Bursa Transfer

Cat-2

Cat-3

Cat-4

April 2010

Derbi Aceh antara
tuan rumah Persiraja kontra PSAP
Sigli berakhir 0-0. Namun pasukan
PSAP berjuluk Laskar Aneuk
Nanggroe (The Lan) berhasil
membuktikan diri sebagai tim
terkuat dan terbaik di Provinsi Aceh.
Hasil tanpa gol di Stadion Harapan
Bangsa pada Selasa, membuat
PSAP naik ke urutan lilma dari
sebelumnya di urutan enam
klasemen Wilayah I Divisi Utama
Liga Indonesia 2009/2010.
“Sungguh naif bila ada orang atau
pihak-pihak yang tidak bisa
menerima hasil ini. Tapi yang jelas,
PSAP merupakan tim terkuat di
Aceh yang disegani lawan-lawannya
dan ini fakta ” kata Ketua Suporter
The Lan Zukhri Mauluddinsyah Adan
di Sigli kemarin.
Disebutkannya, bila wacana PSSI
dan PT Badan Liga Indonesia (BLI)
jadi mengambil enam klub setiap
wilayah masuk ke Piala Indonesia
dan Liga Super, PSAP berpeluang
besar mentas di sana.
Wacana tersebut menurut Zuhkri
sebaiknya harus diwujudkan,
mengingat musim depan Aceh
menambah satu klub lagi di divisi
utama, yaitu PSLS Lhokseumawe.
“ Wacana itu lebih baik dilakukan oleh
PSSI dan PT BLI supaya terhindar
dari banyak perseteruan derbi di
Aceh, ” ujarnya lagi.
Ditambahkan Zuhkri, derbi selalu
berakhir dengan kerusuhan, tidak
terkecuali di Aceh. "Bahkan di luar
Aceh pun lebih parah, ini harus
segera dilakukan antisipasi oleh PSSI
dan PT BLI supaya terhindar dari
hal-hal yang tidak diharapkap,"
jelasnya.
Menghadapi tuan rumah Persiraja
yang berakhir rusuh, terlihat formasi
PSAP lebih baik dan jauh di atas
lawan. Sejak kickoff, pasukan yang
dipimpin manajer tim Kolonel
Muhammad Yasin Amin itu terus
melakukan serangan-serangan ke
daerah pertahanan tuan rumah.
Bahkan pada babak pertama Suheri
Daud dan Michel Adolfo De Souza
berpeluang besar mencetak empat
gol ke gawang Persiraja yang
dikawal kiper Masykur. Namun
serangan tersebut dapat dipatahkan
pemain bawah Persiraja yang terus
mengawal ketat Adolfo dan Suheri
Daud

Streaming

video

Sepak Bola

INTER Dalam Sejarah

Artikel Bebas