Bursa Transfer

Cat-2

Cat-3

Cat-4

May 2010

Pertandingan final Liga Champions
antara Bayern Munich dan Inter
Milan akan berlangsung di stadion
Santiago Bernabeu, markas Real
Madrid Madrid, Sabtu (22/5). Publik
sepakbola tentunya sudah tak sabar
ingin segera menyaksikan
pertandingan yang diprediksi akan
berlangsung seru dan ketat ini.
Ada satu fakta menarik bahwa
dua pemain buangan Real Madrid
akan tampil di markas mantan
klub mereka, yaitu Arjen
Robben dan Wesley Sneijder.
Kedua pemain tersebut tentunya
ingin menunjukkan kepada mantan
klub mereka betapa berharganya
mereka sehingga Los Merengues
pantas menyesal karena telah
melepas kedua gelandang itu pada
bursa transfer musim panas tahun
lalu.
Robben dan Sneijder adalah dua
gelandang asal Belanda yang musim
ini menjelma menjadi pemain yang
sangat diandalkan oleh kedua tim.
Robben adalah pemain yang bisa
menghadirkan perbedaan di kala
tampil membela FC Hollywood.
Demikian halnya Sneijder,
Nerazzurri sangat bergantung pada
pemain yang satu ini.
Selain berambisi ingin membawa
tim mereka menjadi juara Eropa dan
sekaligus meraih treble winners
musim ini, baik Robben maupun
Sneijder juga ingin menunjukkan
siapa pemain Belanda yang terbaik
di musim ini.
1. Tiga orang Presiden RI pertama
memiliki bulan lahir yang sama,
yaitu bulan juni. Bungkarno lahir 6
Juni 1901 (Bernama asli Kusno
Sosrodihardjo). Pak Soeharto 8
Juni 1921. Sedangkan Pak Habibie
25 Juni 1936.
2. Istana Merdeka mulai dibangun
pada tahun 1873 dan selesai pada
tahun 1879. Istana tsb di rancang
oleh arsitek Drossares dengan
luas 6,8 hektar dan 16 jumlah anak
tangga yg terdapat di bagian depan
gedung.
3. Sebelum digunakan oleh
pemerintah Indonesia, Istana
Kepresidenan Bogor digunakan sbg
rumah peristirahatn gubernur
jenderal Belanda. Tercatat 44 orang
gubernur jenderal Belanda pernah
menjadi penghuni istana yang pada
masa penjajahan bernama Istana
Buitenzorg
4. Istana Kepresidenan
Tampaksiring merupakan satu-
satunya Istana RI yang dibangun
setelah Indonesia Merdeka, tepatnya
pada tahun 1957
5. WR. Soepratman, pencipta lagu
kebangsaan wafat pada tgl 17
Agustus 1938. Tepat tujuh tahun
sebelum proklamasi kemerdekaan
RI dinyatakan
6. Lagu 'Indonesia Raya' di ciptakan
pada tahun 1942 (ralat tahun
1924) dan dikumandangkan untuk
pertama kalipada tanggal 28 Oktober
1928, tepatnya pada penutupan
acara Kongres Pemuda II yang
melahirkan Sumpah Pemuda.
7. Mobil dinas Kepresidenan RI yang
pertama adalah mobil Buick
keluaran tahun 1939 yang digunakan
Alm. Bung Karno. Sedangkan Alm.
Bung Hatta menggunakan mobil
dinas De Soto
Buick
De Soto
8. Republik Gabon di Afrika Barat
memiliki tanggal kemerdekaan yang
sama dengan RI. Bedanya, Gabon
merdeka pada tahun 1960
9. Rupiah dinyatakan sebagai mata
uang nasional RI pada rgl 2
November 1949.
