalah dari Inter Milan. Rekor pertemuan di antara keduanya bisa menjadi acuan.

Kendati demikian, menghadapi laga ini, Chievo bisa dikatakan lebih mendapat "angin" daripada Inter. Tren negatif Inter yang tak pernah menang dalam 7 laga terakhir bisa menjadi dasarnya.

Menghadapi laga ini, Chievo mendapatkan suntikan tambahan setelah Sergio Pelissier kembali dari masa skorsing. Namun, Nikola Gulan masih bermasalah dengan cedera.

Sementara Inter, menghadapi Chievo tanpa sosok Andrea Ranocchia dan Fredy Guarin yang masih belum fit benar. Beruntung, Maicon dan Ricardo Alvarez sudah kembali berlatih dan kemungkinan bisa diturunkan pada laga ini. (jalu)

REKOR PERTEMUAN

* Dalam enam pertemuan terakhir, empat laga di antaranya dimenangi Inter Milan. Satu di antaranya terjadi di Marc Antonio Bentegodi pada Januari 2010.
* Namun, Chievo menjadi pemenang pada laga terakhir di kandang sendiri pada musim lalu dengan skor 2-1. Sergio Pelissier dan Davide Moscardelli menjadi aktor kemenangan Chievo.

CHIEVO VERONA

* The Flying Donkeys tak terkalahkan dalam tiga laga terakhir. Menang atas Genoa dan Cesena, serta bermain imbang di kandang Juventus.
* Chievo baru mengalami dua kekalahan di kandang sendiri musim ini.
* Pasukan Domenico Di Carlo merupakan tim dengan produktivitas terburuk ketiga. Cuma unggul atas dua tim terbawah, Novara dan Cesena.
* Cyril Thereau menjadi sosok paling produktif dari Chievo dalam lima terakhir. Dia mengemas tiga gol.

INTER MILAN

* Dalam enam pertandingan terakhir, Inter hanya bisa mengoleksi dua poin. Termasuk saat bangkit melawan Catania pekan lalu, setelah tertinggal dua gol lebih dulu.
* Diego Forlan tampil apik saat melawan Catania. Selain mencetak gol pemantik semangat, dia juga mengkreasi gol penyama kedudukan yang dicetak oleh Diego Milito.
* Dua gol ke gawang Catania menjadi akhir paceklik Inter yang tak bisa mencetak gol dalam lima laga Serie-A sebelumnya.
* Claudio Ranieri menghadapi dilema untuk menurunkan skuad terbaik mengingat ada laga penentuan Liga Champions pada Selasa (13/3).

PRAKIRAAN LINE-UP
Chievo (4-4-1-1): Sorrentino; Frey, Andreolli, Acerbi, Dramè; Bradley, Rigoni, Hetemaj; Sammarco; Pellissier; Thereau
Inter Milan (4-3-1-2): Julio Cesar; Faraoni, Lucio, Samuel, Nagatomo; Zanetti, Poli, Cambiasso; Forlan; Pazzini, Milito
Esteban Cambiasso - Inter (Getty Images)
Getty Images
Esteban Cambiasso ditarik keluar di babak kedua saat Inter Milan ditahan Catania 2-2 di Giuseppe Meazza, akhir pekan kemarin. Namun, keluarnya Cambiasso mendapat sorakan dari bagian tertentu di stadion.

Cambiasso kemudian terlihat menangis di bench karena kecewa dengan sorakan tersebut. Tapi kemudian pemain asal Argentina itu mendapat dukungan dari Intreristi yang membuatnya menulis surat terbuka di lama resmi klub.

"Saya tersentuh oleh banyaknya yang menunjukkan kasih sayang yang saya terima dalam beberapa hari belakangan dan ingin berterima kasih kepada semua orang yang menginginkan saya merasakan dukungan mereka," demikian mantan punggawa Real Madrid itu.

"Malam itu San Siro saya memiliki reaksi emosional dari cinta luar biasa yang saya miliki untuk profesi saya dan itu bertepatan dengan momen sulit bersama Inter."

"Mereka yang mengenal saya tahu apa yang saya rasakan. Mereka tahu bagaimana saya bekerja keras untuk mendapatkan di mana saya sekarang, selalu menaruh kepentingan di atas diri sendiri."

"Jangan khawatir saya telah mengatasi situasi ini, dan yakin ini akan membantu saya menemukan kekuatan dan motivasi lebih bagus."

"Terima kasih atas pesan-pesan yang luar biasa, Cuchu."