10. 21 jumlah dentuman meriam
yang dibunyikan untuk menyambut
tamu negara yang merupakan
kepala negara. Sedangkan untuk
menyambut tamu negara yang
merupakan kepala pemerintahan di
bunyikan 19 kali dentuman meriam.
yang merupakan hadiah dari
pengusaha sekaligus pamannya,
Djohan Djohor. Kedua mobil ini dpt
dilihat di Gedung Joang '45, Jakarta
sumber: http://all-
mistery.blogspot.com/2010/02/10-
fakta-indonesia-yang-harusnya-
anda.html
Hans-Joerg Butt vs Julio
Cesar
Penampilan Jorge Butt di
pentas Liga Champions
sepanjang musim ini boleh
dibilang kerap naik-turun.
Sempat terlihat melorot
sewaktu menghadapi
Fiorentina, namun segera
memperlihatkan kemampuan
terbaiknya lagi ketika diuji
Manchester United di
perempat-final.
Namun secara menyeluruh
kiper berusia 35 tahun ini
tetap menjadi pilihan utama
bagi skuad Bavarian. Merujuk
penilaian yang diberikan
Castrol Index, kiper dengan
tinggi badan 191 cm ini
menunjukkan adanya
penurunan peringkat dari
urutan 378 menjadi 531.
Di pihak Inter Milan, sosok
Julio Cesar sepertinya tak
perlu lagi diragukan
kapasitasnya. Dari semua
penilaian pemain Inter yang
diberikan Castrol Index, nama
kiper asal Brasil ini ternyata
berhasil nangkring di urutan
kedua teratas setelah
Maicon.
Daniel van Buyten vs Diego
Milito
Daniel van Buyten sejauh ini
tercatat sebagai bek paling
bersinar di daftar pemain
belakang Bayern Munich.
Meski penilaian Castrol Index
dalam sebulan terakhir
memperlihatkan adanya
penurunan peringkat dari
urutan 12 menjadi 27, namun
bek jangkung asal Belgia ini
tetap tangguh untuk bisa
meredam serangan para
pemain Inter.
Salah satu ancaman paling
serius Buyten untuk laga
final nanti tampaknya akan
datang dari Diego Milito.
Striker asal Argentina ini
terbilang cukup jeli dalam
memanfaatkan setiap
peluang maupun berusaha
keluar dari tempelan pemain
lawan.
Meski dalam penilaian Castrol
Index peringkat Milito ini
masih berada di bawah
Samuel Eto'o, namun
penyerang berusia 30 tahun
ini sudah memberi bukti. Gol-
gol penting yang tercipta
dari Milito ini akhirnya telah
membawa Inter merebut dua
gelar dari pentas domestik
musim ini; Coppa Italia dan
Serie A Italia. Akankah Milito
mampu untuk menjadi
penentu lagi di partai puncak
Liga Champions? Mari kita
tunggu aksinya!
Arjen Robben vs Wesley
Sneijder
Persaingan lapangan tengah
di laga final Liga Champions
musim ini sejatinya menjadi
milik pemain Belanda. Ya,
Arjen Robben dan Wesley
Sneijder menjadi dua sosok
penting yang patut
diperhatikan.
Berdasarkan penilaian Castrol
Index, Robben tercatat
sebagai pemain terbaik yang
ada di dalam skuad Bayern.
Ia tak cuma piawai
mengendalikan lapangan
tengah, namun nalurinya
dalam mencetak gol juga
sangat tinggi.
Sementara Sneijder juga
sudah membuktikan peran
besarnya kepada Inter. Di
deretan peran pemain
gelandang, mantan pemain
Real Madrid ini tercatat
sebagai pemain paling
teratas berdasarkan
peringkat yang diberikan
Castrol Index di dalam skuad
Inter. Ia mengantungi skor
677.
Ivica Olic vs Douglas Maicon
Kecepatan serta determinasi
yang tinggi menjadi modal
penting bagi striker Bayern
Ivica Olic. Merujuk penilaian
Castrol Index, pemain asal
Kroasia ini telah
menunjukkan adanya
peningkatan performa. Olic
kini berada di peringkat 17
atau naik 10 tingkat dari
penilaian dua bulan
sebelumnya.
Namun kemampuan Olic itu
harus tetap diuji dulu
dengan bek Inter Milan
Douglas Maicon. Bek asal
Brasil ini tercatat sebagai
salah satu bek terbaik di
kompetisi Serie A Italia.
Pemain berusia 28 tahun ini
tercatat sebagai bek paling
tangguh setelah Alessandro
Nesta berdasarkan penilaian
yang diberikan Castrol Index.
Saat ini, Maicon juga tengah
memperlihatkan grafik
penampilan yang terus
membaik. Sempat tertahan di
peringkat 202 dari seluruh
pemain dunia, kini Maicon
terus bergerak ke urutan
118.
Inter Milan sudah puluhan
tahun tidak pernah
merasakan final Liga
Champions. Bahkan dengan
pemain-pemain yang berlipat
lebih berbakat dari tim yang
ada sekarang, Inter selalu
gagal. Lalu apa kunci
keberhasilan mereka tahun
ini? Jawabnya adalah pada
sosok Jose Mourinho.
Ia kembali membuktikan
bahwa ia tidak perlu ikut
menendang bola di lapangan
untuk menjadi bintang satu
kesebelasan. Suka atau tidak
suka dengan pelatih
kontroversial ini, ia
membuktikan diri sebagai
figur yang lebih bernilai dari
pemain bintang di
kesebelasan yang ia asuh.
Tidak jelas apakah ia
menyukai catur sebagai
permainan. Tetapi jelas ia
memperlakukan lapangan
bola layaknya papan catur.
Mourinho dikenal sebagai
orang yang sangat rinci
mempelajari kekuatan dan
kelemahan lawan. Ia dengan
jenial kemudian mampu
menyiapkan tim untuk secara
efektif meredam kekuatan
lawan dan mengeksploitir
kelemahan lawan secara
maksimal. Itulah sebabnya
Mourinho dianggap tidak
pernah mempunyai pola
permainan yang baku. Yang
baku dari anak asuh
Mourinho adalah kemampuan
untuk terus menerus
menyesuaikan diri dengan
permainan lawan.
Anak asuhnya dilatih
sedemikian rupa seperti
mesin yang mulus dan
bergerak secara otomatis
dan instingtif. Tidak ada
sedetik pun jeda ketika
pemain kebingungan dengan
posisi ataupun tak tahu
dengan tugas yang harus
dilakukan.
Melawan Barcelona di Nou
Camp di semifinal adalah
contoh yang bagus untuk
menggambarkan hal ini.
Inter dengan sengaja
membiarkan Barcelona terus
menerus memegang bola,
tetapi pada saat bersamaan
menutup gerak pemain-
pemain tengah El Barca yang
dikenal mampu melakukan
umpan-umpan brilian;
menutupnya kalau
diperhatikan tidak dengan
menempel terlalu ketat,
kelonggaran yang terjaga.
Ada dua alasan mengapa
Mourinho menginstruksikan
pemainnya untuk mengawal
dengan kelonggaran yang
terjaga. Pertama, kalau
terlalu ketat permainan satu
dua ataupun segitiga
Barcelona yang dikenal hebat
pasti akan dengan mudah
melewati lini tengah Inter.
Kedua, untuk memberi kesan
kepada pemain Barcelona
bahwa selalu ada lobang
dalam pertahanan Inter.
Namun setiap kali pemain
Barcelona akan
memanfaatkan lobang yang
sepertinya tersedia itu,
maka dengan cepat pemain
belakang Inter akan
menutupnya.
Sepanjang pertandingan
Barcelona berkonsentrasi
untuk terus-menerus
memanfaatkan lobang
pertahanan itu, tetapi
berulangkali pula pemain
defender Inter bereaksi
sama cepatnya. Seperti kejar
mengejar. Pemain Inter telah
berminggu-minggu melatih hal
itu. Bahkan ketika Thiago
Motta terkena kartu merah,
pemain Inter Milan tidak
panik. Mereka sekadar
menyesuaikan diri dan
bekerja lebih keras lagi.