Cambiasso tiba di Giuseppe Meazza pada 2004 lalu sejak saat itu menjadi salah satu pemain kunci, termasuk saat Inter menyabet treble winners dua musim lalu. 

Ditengah kisruh pengurus PSSI dengan insan sepak bola lainnya, ditambah pula dengan hadiah gol sebanyak 10 butir dari Bahrain menjadi puncak kekecewaan publik sepak bola tanah air. Kekecewaan itu dapat dibaca dari sejumlah tulisan kompasianer yang mengungkapkan kegemasannya dengan kalimat-kalimat yang sangat pedas.
Rupanya, sepak bola bukan hanya menjadi perhatian rakyat jelata, seorang presiden pun gemas melihat perkembangan sepak bola nasional sejak dahulu. Presiden juga manusia, dia juga menyukai cabang olah raga paling populer di dunia itu. Bagaimana kita ketahui bahwa seorang presiden begitu gemas melihat kemunduran sepak bola nasional?
Sekitar 15 tahun yang lalu, tepatnya saat PSSI sedang merayakan HUT-nya yang ke-66, para pengurus PSSI menyerahkan penghargaan bola emas Adiraga Tulada kepada Presiden Soeharto. Meskipun sudah memperoleh penghargaan dari PSSI, ternyata induk organisasi sepak bola itu tetap mendapat sindiran pedas dari jenderal besar itu.
Apa bunyi sindiran The Smiling General itu? Pak Harto mengatakan: “Indonesia berpenduduk 200 juta orang, masak untuk membentuk tiga kesebelasan yang tidak mencapai seratus orang saja tidak bisa. Wong di Malaysia itu hanya 17 juta orang saja bisa diperoleh pemain yang ulung, unggul (Kompas, 20/4/1996).
Duh, meskipun Pak Harto tidak pernah menjadi atlet sepak bola, rupanya dia terus mengikuti perkembangan prestasi sepak bola nasional. Sindiran itu sebenarnya sebuah harapan terpendam dari seorang presiden kepada Timnas Sepak Bola yang miskin prestasi. Sayangnya, walaupun sudah disindir seperti itu, ternyata prestasi Timnas tidak pernah beranjak dari papan bawah sampai hari ini.
Prestasi yang berhasil diraih para pegiat sepak bola nasional hanya urusan “berantem” dan rebut merebut kepengurusan. Sementara itu, prestasi atlet terlupakan sehingga saat mengirim tim untuk bertanding ke luar negeri, yang terkirim adalah “ayam sayur” kemudian disate oleh tim negara lain. Sangat memalukan!
Kemarin, Senin (5/3), seorang presiden kembali menyindir pengurus PSSI. Sebagaimana disiarkan oleh sejumlah stasion televisi, Presiden SBY dari kantor kepresidenan mengatakan:
  1. Saya berharap saudara-saudara kita yang ada di kepengurusan PSSI itu mendengarkan suara rakyat, jangan melukai rakyat, jangan sibuk berantem. Masak nggak ada habis-habisnya. Carikan solusinya dengan baik.
  2. Rakyat ingin olah raga maju, dukungan kepada tim sepak bola juga tinggi, tiba-tiba harus menerima keadaan PSSI yang seperti ini.
  3. Saya pikir pemerintah tidak harus selalu ikut campur tangan. Kita kasih kehormatan kepada PSSI, utamakan kepentingan bangsa dan rakyat. Kalau ada konflik, ada statuta dari FIFA, jalankan!
  4. Kalau melakukan intervensi biasanya langsung di-baned, dibekukan, dilarang. Kita tidak ingin sepak bola di negeri di-baned oleh FIFA.
  5. SBY juga menyampaikan beberapa kali pernah mengintervensi PSSI, diantaranya urusan naiknya harga tiket pada pertandingan piala AFF yang lalu, terus saat terjadi dead lock diantara kepengurusan PSSI.
Pak Presiden, saya pikir PSSI perlu diintervensi lagi, soalnya para pegiat sepak bola di tanah air seperti anak TK yang sedang berebut permen. Kalau perlu, sepak bola ditangani oleh sebuah kementerian khusus dari pada ditangani oleh para “komentator” yang sibuk berdebat sementara prestasi Timnas anjlok total. Ayo Pak Presiden, sindiran kepada pengurus PSSI dijamin tidak mempan, Pak Harto yang nyindirnya begitu pedas saja dicuekin oleh mereka, apalagi sindiran santun dari Pak Presiden, bisa-bisa dianggap angin lalu.

by : Syukri M syukri

Streaming

video

Sepak Bola

INTER Dalam Sejarah

Artikel Bebas