Saat Zlatan Ibrahimovic
ditarik keluar, Intersedikit
mengubah taktik dengan
semakin menumpuk pemain di
tengah dan memaksa
Barcelona melakukan
serangan dari sayap. Umpan-
umpan tarik melambung dari
sayap mudah dimentahkan
oleh pemain belakang Inter
karena ancaman dari udara
hampir tidak ada lagi dengan
telah ditariknya Ibrahimovic
yang jangkung.
Banyak yang mengecam
Mourinho saat itu memainkan
permainan negatif dan tidak
indah. Kontras total dengan
Barcelona. Tetapi banyak
pula yang membela Mourinho
dengan mengatakan apa
yang ditampilkan anak asuh
Mourinho adalah keindahan
dalam bentuk yang berbeda.
Membutuhkan imajinasi yang
tak kalah rumit, mengundang
risiko yang tak terhingga
dan eksekusi dengan
konsentrasi tingkat tinggi.
Bayern Munich adalah
preposisi yang berbeda bagi
Mourinho. Sama seperti Inter,
tim Bayern saat ini bukanlah
yang terbaik yang pernah
ditampilkan klub dari Bavaria
dalam sejarah. Sama dengan
Inter, mereka lolos ke final
setelah mengalahkan
beberapa tim yang secara
kualitas lebih bagus dari
mereka. Sama dengan Inter,
mereka lolos karena
persiapan organisasional
yang matang dan
kemampuan memanfaakan
kelemahan lawan yang lebih
bagus dengan maksimal.
Apa hendak dikata, pelatih
Bayern Munich adalah Louis
van Gaal. Dan bagaimana
Mourinho menyiapkan tim
sangat dipengaruhi ketika ia
menjadi asisten pelatih Van
Gaal di Barcelona selama dua
tahun di akhir tahun 1990-
an.
Inter Milan
berhasil jadi jawara Coppa Italia
2009-2010 sekaligus memupus asa
AS Roma untuk menjadi klub yang
paling banyak jadi juara di ajang ini.
Inter baru saja menjuarai Coppa
Italia musim ini setelah di final,
Kamis (6/5/2010) dinihari WIB,
mengandaskan Roma dengan skor
tipis 1-0 berkat gol tunggal Diego
Milito.
Untuk Nerazzurri, ini adalah
kesuksesan keenam di ajang ini
setelah sebelumnya sudah lima kali
jadi jawara di tahun 1939, 1978,
1982, 2005 dan 2006.
Roma sendiri sudah sembilan kali
jadi juara Coppa Italia. Bersama-
sama Juventus, Giallorossi menjadi
peraih gelar terbanyak di ajang ini.
?
Klub Peraih Coppa Italia:
9 Juventus
9 Roma
6 Fiorentina, Inter Milan
5 AC Milan, Torino, Lazio
4 Sampdoria
3 Napoli, Parma
2 Bologna
1 Atalanta, Genoa, Vado, Venezia,
Vicenza
Daftar Tim Pemenang
1922 Vado
1935/36 Torino
1936/37 Genoa
1937/38 Juventus
1938/39 Ambrosiana Inter
1939/40 Fiorentina
1940/41 Venezia
1941/42 Juventus
1942/43 Torino
1958 Lazio
1958/59 Juventus
1959/60 Juventus
1960/61 Fiorentina
1961/62 Napoli
1962/63 Atalanta
1963/64 AS Roma
1964/65 Juventus
1965/66 Fiorentina
1966/67 AC Milan
1967/68 Torino
1968/69 Roma
1969/70 Bologna
1970/71 Torino
1971/72 Milan
1972/73 Milan
1973/74 Bologna
1974/75 Fiorentina
1975/76 Napoli
1976/77 Milan
1977/78 Inter Milan
1978/79 Juventus
1979/80 Roma
1980/81 Roma
1981/82 Inter
1982/83 Juventus
1983/84 Roma
1984/85 Sampdoria
1985/86 Roma
1986/87 Napoli
1987/88 Sampdoria
1988/89 Sampdoria
1989/90 Juventus
1990/91 Roma
1991/92 Parma
1992/93 Torino
1993/94 Sampdoria
1994/95 Juventus
1995/96 Fiorentina
1996/97 Vicenza
1997/98 Lazio
1998/99 Parma
1999/00 Lazio
2000/01 Fiorentina
2001/02 Parma
2002/03 Milan
2003/04 Lazio
2004/05 Inter
2005/06 Inter
2006/07 Roma
2007/08 Roma
2008/09 Lazio
2009/10 Inter
(tak ada kompetisi di 1923-34 dan
1944-1957)
PARTAI puncak Liga Champions
2009/2010 bukan yang pertama
bagi Inter Milan dan Bayern
Muenchen. Kedua tim pernah
merasakan sengitnya laga
pamungkas untuk merebut trofi
juara.
Berikut catatan pertandingan final
Liga (Piala) Champions yang pernah
kedua tim lakoni seperti dilansir
laman resmi UEFA.
FINAL INTER DI EROPA
INTER Milan berusaha mengulang
memori 1963/1964 dan 1964/1965,
ketika menduduki singgasana juara.
Setelah menanti puluhan tahun,I
Nerazzurri akhirnya kembali lagi ke
final yang merupakan kelima kali.
Musim 1963/1965 Inter 3-1 Real
Madrid Final pertama Inter di kancah
Eropa menandai perubahan
kekuatan di Benua Biru. Inter yang
saat itu dibesut Helenio Herrera
mampu menjinakkan Madrid yang
telah lima kali menjuarai Piala/Liga
Champions. Permainan solid yang
ditunjukkan Inter, termasuk
sweeper Armando Picchi dan
fullback Giacinto Facchetti, tidak bisa
ditandingi Madrid. Musim 1964/1965
Inter Milan 1-0 Benfica Inter
menembus final untuk kedua kali
beruntun dan menjadi ’’tuan rumah’’
di San Siro.
Kesempatan ini tidak disia-siakan.
Walau mendapat perlawanan
keras,Inter mengamankan gelar
lewat gol Jair pada menit ke-43.
Musim 1966/1967 Celtic 2-1 Inter
Milan Inter tinggal selangkah lagi
merebut gelar ketiga. Melihat
performa saat membantai juara
bertahan Real Madrid 3-0 di
perempat final, misi itu berpotensi
terwujud.Terlebih,setelah eksekusi
Mazzola dari titik putih menemui
sasaran pada menit ketujuh.
Namun,Inter batal berpesta.
Maklum,pada babak kedua Celtic
meningkatkan tensi permainan.
Hasilnya,dua gol berhasil tercipta
lewat Tommy Gemmell dan Steve
Chalmers sekaligus memastikan
Celtic sebagai klub Inggris pertama
yang juara di Eropa. Musim
1971-1972 Ajax 2-0 Inter Milan Ajax
menjadi mimpi buruk bagi
Inter.Bertanding di De Kuip,
Rotterdam,Ajax terlalu kuat bagi
Inter.Permainan dinamis yang
ditunjukkan wakil Belanda itu
menyebabkan Inter harus pontang-
panting.Namun, perlawanan itu sia-
sia setelah Johan Cruyff
memborong dua gol.
FINAL BAYERN DI EROPA
PARTAI puncak Liga Champions
2009/2010 merupakan final
kedelapan Bayern Muenchen di level
Eropa. Mereka mencatat empat
kemenangan yang diraih selama tiga
musim berturut-turut mulai 1974
hingga 2001. Bila berhasil
mengalahkan Inter Milan di Santiago
Bernabeu, akan menjadi gelar ketiga
Piala/ Liga Champions ketiga sejak
2001, sekaligus mengakhiri
penantian selama sembilan tahun.
Musim 1973/1974 Bayern 1-1 Atletico
(extra time) Replay Bayern 4-0
Atletico Gelar pertama Jerman di
kancah Eropa direbut dengan cara
dramatis di Brussels, Georg
Schwarzenbeck. Satu dari enam
pemain Bayern yang sempat tampil
di Piala Dunia berhasil
menggagalkan tendangan bebas
Luis Aragones saat detik-detik
terakhir waktu tambahan dan
memaksa replay.
Dua hari kemudian Bayern meledak.
FC Hollywood tidak memberi
kesempatan Atletico dengan
menyarangkan empat gol tanpa
balas. Uli Hoeness dan Gerd Muller
masing-masing menyumbang dua
gol. Musim 1974/1975 Bayern 2-0
Leeds United Bayern menjadi tim
kelima yang sukses
mempertahankan gelar Piala/Liga
Champions yang terjadi di Parc des
Princes,Paris, Prancis. Gol pada 20
menit terakhir melalui Franz Roth
dan Gerd Muller menghentikan
perlawanan Leeds.Muller menjadi
pemain ketujuh yang dapat
mencetak gol di dia final Piala/Liga
Champions berturut-turut. Bagi
Bayern,kemenangan tersebut
menyelamatkan pamor lantaran
terdampar di posisi 10 di Bundesliga.
Musim 1975/1976 Bayern 1-0 Saint
Etienne Bayern mengikuti jejak real
Madrid dan Ajax Amsterdam yang
menciptakan hat-trick juara.Momen
itu tercipta berkat eksekusi spesialis
tendangan bebas Roth pada menit
ke-57.
Ini melengkapi kemenangan
dramatis atas Madrid dan Benfica
pada laga sebelumnya. Musim
1981/1982 Aston Villa 1-0 Bayern
Wakil Jerman itu menembus final
setelah menyingkirkan kuda hitam
SCKA Sofia 7-4.Di semifinal
legkedua,Paul Breitner dan Karl-
Heinz Rummenigge menciptakan
dua gol.Namun,di final yang
berlangsung di De Kuip, Rotterdam,
Belanda, impian Bayern hancur
akibat gol semata wayang Peter
With pada pertengahan babak
kedua. Musim 1986/1987 FC Porto
2-1 Bayern PSV Eindhoven, FK
Austria Wien, RSC Anderlecht dan
Real Madrid berhasil disingkirkan
Bayern sebelum melangkah ke final.
Duel di Vienna’s Praterstadion
tampaknya akan dimenangkan
Bayern. Terlebih, setelah Ludwig
Kogl membuat Bayern unggul pada
menit ke-25.Namun kenyataannya
berbeda, Porto menyerang balik dan
menguasai pertandingan. Rabah
Madjer menyamakan kedudukan
pada menit ke-77.
Bayern harus gigit jari setelah
pemain pengganti Filho Juary
membawa Porto unggul 2-1 empat
menit kemudian. Musim 1998/1999
Man United 2-1 Bayern Bayern harus
menerima kenyataan kembali kalah
di final. Padahal pada laga yang
berlangsung di Camp Nou,
Barcelona, Spanyol,itu; Bayern
cukup dominan. Faktanya,Bayern
langsung memimpin lewat Mario
Basler pada menit keenam.Namun,
petaka terjadi pada injury time.
Teddy Sheringham dan Ole Gunnar
Solskjær memastikan MU berdiri di
podium pertama. Imbasnya, masa
paceklik Bayern selama 23 tahun
berlanjut. Musim 2000/2001 Bayern
1-1 Valencia (5-4 adu penalti) Bayern
berhasil membalaskan dendamnya
pada Manchester United dan
menyingkirkan Real Madrid di babak
perempat final

Streaming

video

Sepak Bola

INTER Dalam Sejarah

Artikel Bebas